1. Pengen Burung

20.5K 641 640
                                    

Mana nih yang udah nungguin?

Jangan lupa vote sama komennya ya hehe!!

Semakin banyak komen semakin saya semangat, jadi komen yang banyak ya 🤗

1K komen ya, nanti kalo udah kita ngeeeng gas lanjut (⌒‐⌒)

Disarankan untuk membaca ENGAS, ENA, dan AFEKSI terlebih dahulu karena cerita ini merupakan sequel dari ketiga cerita tersebut.

.

.

.

.

"Chaaaa ayo ke rumah Om Gun, Chaaaa banguuun!" Hanan menggoyangkan lengan Chacha pelan berusaha membangunkan gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chaaaa ayo ke rumah Om Gun, Chaaaa banguuun!" Hanan menggoyangkan lengan Chacha pelan berusaha membangunkan gadis itu.

Chacha yang masih tertidur mendengus kesal dan menepis tangan Hanan yang ada di bahunya. "Apasih!"

Hanan mendengus. Pemuda itu menunduk dan mengecupi permukaan wajah Chacha. "Banguun~"

"Arghh! Bii!" Chacha berusaha mendorong wajah Hanan agar menjauhinya.

"Bangun Chacha!"

"Maleees, nanti aja!" sahut Chacha dengan mata yang masih terpejam.

Hanan berdecak. Dia menarik tangan  Chacha hingga gadis itu berubah posisi menjadi duduk di hadapannya. "Chaaa, bangunn!" ucapnya sambil menepuk-nepuk pipi Chacha pelan.

Chacha mengerang pelan dan akhirnya dengan malas membuka matanya. "Apasih Bi? Masih pagi banget loh ini." ucapnya sambil mengucek mata.

Hanan duduk di depan Chacha dan memegang kedua bahu gadis itu. "Ayo ke rumah Om Gun."

Chacha langsung menatap Hanan dan menaikkan sebelah alisnya heran. "Ke rumah Om Gun? Mau ngapain anjir?"

"Heh mulutnya, gak boleh ngomong kasar sekarang. Ada adek di dalem perut." ucap Hanan sambil memegang bibir Chacha.

"Eh iya lupa.."

"Lain kali jangan gitu, kita mulai sekarang gak boleh ngucapin kata-kata kasar. Gak baik kalo adek denger.." kata Hanan.

Chacha mengangguk. "Iya-iya. Lagian gue kaget, lo ngapain tiba-tiba ngajakin ke rumah Om Gun pagi-pagi gini.." kata gadis itu sambil meregangkan otot lehernya.

Hanan menipiskan bibirnya.

Chacha yang melihat itu menyipitkan matanya. "Bi?"

Hanan menggaruk tengkuknya dan menatap Chacha. "Gue pengen burung.."

"Hah?" Chacha menatap Hanan bingung. "Apaan?"

Hanan menghela nafas. "Gue pengen burung Cha.."

"Lo kan udah punya Bi, burung apaan lagi sih. Mau punya burung dua? Satu ajalah, kalo kebanyakan gak bisa ngurus gue nanti.." kata Chacha sambil turun dari atas kasur.

The Baskara 18+ | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang