Lembar 2

2.9K 315 9
                                    

Update : 23 April 2022

.
.
.

.
.
.

.
.
.

⠀⠀⠀⠀Jam menunjukan pukul 11.00 malam, sementara Junho belum juga pulang dari sekolahnya. Hal itu tentu saja membuat sang Ibu -Haechan- cemas. Karena meskipun Junho sudah izin akan pulang terlambat, tapi jam terlambat Junho adalah pukul 10.00 malam. Dan hal ini, tentu saja tidak biasa untuk Haechan.

⠀⠀⠀⠀Sedari tadi, Renjun dan Jeno sudah berusaha untuk menghubungi pihak sekolah maupun semua teman Junho. Namun, tidak ada yang tau di mana keberadaan salah satu Anak Kembar milik Keluarga Jung itu berada. Minkyu dan Jisung juga setia menenangkan sang Ibu, meskipun hal itu tidak berhasil sama sekali.

⠀⠀⠀⠀"Sebenarnya Kakak ke mana.." lirih Haechan. Kristal bening mulai turun dari kelopak mata indahnya, membuat Minkyu memeluk erat tubuh sang Ibu yang mulai terisak.

⠀⠀⠀⠀Pasalnya, ponsel Junho sendiri pun tidak aktif dihubungi sejak hampir 20 menit yang lalu. Karena tak kunjung mendapatkan hasil dengan menghubungi semua pihak yang ada, Renjun dan Jeno berniat untuk mencari sendiri di mana keberadaan sang Anak. Sementara, Haechan dibiarkan untuk diam di rumah bersama ketiga Anaknya yang lain.

⠀⠀⠀⠀Karena, Renjun dan Jeno khawatir akan terjadi hal yang buruk jika Haechan ikut mencari Junho di jam yang sudah masuk larut ini. "Sayang, tenang ya. Kamu harus diam di rumah sama Anak - Anak. Mas sama Renjun bakal cari Junho sampe ketemu, kamu jangan khawatir, ya," ujar Jeno, mencoba untuk ikut menenangkan sang Istri yang masih terisak.

⠀⠀⠀⠀Renjun mengusap lembut kepala Haechan, dan mengangguk dengan ucapan Jeno. "Abang, Kak Ji, jaga Bunda sama Adek di rumah, ya. Jangan keluar, dan tetap hati - hati kalo tiba - tiba ada yang dateng tapi Kalian gak kenal. Hubungi Ayah atau Baba kalo terjadi sesuatu di rumah." Renjun menambahkan pesan pada kedua Anaknya yang masih berada di sisi sang Ibu.

⠀⠀⠀⠀Minkyu dan Jisung sontak mengangguk dengan pesan Renjun. Setelah mendapatkan hal itu, Renjun dan Jeno bergegas pergi untuk mencari keberadaan salah satu Anak mereka. Tak lupa, Jeno menelpon Kakak tertua mereka, Mark juga Adik bungsu mereka, Sungchan untuk meminta bantuannya ikut mencari Junho.

⠀⠀⠀⠀Sementara di tempat lain, di sini lah Junho yang tengah dicari sebenarnya berada. Junho mendudukan dirinya di salah satu kursi yang ada di minimarket dekat sekolahnya, dengan tangan memegang pelipis matanya yang terlihat memar berwarna ungu.

⠀⠀⠀⠀"Junho, sini obatin dulu luka kamu," ujar seseorang, yang baru saja keluar dari minimarket dengan membawa sebuah kantong kecil dan mendudukan dirinya di samping kursi Junho. "Maafin aku, ya," lanjutnya, sembari mengeluarkan kapas dan obat merah dari dalam kantong tersebut.

⠀⠀⠀⠀Junho yang melihat hal itu hanya melirik sang pemilik suara. "Ngapain minta maaf? Kan gue udah bilang, kalo lo itu harus berenti nurut semua kata - katanya Yunseong, Sang!"

⠀⠀⠀⠀Eunsang, orang yang kini bersiap untuk mengobati luka memar di wajah Junho, terdiam mendengar seruan dari salah satu Anak kembar keluarga Jung itu. "Kamu gak tau, Junho. Kamu gak tau apa yang aku alamin," lirihnya.

⠀⠀⠀⠀Junho menghela nafas kasar, kedua tangannya memegang sisi kanan dan kiri pundak Eunsang sembari menatap tajam kedua mata yang terlihat rapuh itu. "Kalo gitu kasih tau gue, Sang. Kasih tau gue, biar gue tau alesannya. Biar gue bisa bantu lo."

Twin Family (NOHYUCKREN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang