Aku gabut....
Enjoy mate!!!
Lo serius?
Winata menatap pantulan dirinya dicermin meja riasnya, wajahnya cantik dan terlihat anggun, begitu berbeda dengan wajahnya kemarin.
Meski saat dimake up pagi tadi para MUA sedikit kesulitan untuk menutupi area matanya yang sembab karena terlalu banyak menangis.
Kalian bayangkan saja....baru seminggu yang lalu Papinya tiba-tiba mengajak nya bertemu dengan keluarga yang Papinya sebut sebagai calon besan, dan seperti yang sudah diduga, Papinya memaksanya menikah dengan Laki-laki yang sangat jauh dari tipe idealnya.
Awalnya Wina bodoamat dengan semua permintaan Papinya karena wina berfikir jika sang ayah dan Maminya akan membantunya untuk menolak permintaan sang ayah kandung, tapi ternyata mereka tidak bisa membantu Wina.
Wina marah!.
Tapi saat kemarin malam maminya bilang jika lusa adalah tanggal pernikahannya gadis itu tak berhenti menangis, suaranya bahkan sampai serak dan Wina terus memohon agar ia tidak dijodohkan dengan sosok Jaka athala abimanyu, karen demi tuhan Wina sangat tidak suka dengan first impression mereka.
Hal pertama yang Wina nilai saat bertemu Jaka adalah, pemuda itu terlihat hot namun auranya sangat menyeramkan.
Apalagi saat kosakata gue-elo keluar dari mulutnya, haduuuh pupus sudah harapan Wina mendapatkan suami bermulut lembut, kalau seperti ini mah sama saja dengan Wina.
Wina itu suka soft boy seperti dalam drama yang selalu ditontonnya.
Terlebih baginya pernikahan bukan sebuah ajang coba-coba. Wina memang belum berfikir untuk menikah dalam waktu dekat, karena Wina menerapkan standar yang tinggi pada calon suaminya, dan salah satu syaratnya adalah mereka harus sudah sangat saling mengenal satu sama lain.
Sedangkan dengan Jaka, mereka bahkan tak tau tanggal lahir satu sama lain.
"Cantik banget anak Mami..." Mami Wina masuk kedalam kamarnya, menatap sang putri semata wayang yang terlihat anggun, meski dengan wajah tertekuk masam.
5 menit lalu ijab kabul baru saja selesai, dan Wina diminta untuk turun bertemu dengan cal-suami maksudnya, karena sekarang mereka sudah resmi menjadi suami istri.
"Mamii..."
"Pilihan kita gak akan salah sayang, percaya sama mami" sedari kemarin Maminya terus menenangkan Wina dengan kalimat yang sama, dan sejujurnya itu tidak membantu sama sekali, karena banyak rumah tangga hasil perjodohan yang berakhir di pengadilan Agama.
Sebenarnya banyak yang Wina takuti, salah satunya menikah. Mengaca pada rumah tangga Mami dan papi nya yang sudah hancur saat Wina berusia 8 tahun membuatnya trauma dengan sebuah pernikahan, meskipun kini Mami dan Papinya telah memiliki keluarga masing-masing tak dapat Wina pungkiri jika kenangan buruk itu masih jelas berada dalam benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Andana
FanfictionEnhypen local au Bercerita tentang kehidupan bertetangga yang ada di komplek Andana, tentang para suami dan istri yang super struggle dan repot plus rempong. Ditambah bumbu-bumbu sinetron dan kehidupan, serta percintaan anak muda..... ❗❗❗DON'T COPY...