10. Tuan Penyelamat

220 40 15
                                    

Susan bisa jadi penyebab pertengakaran saudara antara Duke Callan dan Pangeran Gio. Karena sekarang, lihatlah mereka seperti sedang berebut perhatian.

"Callan pernah kalah bertarung dariku, Susan. Badannya besar, tapi dia sangat kacau!" Gio berjalan mendahului mereka, memandang sinis ke arah Callan yang masih betah berdiri berdampingan dengan mereka.

Gio tidak pernah merasa marah pada siapapun jika mereka tida menggubris salah satu perturan tertulis kerajaan. Soal, kau tahu, barang siapa yang berjalan mendahului atau membersamai posisi anggota kerajaan, maka hukumannya adalah pasung selama 14 hari.

Callan memenuhi syarat untuk dipasung. Tapi, Gio sadar itu hanya akan merusak reputasi kerajaan.

Callan mendengus, "Wajar aku kalah, pelajaran bertarungku jauh tertinggal dari pelajaran milik anda Baginda Putra Mahkota."

Sebentar, bukan ini yang diharapkan oleh Gio. Dia ingin bertarung dengan Callan. Dia perlu terpancing dalam keadaan ini agar setidaknya mereka bisa bertarung. Tapi kenapa Callan seolah-olah mengalah begitu saja?

"Oh benar," Gio berusaha mencari cara apa yang akan dan perlu dia katakan agar Callan bisa membongkar kelemahannya sendiri. "Berapa banyak kita bertarung, Duke Callan?"

Callan yang awalnya menurunkan pandangan kini mendongak untuk membalas, "Sangat sering dan biasanya aku yang kalah. Begitu bukan Baginda?" Callan mengatakannya dengan tajam, karena mungkin inilah yang ingin Gio dengarkan. Atau diperdengarkan di hadapan Susan.

Susan?
Dia sama sekali tidak tertarik dengan percakapan ini. Dia merasa sedang terjebak di antara pertikaian dua pewaris tahta. Yang memang sejak awal, Callan tidak menjadi pemenang di dalamnya.

"Kenapa kalian harus bertengkar jika memang kalian bisa bersahabat?"

Kedua lelaki itu menoleh ke arah Susan. Wajah manis nan cantiknya sungguh memesona. Untungnya, dia putri seorang bangsawan. Yang mana tidak diperbolehkan muncul untuk memperkenalkan identitasnya sebagai seseorang yang berpengaruh di dalam negara.

Callan dan Gio sepakat diam-diam kalau mereka beruntung karena bisa menjadi golongan kecil yang bisa melihat pesona Susan.

"Kami? Bersahabat?" Gio berkata tidak percaya.

"Tentu saja tidak bisa Susan," Tambah Callan.

Alis Susan bertaut, "kenapa? Kalian berdua kan bersaudara. Sama seperti aku dan Josephine. Kami.. Bersahabat," Kata Susan.

Gio berdecak, lalu menatap sekilah kepada Callan. "Seumur hidupku, Callan adalah bagian terluar dari keluarga Alba. Kerajaan. Dia hampir tidak pernah ikut ke dalam acara keluarga."

"Kerajaan tidak mengundang kami," Sela Callan tidak mau kalah.

"Keluargamu memutuskan keluar dari kerjaan. Jadi untuk apa kami mengundang kalian?" Suara Gio naik beberapa nada. Membuat Susan di sebelahnya menoleh dan memberikan atensi penuh.

"Tidak ada gunanya hadir. Kalian hanya akan membahas sesuatu yang sedang terjadi di dalam Istana. Bukan rakyat di luar sana."

Oh, Susan benar-benar terjebak. Bagaimana bisa jamuan ringan ini berubah menjadi obrolan pelik soal politik?

"Kamu harus memahami bagaimana sistem kerjaan berlaku Callan. Tidak semua yang kamu lihat, sama dengan apa yang kamu pikirkan."

Callan berdecak kesal, "Sebuah kalimat pembenaran," Katanya sinis.

"Susan, maafkan aku, seharusnya kamu tidak melihat pertikaian ini. Well, ini soal dapur Istana yang seharusnya tidak kamu ketahui."

Jujur saja, Susan juga merasa canggung karena harus terjebak di antara permusuhan dua saudara sepupu ini. Tapi mau kembali ke ruang utamapun dia tidak bisa. Dia tidak siap dipasung.

The Lady DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang