pagi hari yang cerah kini jungkook sudah terbangun dari tidurnya, jungkook bangun terlalu pagi.
jungkook beranjak turun dari ranjangnya untuk mandi dan berniat untuk membuatkan sarapan untuk semuanya
"hah rasanya sangat segar mandi di pagi hari" ucap jungkook selesai mandi
jungkook hanya menggunakan hoodie dan celana pendek sehingga paha mulus jungkook terlihat sangat jelas
jungkook menuruni tangga menuju dapur untuk menyiapkan sarapan dan tiba tiba...
"apa yang kau lakukan" suara taehyung yang mengagetkan jungkook
"eum saya sedang menyiapkan sarapan tuan"
"ada maid kau tak perlu repot"
"tidak tuan, saya disini kan juga sebagai pelayan"
"kata siapa kau disini jadi pelayan"
"lalu aku kesini untuk apa tuan, bukankah aku kesini untuk jadi pelayanmu"
taehyung tidak menjawabnya dan hanya meninggalkan jungkook sendirian lalu mendudukkan dirinya di sofa dekat dengan dapur
"cik dasar aneh" gumam Jungkook
"aku mendengarnya asal kau tau"
jungkook terlontar kaget dan langsung membungkam mulutnya sendiri
"maaf tuan"
"hm"
"aish jungkook apa yang kau lakukan bodoh" batin jungkook menyesal karena telah mengatai taehyung
jungkook kini sedang fokus dengan masakannya, tanpa disadari taehyung hanya tersenyum memerhatikan setiap gerakan jungkook
"dia sangat cantik, lihatlah pahanya yang mulus itu dia benar benar sexy"
jungkook telah selesai memasak kini dirinya berniat untuk membersihkan seisi mansion dan tidak di perbolehkan oleh taehyung
"jangan lakukan apapun ada maid disini"
"tapi tu-.."
"diam dan turuti saja aku tidak suka di bantah"
"nee baiklah tuan saya tidak akan melakukannya"
jungkook meletakkan semua alat kebersihannya dan ikut duduk di hadapan taehyung karna dia yang menyuruhnya
"ingat kau disini bukan pelayan"
"lalu apa yang akan aku lakukan tuan"
"cukup diam saja dan kau jangan terus memanggilku tuan aku sangat muakk dengan itu"
Jungkook hanya mengangguk mengiyakan semua yang di katakan taehyung tau sendiri taehyung tidak suka penolakan bukan
"wah wah kalian sudah terbangun ternyata" ucap seokjin yang tiba tiba datang
"hyung aku sudah memasak kau tidak mau sarapan hyung"
"ternyata kau bisa memasak"
"hanya sedikit bisa karena setiap hari aku selalu membantu eomma di dapur"
"baiklah ayo kita sarapan sekarang" ucap seokjin menarik tangan jungkook untuk menuju ruang makan
"lalu dimana namjoon hyung" tanya taehyung kepada seokjin
"dia sedang mandi bentar lagi dia turun"
"baiklah"
Tak lama kemudian namjoon datang dan bergabung di ruang makan untuk sarapan bersama
"pagi semua, pagi sayang" sapa namjoon kepada taehyung dan jungkook juga istri tercintanya tak lupa namjoon mencium kening sang istri
"pagi sayang" senyum seokjin
"apa kalian akan terus menunjukkan kemesraan kalian didepanku, cih tidak tau malu"
"kau selalu saja iri kepadaku tae kenapa apa karena kau tak memiliki kekasih hm" ucap namjoon mengejek taehyung
"diam lah hyung kau tak tau apa apa"
"owh benarkah"
"sudah sudah kalian ini kerjaannya hanya berantem saja tiap hari" ucap seokjin melerai tae dan namjoon
sedangkan Jungkook hanya tersenyum manis melihat tingkah kedua adik kakak ini
"segera sarapan atau makanannya akan dingin" ucap seokjin.
kini semuanya sedang menikmati sarapannya masing - masing dengan tenang
dan tiba - tiba
"drett drett" bunyi dering telepon taehyung
taehyung mengambil handphone nya yang berada di saku celananya
"ada apa"
"......"
"sialan berani juga dia, aku akan segera datang"
taehyung segera menutup teleponnya dan segera beranjak pergi meninggalkan semua orang yang sedang sarapan
"mau kemana tuan kim hyung" tanya Jungkook
"mungkin dia ada urusan" jawab seokjin yang hanya di angguki jungkook
"kalau begitu aku juga akan berangkat bekerja sekarang baby" ucap namjoon memakai jasnya dan merapikan dasinya
"nee hati hati dijalan sayang dan semangat bekerjanya"
"tentu saja baby" ucap namjoon mencium kening sang istri dan berlalu meninggalkan seokjin bersama jungkook
ditempat lain..
terlihat gedung tua yang sudah terbengkalai itu sangat terlihat menyeramkan dan menakutkandengan suara meminta tolong dari seseorang agar dilepaskan
"hikss tolong lepaskan saya, saya tidak melakukan apapun" tangis seseorang wanita yang sedang di ikat itu
"hei jika aku melepaskanmu taehyung akan membunuhku sayang" ucap jimin sepupu dari taehyung
"apa barusan kau memanggilnya sayang" tanya yoongi suami dari jimin
"xixi maaf hyung maafkan aku"
"hem terserah"
"maaf daddy maaf nee" bujuk Jimin sedangkan yoongi hanya diam dan tidak menjawabnya
kini taehyung telah sampai dan segera masuk ke gedung tua itu
"dimana dia" tanya taehyung to the point
"tenanglah tae dia sudah ku ikat"
"kau sudah berada di sini lebih baik aku pergi dan lanjutkan saja"
"tunggu hyung kau mau kemana"
"biarkan saja dia pergi dan kau tetap temani aku mengurus dia"
"yayaya baiklah"
"plok plok plok" taehyung bertepuk tangan dan segera mendekati wanita itu
"jadi kau yang telah mencuri uangku jalang"
"bukan saya tuan, tolong lepaskan saya"
"jika bukan kau lalu siapa sialan" ucap taehyung
"maafkan aku tuan maaf hikss aku telah bersalah"
"cih aku tidak butuh permohonan maaf darimu"
wanita itu adalah sekertaris dari taehyung yang kini telah berkhianat kepadanya
"aku sangat bodoh telah mempercayaimu dan sekarang terimalah kematianmu"
"dor dor" dua tembakan tepat kekepala sang sekertaris dan tepat ke jantungnya
"bereskan mayatnya dan berikan ke hewan peliharaanku"
"baiklah baiklah" ucap jimin
begitulah taehyung jika ada yang mengusik hidupnya dia tak segan - segan akan membunuhnya
happy reading guys!
see you byee
KAMU SEDANG MEMBACA
Kth
Short Story"appa, eomma tolong aku hikss aku tidak mau ikut dengan tuan kim" tangis jungkook "DIAM!!" "tolong jangan sakiti putra saya tuan saya mohon" ucap mohon tuan Baekhyun "hikss saya mohon tuan tolong jangan bawa anak saya. saya mohon, beri kami kelongga...