Kenzy menghampiri Asahi yang sedang menunggunya diparkiran, wajah Asahi terlihat kusut seperti kakek-kakek. Tidak ada balasan dari Asahi, ketika Kenzy menyapanya.
"Asahi masih marah sama Zizi?" Rengek Kenzy dengan imut. Biasanya Asahi akan cepat luluh ketika Kenzy bersikap seperti anak kecil.
Asahi tidak menjawab, justru dia turun dari motor dan menuju lapangan. Kenzy hanya bisa pasrah dan mengikuti kemana arah Asahi. Jika tidak diikuti, maka Asahi akan benar-benar menghukumnya.
"Aww!!" Kenzy berteriak ketika dia menabrak benda yang terlihat sangat besar dan lebar, yaitu Bahu Asahi.
"Tada!" Asahi membalikan badannya dan menunjukkan dua kotak susu ke dekat pipinya.
Kenzy mengambil satu kotak susu yang berada ditangan kanan Asahi, dan meminumnya.
"Kenapa nggak diambil satunya lagi?"
"Buat Asahi aja," Kenzy langsung menjawab ketika ditanya oleh Asahi, Kenzy tidak membiarkan Asahi bertanya yang lain ketika Kenzy sedang meminum susu.
Mereka bercanda ria layaknya hubungan yang selalu harmonis. Kenzy melemparkan kotak susu kepada Asahi, kemudian melarikan diri ke arah motor. Asahi yang tidak ingin gadisnya melarikan diri, segera menggendongnya ala koala. Asahi tidak mempedulikan kepala sekolah yang barus saja mereka lewati, Asahi sangat malas menyapa mereka.
Kenzy saat ini sedang bermain dirumah Asahi, yang tentunya hanya berdua. Kenzy tidak mau bertemu dengan kembarannya yang begitu menyebalkan dan dingin seperti kutub es. Kenzy hanya terus memakan kacang dengan baju yang terlihat kebesaran, karena baju itu milik Asahi.
"Kapan-kapan Zizi balikin baju kamu, biar ada kesempatan buat kita bertemu," Kenzy hanya tersenyum sambil memeluk erat sang pria tercinta.
"Pacarnya Asahi nggak boleh bohong sama orang tua!" Pelukan Kenzy seketika merenggang, Asahi selalu saja berceramah seperti ustadz tapi tidak pernah mengaca.
"Zi, ayo nikah!" Teriak Arkana yang baru memasuki rumah Asahi tanpa mengetuk pintu.
"Mau nikahin gue? Cincin berlian lima karat dulu dong, atau lebih juga nggak masalah," mental Arkana seketika menipis ketika ditolak oleh Kenzy lagi. Namun, Asahi tidak pernah marah kepada Arkana karena mencintai Kenzy, karena Kenzy hanya cinta dengannya.
"Mau nunggu gue kan?" Kenzy mengangguk ketika Arkana menatap polos dirinya dengan penuh harapan.
"Mau sih... Tapi kalau kelamaan nikahku sama Asahi." Kenzy dan Asahi tertawa terbahak-bahak, kini Arkana sudah merasa tidak memiliki mental untuk mengajak Kenzy menjadi miliknya.
"Pacarnya siapa ini? Kok pinter banget menolak orang ganteng." Asahi sengaja mencium kening Kenzy untuk membuat Arkana cemburu. Tertawaan untuk Arkana semakin kencang, karena tidak ingin semakin cemburu, Arkana melarikan diri untuk menemui Naya.
"Kalau kamu berani melirik Arkana sekali aja, aku jewel telingamu." Kenzy menjawab dengan anggukan kemudian mengecup pipi Asahi yang terlihat mulus.
Sore hari, Kenzy dan Asahi tertidur di sofa dengan berpelukkan. Kenzy bangun lebih dulu daripada Asahi, sehingga dia pulang dengan taksi online. Sampai di rumah bukannya disambut dengan ketenangan, justru membuat Kenzy mengepalkan tangannya.
Lucu banget kan Kenzy saya Asahi?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sister
Teen FictionKisah tentang sepasang kembaran yang dipisahkan sejak kecil. Mereka memiliki banyak sekali perbedaan, mulai dari cara mereka di didik, cara berbicara, pergaulan, cara belajar, dan lain sebagainya. Mereka adalah Kenzy Devandra dan Kenzo Devandra. Sua...