Seorang Gadis tengah tersenyum sendiri sambil menjemur pakaian, membuat orang-orang disekitarnya merasa aneh akan tingkah gadis itu.
"Bu lihat, si Gendis udah gila ya, senyum-senyum sendiri" ucap ibu yang berkaos merah kepada temannya yang kebetulan terdengar oleh bapaknya Gendis.
"Ehem...maksud Ibu anak saya gila?!"suara Andi terdengar dari belakang, membuat ibu-ibu yang membicarakan Gendis menengok kebelakang, mereka tersenyum lalu pergi dengan cepat. Hal tersebut membuat bapaknya Gendis sangat kesal.
"Gendis!! Gendis!! Sini Kamu!" teriak Andi, membuat gadis itu sedikit mengerucutkan mulutnya, sambil menghetakan kaki, dengan enggan Gendis menghampiri bapaknya.
"Ada apa bapak manggil Gendis sambil teriak-teriak begitu?!" ucap Gendis kesal.
"Kamu sudah gila ya? Jemur baju sambil senyum-senyum gitu?!" tanya Andi kesal.
"Siapa yang gila, gini loh bapakku sayang, aku senyum-senyum itu lagi ngebayangin kalau aku nanti nikah sama Riyan terus honeymoon terus punya anak yang lucu-lucu" ucap Gendis tersenyum sambil membayangkan hal tersebut. Namun bayangan itu sirna ketika Andi menengul kepala Gendis.
"Dasar gendeng kamu, pokoknya bapak gak mau kamu sama Riyan, apalagi sampai punya anak. Bapak membayangkannya aja pengen muntah" ucap Andi seolah-olah ingin muntah.
"Bapak itu, kalau sama Riyan selalu begitu terus, Riyan itu baik, kaya, ganteng dan bapak juga tahu kalau Riyan itu dunianya Gendis" balas Gendis kesal.
"Baik apaan? Preeet..., kamunya aja terlalu cinta sama cungkring itu, liat aja nnti kalau disakitin nangis kaya orang gila" jawab Andi mencemoh Gendis lalu masuk ke dalam rumah.
Gendis yang mendengarkan cemohan bapaknya langsung kesal dan ia berteriak sekerasnya."Bapak!!!!!"
********
Andi yang sedang duduk di teras melihat putrinya berdadan rapi."Mau kemana kamu?" tanya Andi pada Gendis.
"Biasa mau jalan sama Riyan pak. Dia ngajakin aku nonton" jawab Gendis sambil tersenyum.
"Terus si cungkring itu jemput kamu?" tanya Andi penasaran.
"Nggak, kita janjiannya di mall, em..langsung ke bioskop pak, kalau gitu Gendis jalan ya pak, takut Riyan nunggu" setelah itu Gendis langsung bergegas pergi meninggalkan bapaknya, ia takut nanti bapaknya akan menggagalkan kencannya bersama Riyan seperti yang sudah-sudah. Hal itu membuat Andi kebingungan dengan tingkah Gendis.
Sampai di mall gendis memesan tiket bioskop. Ia sudah menuggu Riyan hampir 1 jam lebih tapi hal itu tidak menjadi masalah untuknya. Ia tetap tersenyum bahagia karena hari ini ia bisa berkencan dengan orang yang disukainya.
Namun senyum itu mulai memudar dan Gendis merasa kebingungan saat pria yang disukainya itu membawa wanita lain.
"Iyan, dia siapa?" tanya Gendis Penasaran.
"Kenalin ini namanya Keyla. Dia gadis yang manis" ucap Riyan bangga, membuat Keyla tersipu. Sedangkan Gendis yang mendengar ucapan Riyan merasa sedih namun ia dapat menyembunyikan perasaan itu.
"Hai, aku Gendis, senang bertemu denganmu" ucap Gendis sambil mengulurkan tangannya dihadapan Keyla, namun Keyla tidak menanggapi uluran tangan dari Gendis sehingga Gendis menarik kembali tangannya.
"Uda beli tiket?" tanya Iyan pada Gendis.
"udah, aku beli 2 dan kebetulan sekarang sudah mulai tayang. Kalau begitu ayuk kita masuk" ajak Gendis pada Iyan.
"Gendis, mana tiketnya?" tanya Riyan datar pada Gendis.
"Ini" Gendis menyerah 2 tiket tersebut kepada Iyan. Ia pun berjalan di belakang Riyan dan Keyla. Namun langkahnya terhenti saat Riyan menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE HATI
Literatura FemininaGendis yang dihina oleh pria yang dicintainya merasa patah hati , tanpa sadar ia langsung menerima ajakan menikah oleh seorang pria yang tidak dikenal. akankah hatinya patah lagi atau menemukan sebuah cinta sejati.