2. Misi (Rena Anggraeni)

95 12 8
                                    

"Hiks..hiks...

Gadis kecil bersurai pink menangis sesegukan kala Ia dilempari batu oleh anak-anak lainnya.

"Dasar orang setengah-setengah! Kamu tidak pantas berada di dunia penyihir. Pergi Kamu!!"

Semuanya mencaci maki gadis kecil tersebut.

Luka lecet bahkan darah yang mengalir dari pelipisnya, sudah menjadi makanan sehari-hari gadis kecil bersurai pink tersebut. Karena statusnya sebagai setengah manusia dan setengah penyihir, sulit baginya untuk diterima dilingkungan penyihir.

Salah satu anak meraih batu yang berukuran lebih besar. Dilemparnya batu tersebut kearah si gadis. Tiba-tiba cahaya gemerlap muncul dihadapannya.

'Apa ini? Apakah ini sihir? Tapi rasanya ini berbeda.' batinnya.

"ANJIRR... DASAR MESIN ROSAKKK!! INI KENAPA MALAH MUNCUL LANGSUNG BEGINI!!"

  "CTARRRRRR"

Batu tersebut malah mengenai mesin aneh tersebut.

"WOYY LAHHH BOCILL.. INI MESIN KALAU RUSAK.. GUE CINCANG JUGA KALIAN!!"

Anak-anak tersebut langsung lari ketakutan.

Gadis kecil memandang aneh lelaki yang baru muncul dihadapannya. Pemuda tadi yang merasa ditatap oleh sigadis kecil, hanya cengengesan tak jelas.

"Wah.. Rena disini masih bocil.. !."

Anak-anak tadi langsung berlari pergi .

"Kakak siapa?" Tanya Rena si gadis kecil.

"ANJIRR GUE DIPANGGIL KAKAK DUNGG WIDIWWW." Ucap pemuda yang tiba-tiba kegirangan tak jelas.

Rena yang merasa kesal langsung pergi meninggalkan pemuda yang kini sudah Ia cap segleng.

Pemuda tersebut reflek menarik lengan Rena kecil.

"Belum saatnya kamu tahu siapa Aku. Ingat saja wajah tamvan ke.." pemuda tersebut langsung menutup mulutnya yang hampir saja keceplosan.

"Hah?" Rena masih belum mengerti maksud orang dihadapannya ini.

"WADUHHH INI MESIN KENAPA KEDIP- KEDIP SENDIRI!!"

Ingin rasanya Rena protes agar orang didepannya tak teriak-teriak gak jelas begini. Tapi.. ya sudahlah..

"Eghm.. jadi Rena.. Aku cuman mau nyampain pesan.. kumpulkan 1 juta manusia agar percaya akan sihir... Jadilah pemersatu diantara manusia dan penyihir."

Setelah mengucapkan itu, pemuda tersebut masuk kedalam mesin itu lagi.

"Ke-kenapa aku?" tanya Rena.

"Hanya kamu yang bisa." Ucapnya, sebelum akhirnya Ia menghilang dengan tiba-tiba.

Seiring berjalannya waktu, Rena selalu giat mempelajari ilmu sihir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seiring berjalannya waktu, Rena selalu giat mempelajari ilmu sihir. Ia tak pernah merisaukan lagi cacian orang-orang yang membencinya. Tujuannya satu, pelajari sihir, masuk keportal dunia manusia, dan kumpulkan 1 juta manusia.

100 tahun berjalan dengan cepat. Rena yang telah tumbuh menjadi penyihir dewasa sudah siap mengumpulkan tekad dan segala perbekalannya. Ia selalu mengingat perkataan pemuda misterius tersebut, meski sayangnya Ia melupakan wajah pemuda itu.

"Ok..  Rena.. kamu pasti bisa.. segala keyakinanmu akan menjadi nyata."

Rena mengeluarkan tongkat sihirnya dan merapalkan mantra pembuka portal.

Angin mulai menerbangkan beberapa helai rambutnya. Tak lama kemudian portal dunia asing terbuka.

"Rena!.. kau sudah bertekad.. majulah!" Setelah meyakinkan dirinya tersebut. Ia langsung melompat keportal yang telah Ia buka.

 Ia langsung melompat keportal yang telah Ia buka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"He? Apa ini?"

Sepertinya Rena jatuh ditempat yang salah. Ia jatuh ditengah orang-orang yang mengenakan kertas bertuliskan angka di bajunya.

"Bsstt..Dia konstentan juga?"

Semua berbisik-bisik dengan kata-kata yang sama sekali Rena belum mengerti.

"Tinnn" Tinnnn"

"AWASSSSSSSSS"

Ditengah-tengah keramaian tersebut, ada saja orang aneh yang asal menerobos kerumunan dengan sepeda. Tanpa rasa bersalah Ia memasang senyum sok keren, lalu melambaikan tangan kearah keramaian.

"Buset pens gue banyak!!" Ucapnya.

Alhasil orang-orang yang sedari tadi sudah kehilangan kesabaran auto melakukan aksi penggebukan ke orang narsis gak tahu diri tersebut.

"Hah.. dunia macam apa ini? Apa aku salah masuk?" Batin Rena bingung.




Sedikit-sedikit aja yaa... Biar author gak capek ngetiknya🤣

Cinta Beda Waktu (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang