Little Things | 01

524 69 7
                                    

01 - Sekar dan Kesehariannya

--------------------


"Kar!"

Sekartami Ayunda atau perempuan yang biasa dipanggil Sekar ini, menegakkan tubuh dan memanjangkan lehernya agar bisa melihat temannya yang baru saja memanggil dengan nada yang tidak bersahabat.

"Nggak usah teriak-teriak," saran Sekar, "Lo ganggu satu divisi anjir," bolamata dengan warna coklat gelap itu berotasi. Kesal dengan tingkah temannya yang terpisah hanya dengan papan kubikel.

Tawa khas ala anak-anak yang Gita miliki sukses membuat kekesalan Sekar menguap entah kemana, "Ya, maap, bestie."

"Kenapa?"

"Kita tukeran job, yuk." ajak Gita. Perempuan itu menyodorkan selembar catatan berisikan pekerjaan yang harusnya Gita selesaikan.

Dahi Sekar mengerut, "Kenapa gitu mau tukeran?"

"Gue mau pedekate," jawabnya sembari cengengesan, "Ayo dong, sekali ini aja, lo bantu temen lo ini supaya lepas dari status jomblonya, ya ya ya..."

"Gila lo!"

Wajah Gita menekuk, "Kapan lagi kan gue punya kesempatan buat dua hari full deket-deket sama Jidan."

"Apa nggak aneh nantinya?"

"Aneh apanya, sih?" tanya Gita dengan gemas.

Sekar menghela napas. Berbicara dengan Gita itu tidak ada titik terangnya, karena jawabannya sudah ada di Gita sendiri. Sekeras apapun melawan, Gita punya seribu gerakan buat memenangkannya, "Ya aneh, dodol. Masa kerjaan gue jadi lo yang ngerjain."

Gita menyodorkan kelima jarinya yang hari ini dihias oleh cat kuku berwarna maroon itu, ke hadapan Sekar, "Satu, kita ini satu divisi. Tuker-menukar tugas udah sering dilakuin sama senior-senior, jadi lo nggak perlu takut buat diomelin sama bos—"

"—Dua, lo sama gue itu sama-sama ngurus keuangan. Sampe sini, lo nggak usah khawatir kalo kerjaan lo itu bakal gue acak-acak karena, ya, gue sama lo itu sama," Gita tersenyum sangat manis ke arah Sekar yang menanggapinya dengan dengkusan.

"Tiga, bos besar juga nggak akan tau kalo semisal kita tukeran tugas, karena pembagian tugas cuma ditulis oleh ketua divisi, yaitu Kak Julio—"

"—Empat, bagian ngomong sama Kak Julio itu gue. Jadi lo tenang aja dan duduk manis sambil minum kopi mocca," Gita menyodorkan bungkusan kopi mocca kesukaan Sekar.

"Lima, yang terakhir nih, lo sering banget ngerepotin gue. Kali ini biarin gue minta balas budi lo."

"Bener-bener ya lo, Gita Dewindra."

Gita bertepuk tangan dengan riang, "What i want i'll get, bestie."

"Gue mana bisa nolak lo sih," Sekar memandang Gita dengan pasrah.

"Of course, you can't." Senyum kemenang terukir indah di wajah cantik Gita.

--------------------

Sedari tadi Sekar tak berhenti mengumpat dan menyumpahi Gita. Perempuan itu baru saja melihat tugas Gita yang harus dia kerjakan karena pertukaran tugas bodoh itu.

Hhhh. Sekar jadi kesal sendiri.

"Pantes aja dia ngajuin tuker tugas, ternyata dia dua hari ini kerja lapangan. Emang bangsat tuh si Gita."

Mau tak mau, Sekar merapihkan perlengkapannya dan memasukannya ke dalam tas serta merapihkan beberapa berkas terkait tugas lapangannya hari ini.

Tugas lapangan itu berisi menyortir pendapatan harian beberapa pabrik dan pergi langsung ke lokasi. Jadi, hari ini, setelah dirinya selesai makan siang, Sekar akan pergi ke dua pabrik perusahaannya.

Little Things | Lee Jeno X Yoo KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang