Bila ini adalah akhir hidupku, aku akan menerimanya sepenuh hati. Bila memang hidupku memang hanya akan sampai di tempat duel ini, aku akan menghadapinya.
Tidak akan ada orang yang bisa menghalangiku menghadapi dia sekarang. Semua ketakutan dan semua halangan telah aku lewati hingga sampai sekarang ini, entah dia yang mati atau aku yang mati.
Semua akan berakhir disini.
Terima kasih telah mendorong kehidupanku hingga ke tepian jurang, dan kini, aku hidup di jurang tersebut. Bertahun-tahun aku menunggu kesempatan ini, dan akhirnya datang juga. Sebuah kesempatan yang tidak akan aku sia-siakan.
Ku arahkan pedangku ke arahnya, dimana dia hanya tertawa. Sementara teriakan orang itu terus saja menggangguku, suara teriakan untuk menghentikan ini semua. Namun, sudah terlambat, sekarang adalah pertaruhan hidup atau mati.
"Sudah selesai merenungnya huh?!" kata orang itu, aku hanya tertawa.
"Mari kita lihat, kemampuan tanganku yang sudah banyak merenggut nyawa. Atau, tangan cantikmu yang tidak pernah terpoles."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Raven (Indonesia)
Teen FictionSetiap pembunuh memiliki alasan mereka sendiri untuk menempuh kehidupan di jalur kematian ini. Dan alasanku adalah karena rasa sakitku di masalalu. Kemarilah, akan aku lihatkan kepadamu seorang pembunuh yang bergantung kepada obat-obatan dan rasa ha...