5. Yang Direncakanan Belum Tentu Rencana

218 59 10
                                    

Gio menarik tali kekang kudanya, kemudian menekan sebisanya suggardi di telapak kakinya. Melihat seseorang melintas di hadapannya seorang pelayan menghadang. Sesegera mungkin sebelum amarah Gio memuncak, pelayan itu menunduk di ujung kaki kudanya.

 Sesegera mungkin sebelum amarah Gio memuncak, pelayan itu menunduk di ujung kaki kudanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beraninya kau menghadang perjalananku?" ujar Gio kesal.

"Maafkan hamba, baginda Pangeran. Tapi, ada yang perlu hamba sampaikan," katanya pelan penuh ketakutan.

Gio berdecak. Kemudian dia melipat tangannya di atas dada, "Ada apa? Aku peringatkan kau agar menyampaikan semua hal yang penting saja. Sebab jika tidak, aku tidak akan bermain-main menghukummu!"

Pelayan itu menunduk semakin dalam. Sesekali dia menelan salivanya sendiri. Kemudian dengan penuh ketakutan, dia mengangkat wajahnya, "Kabar anda akan datang pada jamuan yang diberikan oleh Klan The Watson sudah menyebar."

Gio hampir kehabisan kesabarannya, jadi dia melenguhkan napasnya. "Kau tahu aku sedang dalam perjalanan ke sana. Dan kamu menghambatnya! Kau mau dihukum?!"

"Ampun baginda pangeran," pelayan itu meletakkan telapak tangannya ke atas permukaan tanah. Sementara kini hidungnya benar-benar bisa menghirup pasir yang berebut masuk ke sana.

"Minggir, aku tidak punya waktu lagi!" ujar Gio siap untuk menarik tali kekang.

Tapi sayangnya pelayan itu tidak berkutik, "Ini ada kaitannya atas kedatangan anda. Saya berani bertanggung jawab bahwa informasi ini bisa mencegah pangeran dari rasa malu. Rasa malumu adalah rasa malu bangsa. Karena itu hamba datang."

Mata Gio memicing, "Sebenarnya apa yang sedang ingin kau sampaikan?!"

"Nona Susan hilang pagi ini, bersama kuda yang ada di peternakan milik The Watson. Sampai beberapa waktu lalu, Nona Susan tidak ditemukan sekalipun di arena balap yang biasa Nona Susan kunjungi. Saya harap Baginda bisa mempertimbangkan kehadiran anda dalam jamuan itu. Sebab, mungkin anda akan dipermalukan oleh The Watson."

Beberapa pengawal di belakang Gio akhirnya memutuskan untuk turun dari kuda mereka. Berusaha menarik pelayan itu menyingkir dari hadapan tuannya. Sementara Gio yang menyaksikan itu semua terdiam sejenak, menentukan sikap yang akan dia ambil saat ini.

"Kita kembali ke istana," ujar Gio yang kini menari tali kekang sang kuda untuk berbalik ke arah jalan di belakangnya. "Salah satu dari kalian harus mencari dimana keberadaan Susan. Jangan kembali sampai kalian bertemu!"

Kalimat itu sungguh-sungguh diberikan kepada seluruh pengawalnya. Sejak awal, Gio sudah memperlihatkan ketertarikannya kepada Susan. Kemudian mengetahui bahwa sepupunya juga tertarik dengan perempuan yang sama membuat Gio semakin ingin mendapatkan Susan.

Sayangnya, dia tidak tahu seperti apa kriteria laki-laki yang diinginkan oleh Susan. Bahkan untuk mencaritahunya saja, Gio seperti menemukan jalan buntu. Dan saat dia sedang berusaha untuk mendapatkan informasi, sekarang Susan berlari jauh darinya.

The Lady DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang