✨🪐Prolog : The Myth; Task For Us🪐✨

32 8 0
                                    

Mereka terlahir sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka terlahir sama. Pupil mata itu berwarna hijau terang, dengan rambut coklat gelap.

Sang Tabib membelalak terkejut. Keringatnya bercucuran. Bergetar pelan dengan tangan masih berlumuran darah. Malam itu begitu mencekam. Suara hewan malam bersahutan, menembus dinding gubuk, udara malam saling berebut menusuk tulang. Suara deru napas menderu cepat. Tangis bayi terdengar cukup nyaring.

Tabib itu segera melakukan tugasnya, mengurus keempat bayi tadi. Menghapus prasangka buruk yang makin membelenggunya. Namun sayang, tidak bisa! Dia tidak bisa menyingkirkan prasangka itu.

Terbesit ide jahat dalam otaknya, "Kita harus membunuh salah satunya!"

Deru napas sang Ibu berangsur pelan. Menatap tabib wanita itu kaget dan tak percaya, "Apa maksudmu?!"

Sang tabib mengeluh. Menghela napas berat. Kini menatap resah wanita yang baru saja melahirkan, di depannya.

Berdasarkan mitos setempat, bayi kembar terlahir empat merupakan pamali dan bahaya besar. Ciri-ciri ini hampir tercetak jelas pada keempat bayi ini. Semuanya perempuan!

"Tetapi dalam mitos, warna rambut perempuan itu merah, coklat gelap, emas, dan putih. Kau tidak bisa berprasangka seperti itu, Vanes!" wanita berwajah pucat dengan keringat meluncur deras itu membentak. Tidak terima. Sesekali meringis kesakitan, "warna rambut mereka semuanya coklat, bukan?! Tidak sesuai dengan mitos itu!"

Tabib itu menunduk. Menangis takut. Terisak.

Kedua wanita itu terisak kencang, "Tidak bisa, Vanes! Aku tidak mengizinkan semua itu terjadi! Mengertilah menjadi aku.” isaknya terengah-engah, “bagaimana rasa rasa sayang itu muncul setelah buah hatimu lahir. Mengertilah .... "

Vanes, tabib itu makin terisak keras, "Aku takut, Finca! Firasatku selalu benar--"

"Bukan berarti kau menjadi sempurna untuk menebak takdir!"

Peristiwa itu telah terjadi 17 tahun lalu. Di mana mereka lahir dengan ciri fisik yang begitu mirip. Namun semenjak itu, warga berbondong-bondong untuk membunuh salah satunya. Tidak ingin mitos itu menjadi nyata.

Semua itu terjadi. Telah terjadi.

 
***

Wellcome to my fantasy kingdom!

Wihh, aku berterima kasih banget loh, sama kalian yang udah menyempatkan baca prolognya. Seperti yang aku tulis di deskripsi cerita, sebenarnya aku emang kurang pede sama karangan ngawurku ini. Dunia fantasy yang aku buat sendiri, hampir 70%.

So ...

“Jangan kerutkan dahimu saat membaca, karena cerita ini sangat di luar batas logis.”

Selamat membaca!

Zaneta A
©2022

The Myth : Task For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang