Chapter 2 : Launched Mady Inventions

26 4 2
                                    

🌌🌟🍃


Mereka berempat melotot, “MOMMY, GECIA ITU MEROBOHKAN PINTU RUMAH KITA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berempat melotot, “MOMMY, GECIA ITU MEROBOHKAN PINTU RUMAH KITA!"

“MANA UPAHKU?!” makhluk ungu itu melotot garang di ambang pintu. Tidak ada rasa bersalah sedikit pun telah merobohkan pintu rapuh itu.

“Uhhh! Dasar tidak sopan!” Alvinoka melempar 5 buah beri tersebut dan ditangkap lincah oleh gecia tadi, “pergi kau dari sini!”

Gecia tadi menjulurkan lidah sebelum melesat bak kucing disiram air, “DASAR TIDAK TAHU TERIMA KASIH!”

Siapa yang tidak tahu makhluk ungu berambut bunga anggrek, mengenakan pakaian daun ungu bernama Gecia? Bau anggrek adalah tanda makhluk gecia berada di sekitar kita. Selain peri kebun, nyatanya gecia adalah makhluk yang sama pentingnya layaknya peri kebun.

Mahkluk itu bercocok tanam di ladang gandum, dibantu para peri. Ladang gandum yang begitu luas, sangat mustahil dilakukan oleh tenaga manusia. Gecia dan peri kebun lebih tahu tentang itu.

Bagaimana dengan Finca si Ibu dari keempat bocah perempuan itu? Ah, dia bekerja di ladang beri, dibantu peri kebun yang selalu punya serbuk penyubur paling mujarab. Memang tidak semua jenis perkebunan dan pertanian digarap oleh makhluk ungu itu. Mereka hanya menggarap yang tampaknya mustahil dilakukan oleh tenaga manusia. Ladang gandum yang sangat luas.

Ribuan gecia mengetuk satu persatu rumah penduduk, hanya untuk meminta upah apa pun, dari buih kerjanya selama di ladang gandum. Yang mana gandum adalah makanan pokok penduduk Worcy. Tanpa gecia, pertanian gandum akan mati, para penduduk akan kehilangan makanan pokoknya. Gersang. Mematikan.

Sialnya, gecia tidak selembut dan sepatuh naga Bluery. Mereka berlaku seenaknya, lincah, usil, dan sangat, sangat, sangat suka membully. ‘Perhatikan langkahmu. Jangan sampai terpeleset, jatuh, dan melakukan hal memalukan yang menyulut tawa di hadapan para gecia.’ atau kamu akan mengalami hari terburukmu sepanjang sejarah. Malu. Itu adalah petuah turun-temurun penduduk Worcy. Layaknya kewajiban, setiap anak wajib diberitahu akan hal itu, oleh orang tua mereka.

Itulah mengapa keempat bocah perempuan tadi senang sekali meneladeni kelakuan gecia yang lumayan urakan. Walaupun harus mengorbankan pintu rumah mereka. Bagi mereka, larangan adalah perintah yang ditunda.

Pintu rumah berbahan dasar kayu itu tergeletak menegnaskan. Alvinoka, Mady, dan Rivera mematung kaget. Tapi tidak dengan si anggun Crystal. Nampaknya dia paham betul tentang desa Arcy, walaupun setengah mati membenci kepala Arcy.

Lima belas menit kemudian, lebih dari 3 orang penduduk datang, membawa pintu baru dan alat-alatnya. Mengenakan topi rajut dan segera melakukan tugasnya, memperbaiki pintu rumah tersebut yang rusak. Sudah menduga hal ini! Exactly! Seperti yang dikatakan Crystal, kepala Arcy akan mendapat laporan dari peri-peri kecil yang lewat. Mereka tahu dari mulut ke mulut. Lihat, betapa lincah, gesit, dan berisiknya makhluk kecil itu.

The Myth : Task For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang