HAPPY READING!♡
Jadi seorang murid yang biasa biasa aja tapi cukup dikenal di kalangan sekolah SMA Pratama.
sosok gadis remaja cantik yang bernama Haura Aqila.
kurang afdol rasanya jika masa SMA tidak merasakan cinta monyet... Haura contohnya.
Gadis ceria ini sedang merasakan cinta anak remaja. Haura menyukai teman sekolahnya, teman satu angkatannya, bahkan teman satu kelasnya.
memendam perasaan selama hampir tiga tahun, dan ini tahun ketiga ia menyembunyikan perasaannya pada seorang teman kelasnya.
kalo ditanya gimana sih, kok bisa bertahan selama itu punya perasaan sama seseorang tanpa pernah bilang ke orangnya langsung?
Haura juga bingung.. bingung karna cowo yang ia sukai tak pernah melirik kearahnya. dan itu alasan kenapa Haura tak pernah menyatakan perasaannya.
sebenarnya bisa saja ia bilang kepada cowo itu, siapa yang tak terpesona dengan Haura (?)
♡
"Hari ini pelajaran olahraga ya? ayo buru kita ganti baju" ucap teman sebangku Haura.
oh iya.. teman sebangku Haura namanya Saski bukan Zaskia gotik. yaa walaupun Saski sering dipanggil gotik oleh teman-temannya. nanti aku perkenalkan lagi teman Haura yang lain ya ^^
Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang sering buat Haura menghembuskan nafas panjang. karna Haura itu anaknya mageran.
Ia lebih suka bermalas-malasan duduk di kelas menyederkan kepala pada meja belajarnya yang ditumpuk tasnya.
fyi guru di bidang olahraga adalah guru muda, visualnya seperti oppa Korea kecintaan Haura.
Haura suka nonton K-drama, ia juga suka musik K-Pop. mau tau biasnya di K-Pop?..
guru muda itu berkisaran berumur 20-22 tahun. muda bukan?
walaupun guru olahraga - nya muda, dan tampan. tapi tetap saja jiwa mageran Haura tak membangkitkan aura produktif nya.
"ini tuh harus lari berapa putaran lagi sih?" sambil mengusap keringat yang bercucuran akibat berlari memutarkan area lapangan sekolah.
"ini mah pulang sekolah nyetok koyo."
"gue males banget sama tuh guru, kenapa sih orang pada demen sama dia? udah jelas gini kalo ngasih tugas bikin kalang kabut ngejalanin nya." keluh Haura.
Saski yang mendengarkan ocehan Haura hanya menggeleng kepala. tak sesuka itu ia dengan olahraga.
"Ra, lo tau gak? hal yang di benci nanti suatu saat bisa jadi hal yang lo suka? begitu juga sebaliknya."
"maksud lo? gue bukan gak suka olahraga, gue cuma gak bisa di suruh gerak kaya gini, apalagi cuma lari lari doang."
"yang ngajar olahraga udah cakep Kaya gitu aja lo marah marah mulu, gak kebayang kalo guru olahraga kita udah bau umur, lo pasti udah maki maki gue buat jadi lampiasin nya." jawab Saski. suara Saski ternyata didengarkan oleh kak Naufal.
bruk..
"lo berhenti jangan di tengah dong, minggir kek jadi nambrak kan."
Haura meringis telapak tangannya ke gores di aspal lapangan sekolah " aduh.. sakit tau, kan bisa nyingkir gitu."