Semua mata tertuju pada seorang gadis dengan rambut digulung ke atas dan gaun berwarna perak berkilau. Mungkin bahan yang digunakan oleh gaun itu tidak semahal emas, tapi bukan orang biasa yang bisa mengenakan benang perak sebagai bahan bakunya.
Di belakang sang gadis, berdiri sosok perempuan paruh baya dengan kemewahan yang melekat di setiap inci tubuhnya. Dua perempuan yang begitu memukau dan melumpuhkan semua keistimewaan malam itu.
"Aku rasa, semua mata sedang tertuju padamu," Tiffany Watson, perempuan paruh baya yang bahkan tidak mampu menutupi kecantikannya sendiri dibandingkan dengan perempuan-perempuan muda di sana.
Watson muda tertawa kecil, bibirnya yang mungil mengeluarkan kekehan yang membuat siapapun yang mendengarnya menjadi lemah. "Berkat gaun pilihan ibu," Katanya penuh keyakinan.
"Tidak-tidak," Tiffany menyeka tubuh Watson muda, "Kau tahu, kau adalah berkah, sehingga akan selalu menjadi keindahan bagi semua manusia. Kau pantas, bahkan ketika kau menggunakan perca sekalipun," Tiffany berusaha meyakinkan, dia tidak ingin kepercayaan diri putrinya turun. Setidaknya jangan sekarang.
"Kalau begitu, aku mewarisi semua berkah yang Ibu miliki, bukan begitu?"
Sebagian orang berdecak saat mendengar percakapan manis antara ibu dan anak itu. Tentu saja, tidak banyak keluarga yang mampu menjalin komunikasi yang dibangun oleh The Watson. Hanya segelintir keluarga, dan biasanya berlatar belakang bangsawan.
Tiffany menikah dengan Andrew Watson 25 tahun yang lalu. Membutuhkan waktu empat tahun untuk Tiffany bisa hamil. Dan sayangnya setelah itu, dia tidak bisa memiliki keturunan lain. Penerus Watson dari pihak Andrew selesai pada garis ini.
Empat tahun lalu, usai pesta pengangkatan tahta kerajaan pada Nicholas Alba – Raja saat ini, Andrew meninggal dalam keadaan tenang. Di samping Tiffany yang sedang terlelap. Dokter bilang Andrew terkena serangan jantung. Tapi yasudahlah, bahkan Raja sekalipun tidak bisa mengubah sesuatu yang sudah Tuhan tetapkan.
Kepergian Andrew tidak serta merta meredupkan reputasi The Watson. Selain Andrew, ada klan The Watson lain yang berhasil meneruskan perpanjangan tali keturunan. Setidaknya ada enam The Watson yang seumuran dengan perempuan muda itu. Dan semuanya ada di dalam pesta ini.
"Aku pikir, aku nggak akan menemukan versi tercantikmu selain Pesta Ulang Tahun Joseph tahun lalu," Khai dengan rambut terbelah, serta baju mewah yang melekat terhadap tubuhnya itu datang di antara Tiffany dan perempuan muda The Watson. Hanya untuk menegur dan membunuh rasa bosan Pesta Dansa ini.
Tiffany tertawa mendengar gurauan Khai, sementara perempuan muda itu mendengus. Kadang sulit menjaga harga diri di tengah perkumpulan persepupuan yang sudah menemaninya tumbuh menjadi saat ini. Mereka semua tahu aib miliknya. Dan tidak akan sulit untuk membeberkan apa yang terjadi.
"Berhenti untuk menggodaku, hari ini aku harus menemukan seseorang yang akan melamarku," Dengus perempuan itu.
Khai terkekeh, "Kau tidak akan menemukan lelaki baik di dalam pesta ini. Yang ada mereka melihatmu dengan lapar dan ingin segera mengakhiri malam ini agar besok bisa datang ke rumahmu untuk melamarmu," Ujar Khai dengan penuh keyakinan.
"Bukannya bagus? Aku bisa segera menikah, bukan begitu Ibu?" Mata perempuan itu segera menoleh ke arah Tiffany yang sepertinya tidak akan memberikan jawaban atas apapun.
Tiffany hanya tersenyum, kemudian merangkul bahu anaknya. "Khai cukup menggoda anakku saat ini. Apa tidak lebih baik kalian berdansa? Sementara aku bisa bercengkrama dengan teman-teman lamaku?"
Khai sangat pandai berdansa, sehingga dia selektif untuk mencari rekan yang bisa menyeimbangi kemahirannya. Tapi kalau sudah Tiffany yang memintanya, dia bisa apa? Dengan menekuk kaki kirinya ke belakang, lalu meletakkan tangannya di atas dada, "Kepada Putri tercantik yang dimiliki oleh Klan Watson, aku memohon pada baginda agar sedianya menerima tawaranku berdansa bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lady Distance
FanfictionAnak perempuan tertua The Watson sudah menapaki usia pernikahan. Debut di sebuah pesta dansa yang diadakan oleh Ratu Bradford. Seketika dirinya menjadi seseorang yang dinantikan dan diinginkan. Alih-alih mendapatkan lelaki yang pantas, Dia bertemu...