pitulas

2.3K 185 4
                                    

"Mbak ayu?" Panggil ally.

Kami saat ini sedang berada di sungai nggak jauh dari tenda. Ally mengajakku kesini karena ingin bermain air. Tapi sesampainya kami di sini, dia malah duduk di atas batu besar memandangku yang sedang bermain air.

"Hm? Kenapa?" Aku menghampirinya

"Hati-hati! Batunya licin" ia mengulurkan tangannya kearahku takut aku terjatuh. Aku menerima uluran tangannya lalu melangkah ke arahnya

"Katanya mau main air,kok nggak jadi?" Tanyaku sambil menaikkan celanaku yang sedikit basah

"Sini deh mbak" dia menarikku agar lebih dekat dengan dia

"Bagus nggak?" Tanyanya sambil memandang ke arah leherku. Aku mengikuti arah pandang ally,sontak aku terkejut karena di leherku menggantung sebuah kalung berwarna silver dengan bandul bintang. Ini kalung yang aku incar waktu jalan-jalan di mall bersama teman-temanku.

Aku memang sempat memberitahu ally soal kalung ini, tapi aku nggak tau kalo dia bakalan beliin ini buat aku. Jujur aku seneng banget,padahal kalung ini mahal banget.

"Ally, kamu?" Aku mendongak menatapnya tak percaya. Dia hanya tersenyum tipis sambil membenahi rambutku

"Suka nggak? Itu hadiah buat mbak ayu, bener yang itu kan?" aku mengangguk semangat

"Kalungnya bagus banget" ujarku berbinar

"Suka?"

"Banget! Aaaa, makasih ally. Aku seneng banget" ujarku sambil memeluknya

"Aku juga ikutan seneng ngeliat mbak ayu seneng" ujarnya sambil tersenyum

"Mbak ayu?"

"Ya"

"Kalo semisal aku pergi, apa mbak ayu bakalan kangen sama aku?"

"Enggak!"

"Kenapa?"

"Karena aku bakalan ikut kemanapun kamu pergi. Kamu nggak akan pergi tanpa adanya izin dari aku,ngerti?!" Kulihat dia hanya tersenyum tipis

"Mbak ayu percaya kalo setiap pertemuan bakalan ada perpisahan?"

"Percaya, tapi aku akan berusaha untuk menahan seseorang itu agar nggak pergi dari kehidupan aku"

"Kalo semisal maut yang memisahkan,mbak ayu nggak bakalan bisa mencegah itu terjadi kan?"

Aku sontak menatap ally dengan tajam. Kenapa dia tiba-tiba bahas beginian coba?

"Kenapa tiba-tiba bahas ini?" Tanyaku sedikit menaikkan intonasi suaraku. Tapi dia hanya tersenyum lalu membelai pipiku

"Suatu saat nggak tau kapan,mungkin bisa hari ini, besok, atau lusa aku bakalan pergi ninggalin mbak ayu"

"Enggak! Kamu nggak boleh pergi kemana-mana selain sama aku!" Ujarku sambil menatap matanya

"Kamu nggak akan ninggalin aku kan al?" Tanyaku dengan mata berkaca-kaca

"Jawab! Kamu nggak bakalan pergi kan? Kamu nggak akan ninggalin aku sendirian kan,hm?"

"Jangan nangis mbak, aku cuma berandai-andai. Tapi aku juga nggak tau apakah perkataanku ini terkabul atau enggak" ujarnya sambil mengusap air mataku

"Jangan bilang gitu! Aku nggak suka! Hiks" Ujarku merengek

"Walaupun aku pergi, aku bakalan selalu ada di sini kan" tunjuknya tepat di dadaku

mbak AyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang