Extra part 0.1. Akan kah bersatu?

1K 55 12
                                    

Ini Extra part terakhir ADKS!!

Jangan lupa Vote seblum baca.

⚠️INGET FIKSI! JANGAN DI BAWA KE DUNIA REAL⚠️

-

-happy reading

Dua remaja yang sedang bergandengan tangan itu, berdiri di
depan kantor polisi.

Rassya dan Aqeela. Mereka hari ini ingin mengunjungi Melina, itu pun karna Aqeela yang memintanya.

"Yakin mau ketemu dia" Rassya ragu untuk masuk ke dalam.

Gadis itu mengangguk. "Iya. Pengin liat ke adan Melina" Aqeela menyakinkan Rassya.

Laki-laki itu bukan tak mau, membantu Aqeela bertemu mantan kekasihnya. Hanya saja ia cukup malas melihat wajah Melina, apa lagi kejadian beberapa bulan yang lalu.

Dengan yakin Rassya menggema tangan Aqeela erat untuk masuk ke dalam.

"Permisi pak, kita ingin menjenguk salah satu tahanan di sini bisa?" tanya Rassya pada polisi penjaga.

Sapri nama polisi itu. "Kalo boleh tau atas nama siapa yah mas?" Ujar Pak Sapri.

"Melina Cantika" jawab Rassya.

Pak Sapri pun melihat data apakah hari ini Melina bisa di jenguk atau tidak.

"Mas sama mba nya bisa tunggu di ruang tunggu dulu" kata Pak Sapri.

Aqeela meremas kuat tangan Rassya. "Terimakasih pak" ucap Rassya di angguki Polisi itu.

"Tenang, ada gue" ucap Rassya lembut.

Mereka sudah duduk di ruang tunggu, di mana Aqeela masih memegang kuat tangan Rassya.

"Mau pulang aja?" tawar Rassya.

"Jangan" reflek Aqeela. "Gue, gue cuman gugup aja, udah lama ngga ketemu dia kan" kata Aqeela.

Rassya melepas ganggama tangan Aqeela, lalu iya memegang kepala Aqeela dan mengecup pipi gadis itu sekejap.

"Kalo dia bilang macet-macem sama lo, jangan lo tanggapi, gue juga ngga akan biarin dia nyakitin lo sedikit pun." Tutur Rassya membuat Aqeela tersenyum.

Senyuman itu tak tahan lama, saat satu polisi datang membawa Melina membuat Aqeela memudarkan senyumannya.

Melina sudah duduk di depan mereka dengan tatapan dendam. Aqeela melihat ke arah Rassya bahwa ia tidak yakin.

Rassya tau tatapan temannya itu apa, tangan ia perlahan menggema tangan Aqeela erat.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Melina membuat Aqeela melihatnya.

"Mau ngetawain gue iya? Puas lo liat gue make baju oren ini? Lo itu emang pembawa sial Aqeela." ucap lagi Melina.

"Mel!" tegur Rassya.

Melina tertawa kecil mendengar teguran Rassya. "Kenapa? mau bela dia iya, Sya. Kamu lupa siapa yang dulu ngerawat kamu selagi amnesia? Dia kemana? Dia pergi keluar negeri, pacar sama Daniel. Masih kamu bela dia?! " ungkap Melina.

"AKU YANG NGERAWAT KAMU SYA! DULU KAMU SELALU NGEHARGAI AKU, TAPI SEKARANG KAMU BELA DIA? OTAK KAMU MASIH BERFUNGSI KAN?!" sambung Melina dengan suara keras.

Rassya melepas genggaman nya lalu ia berdiri. "Otak lo juga masih berfungsi ngga? Lo yang buat gue amnesia, lo udah bikin gue jauh dari sahabat gue, dan lo juga. LO YANG UDAH HAMPIR BIKIN GUE KEHILANGAN NAYAWA MEL! " jawab Rassya dengan tangan mengepal.

aku dan kamu Syaqeel [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang