Fiki Hilang

76 27 0
                                    

Ketika menjelang Magrib tiba, Fenly, Fajri dan Zweitson berlarian kearah kamar Farhan dan sulingline lainnya dengan tergesa-gesa. Gilang yang membukakan pintu tersebut pun kebigungan dengan sikap adik--adiknya.

"Sabar, sabar.. kenapa? Ada apa?" tanya Gilang kebingungan.

"Kak, bahaya kak, Fiki ilang! Fiki gaada!" ucap Fajri

"Hah? Gimana tadinya?" tanya Gilang.

"Ya kita gatau, kita kira dia ngikutin kita di belakang" sahut Fenly

"Terus kita harus gimana?" tanya Gilang.

Ricky, Farhan dan Shandy yang mendengar keributan pun segera keluar dari kamar mereka dan mempertanyakan apa yang terjadi.

"Ada apa?" tanya Ricky.

"Fiki ilang!" ucap Gilang, Fenly, Fajri dan Zweitson secara bersamaan.

"Kok bisa?" tanya Shandy kebingungan, "coba dicari dulu dikolong kasur, didalem lemari, di jendela, dipohon, di dalem gelas! Dalem laci!" ucap Shandy.

"Please lah Shand, ga lagi bercanda ini!" ucap Farhan, "Fiki tuh orang, bukan kunci motor"

"Yakan siapa tau aja nyalip-nyalip kaya daging di gigi kita" ujar Shandy.

"SHANDYY!" teriak teman-teman nya yang kesal dengan tingkah Shandy.

"Yaudah, yaudah kita shalat dulu ya sekarang sambil baca doa buat kepulangan Fiki. Abis itu baru kita cari Fiki. Fenly sama Zweitson juga ikut kita ke rumah utama aja yah, kalian baca kitab kalian kek!" suruh Ricky

Fenly dan Zweitson pun mengangguk dengan bersamaan.

Ketika mereka sampai di rumah utama, sudah berjajar rapih geng cewek untuk segera melaksanakan shalat dan menggunakan mukenah yang membuat tingkat kecantikan mereka bertambah. Clarissa yang menyadari bahwa Fiki tidak ada ditengah-tengah abang dan teman-teman abangnya pun menanyakan keberadaan Fiki.

"Lho kak, Fiki mana? Ko ga bareng sama kalian?" tanya Clarissa.

"Fiki lagi sakit" jawab Farhan lesu. Farhan dan teman-teman cowok yang lain memang sudah sepakat untuk merahasiakan kehilangan Fiki dari anak-anak cewek sebelum melaksanakan shalat magrib. Tujuannya agar mereka tetap fokus melaksanakan ibadah mereka, tanpa memikirkan kondisi Fiki. Ya, walau bagaimanapun, mereka tetap tidak akan fokus ketika mengetahui teman mereka sedang sakit. Akan tetapi, Farhan beranggapan jika yang Farha lakukan adalah hal yang terbaik untuk mengurangi kecemasan yang terjadi pada teman-temannya.

"Terus kalian tinggalin Fiki gitu aja?" tanya Sela
"Ya, dia lagi istirahat. Dan sekarang kita harus ibadah dulu buat kesembuhan dia" ujar Ricky.

Lalu mereka pun melaksanakan shalat berjama'ah. Saat shalat berjama'ah selesai, anak-anak cewek mulai menywrbu berbagai pertanyaan kepada geng cowok tentang keberadaan Fiki dan penyakit yang sedang diderita Fiki.

"Jadi, Fiki sakit apa?" tanya Dwi

"Dia udah makan?" tanya Virgi

"Apa dia sekarang lagi istirahat?" tanya Clarissa
"Please gais, kalian kalo mau ngasih pertanyaan, ya satu-satu. Jangan berebut kaya gini! Bikin kita bingung mau jawabnya" ujar Zweitson yang sudah mulai tak terkendali.

"Gue yakin, Fiki ga sakit kan? Ada sesuatu yang terjadi sama Fiki. Iyakan Son? Jawab pertanyaan gue!" ucap Icha.

Zweitson hanya mapu menundukkan kepalanya.
"Sebelumnya, kita anak-anak cowok. Mau minta maaf sebesar-besarnya ke kalian geng cewek" ujar Farhan, "kita udah nutupin hal besar, dan ngebohongin kalian semua"

"Se -- se -- sebe -- sebenarnya -- Fi - Fiki -- hilang! Dan kita gatau Fiki kemana" sambung Farhan.

"Lo gila yah kak! Hal kaya gini, lo sembunyiin?" ucap Clarissa.

Travelling II | On Salatiga | Un1ty | Youn1tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang