"Gege, bolehkah saya tidak ikut?"
"En?" Wen Xiao Fang sedikit terkejut, bagaimana bisa adiknya menolak untuk ikut? Tapi Wen Xiao Fang tidak akan membiarkan hal itu terjadi, bagaimana pun juga, Putri Wen Jiefang harus ikut.
"Meimei, anda harus ikut, Benwang berjanji, pangeran mahkota Yi Xiu Kai tidak akan menyakitimu lagi." Dapat Liu lihat jika gegenya ini berkata dengan sungguh-sungguh.
Meski pangeran Mahkota Yi Xiu Kai mempunyai sifat yang ceria dan hangat, tapi percayalah, pemuda itu tidak menyukai Wen Jiefang.
Tapi bukan karena hal itu, Liu berjanji akan membuat Pangeran mahkota itu bertekuk lutut padanya. Lihat saja nanti!
Liu Jiefang menghela nafas, "baiklah, saya ini akan ikut."
Pangeran Mahkota Wen Xiao Fang mengangguk dan tersenyum manis, senyum itu dapat menarik para putri untuk berusaha memilikinya. Tapi prinsip Wen Xiao Fang adalah "sebelum Meimei-nya mendapat pendamping hidup yang tepat, yang bisa menyayangi Meimei-nya dengan tulus, menjaganya dengan baik. Wen Xiao Fang tidak akan mencari pasangan terlebih dahulu."
Makanan mereka berdua sudah habis, Pangeran Mahkota Wen Xiao Fang membayar makanan mereka. Lantas kedua orang itu keluar dari kedai makan, hari pun sudah siang, matahari sepertinya sudah di atas kepala.
"Apakah anda ingin membeli sesuatu lagi, Jie'er?" Tanya Wen Xiao Fang, menatap adiknya itu sekilas.
Liu Jiefang menggeleng, dia sudah kenyang, lagi pula, Jiefang tidak terbiasa makan banyak. Posisinya sebagai Jenderal harus menjaga pola makan dengan baik, salah memakan makanan dapat mengganggu kesehatan tubuhnya. Kan gak lucu, masa seorang Jenderal sakit-sakitan:(
"Gege, saya ingin berjalan-jalan sebentar, sebaiknya Gege kembali ke istana lebih dulu." Liu berkata dengan nada datarnya, nadanya sudah tidak bersahabat, itu menandakan perkataannya tidak bisa di ganggu gugat.
Tapi kehidupan ini berbeda, Gegenya bukanlah Letnan Yu yang tau tentang dirinya.
"Tidak, Benwang akan menemani anda." Perkataan tegas itu menandakan bahwa Xiao Fang tidak mengizinkan. Dia khawatir, takut terjadi sesuatu yang buruk pada adiknya itu.
"Gege, saya bisa menjaga diri, sekarang Gege kembalilah ke istana atau Saya ini tidak akan mau bertemu kembali dengan Gege!"
Mutlak, Wen Xiao Fang hanya bisa menurut. Pangeran mahkota itu memegang kedua pundak Liu, menatapnya dengan pandangan yang lembut. Sedangkan Liu membalasnya dengan pandangan dingin.
"Baiklah, saya akan kembali ke istana, berjanjilah, untuk kembali ke istana sebelum matahari terbenam."
Liu mengangguk, dia harus mematuhi perintah itu. Setelah Wen Xiao Fang pergi dari hadapannya, Liu melanjutkan perjalanannya menuju sebuah kedai yang terletak paling ujung. Satu kedai sangatlah ramai, sedangkan kedai di seberangnya benar-benar sepi.
Liu Jiefang menuju dua kedai itu, yang satu bernama Medicine House dan yang satunya lagi bernama Herbal House. Kedai herbal house ini benar-benar sepi, berbeda sekali dengan medicine house.
Menurut buku sejarah yang dia baca, herbal house mengetahui legenda dari pedang Zindan yang terletak di hutan terlarang di benua Zhonggua. Maka dari itu dia memilih datang ke sini. Tapi tidak mungkin bukan jika dia datang ke sini langsung menanyakan hal itu?
Di bukanya pintu kedai, menampakkan seorang pemuda yang memiliki ketampanan di atas rata-rata.
"Ah tuan, selamat datang." Pemuda itu, dengan suara tegasnya menyambut kedatangan Liu Jiefang dan sedikit membungkuk.
"En, bisakah saya bertemu dengan pemilik toko ini?" Suara yang terkesan datar nan dingin, memasuki Indra pendengaran pemuda itu. Lou Zhe.
Lou Zhe menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "errr, maaf Tuan, tapi Tuan Yi sedang berkultivasi di Goa Zen Wang, mungkin besok malam baru kembali." Dia berkata dengan takut-takut, melihat tatapan tajam yang datar, serta aura keagungan yang begitu langka.
KAMU SEDANG MEMBACA
General Transmigration; Liu Jiefang
FantasyTransmigrasi? Liu tidak pernah mempercayai hal itu, tapi kenapa dirinya harus terjebak dalam permainan dewa? Melibatkan dirinya dalam sebuah perasaan, berusaha menemukan jati dirinya di negeri orang [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] 18 April 2022