AWAL MULA #2

6 0 0
                                    

Bibir boleh saja tersenyum, tapi hati teriris ,debar jantung berdegup kencang menerima kenyataan bahwa kau serius dengan ucapanmu yang lalu.

Seolah olah waktu melambat, sekujur tubuh lemah, dendam bermunculan di muara rindu yang ku tabung selama ini kau dengan teganya melepas 2 tahun kebersamaan kita untuk pemangsa yang baru yang selalu ada dan siap di sisimu ketika kau merindu.

Berulang kali ku putar lagu berhenti berharap dari shella on 7, di playlist handphone ku, di perjalanan pulang ke kota ku, ku pacu motor ku dengan cepat seakan akan biarkan saja aku tertabrak atau terjatuh . Otak sudah di rasuki rasa sakit hati. Ingatan tentang kenangan masa lalu muncul di kepala, beradu dengan rasa sakit yang teramat dalam atas kekecewaan yang di terima.

Otakku terus meneriaki penyesalan ,bertanya tanya kenapa kau memilih orang lain ? Sedangkan aku memupuk mu hingga tumbuh dan memekar.
Aku yang menyirami mu dengan kata kata sayang, dia yang memetik dengan kata selalu ada.
Goyah sekali perasaanmu ? Sedang aku menjaga mu dengan mati matian berharap cinta ini sampai di bawa kita mati dalam satu ikatan pernikahan

Lalu senja terlelap bersama malam, gelas duka yang ku teguk, keikhlasan yang harus ku terima

Hari berlalu perasaan ini enggan mau menepi, rindu menjalar , namun sakit menyeimbangi. Berusaha mengikhlaskan segala tentang mu.

Sebab perpisahan tak harus selalu di tangisi ada pembelajaran yang kita dapati.

Siapa saja bisa menjadi musuhmu , ketika kau mulai merenggang peluk.

Setidaknya aku tau sekarang bahwa teman yang selama ini bersama ku ternyata bisa saja menikam ku tanpa harus meminta izin.

Hari ini adalah hari kesekian setelah penghianatan kau lakukan , aku masih tak bisa menerima bahwa kau kini bersamanya, tapi rindu ini tidak bohong , menghapus kenangan 2 tahun takan mudah.

Jempol ku mulai memilah milah foto yang ada di galeri handphone , memilih kenangan kita sama saja dengan mengiris bawang , sama sama hrus menetskan air mata, dan semakin mendendam akan kejadian

Setelah semua kenangan kita ku hapus, ku harap rasa ini juga akan terhapus.

Ku lihat semua sosial media ku, sudah terblokir olehmu. Aku menang ucapku, kau kalah. Aku sengaja tak menghapus nomor mu bahkan memblokir semua sosial media mu, berharap suatu saat kelak ku bisa menunjukan kebahagian ku tanpa mu....

SEBUAH SENI PATAH HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang