Sunny lagi-lagi harus melihat pria alfa yang membuatnya merasa tidak nyaman itu berada di rumahnya. Sunny juga tidak tahu apa yang menyebabkan pria itu mendatangi panti asuhan tempat tinggalnya dari pagi hingga malam. Dan terus begitu di hari-hari berikutnya.Pria alfa bernama Leo itu datang dengan berbagai alasan. Awalnya beralasan untuk memantau pembangunan dan renovasi bangunan panti. Kemudian beralasan senang bermain dengan anak-anak yang ada di panti. Sekarang ia tidak perlu datang dengan alasan lagi karena anak-anak panti semuanya sudah sangat akrab dengan Leo.
Leo sudah dianggap kakak asuh oleh mereka atau mungkin sebagian anak menganggap Leo sebagai sosok orang tua yang mereka inginkan. Leo selalu menemani anak-anak itu bermain, membelikan mainan-mainan untuk mereka, dan Leo juga memberikan perhatian yang tidak mereka dapatkan dari orang tua mereka.
"Kamu lagi apa?", ujar Leo di belakang Sunny yang tengah memasak. Ucapan Leo itu sedikit membuat Sunny melonjak kaget karena tiba-tiba saja Leo mendatangi dapur.
"Sedang masak pesanan orang untuk acara ulang tahun.", ujar Sunny sembari sibuk mengaduk masakan dan mondar-mandir kesana kemari mengurus masakan lainnya karena banyaknya pesanan pada hari itu dan harus ia tangani sendiri. Sunny hanya dibantu oleh seorang adik asuhnya yang baru berusia 12 tahun. Anak perempuan itu paling hanya membantu Sunny mengambil bahan-bahan.
"Sepertinya kamu kesulitan. Perlu saya bantu?", ujar Leo.
"Tidak apa-apa, Tuan. Saya bisa."
Sunny bersikukuh untuk mengerjakan semuanya sendiri. Sehingga Leo hanya berdiam diri di dapur, memperhatikan Sunny yang masih sibuk memasak.
Ternyata dia juga pekerja keras, ucap Leo dalam hati.
Sunny mengambil sedikit masakan untuk dicicipi. Ia meniup-niup masakan itu agar tidak panas, lalu menyuapi seorang anak perempuan yang berada di dapur. "Gimana? Udah pas belum?"
"Kayanya kurang asin kak.", jawab anak itu.
"Hah? Kurang asin? Ini udah pas deh. Jangan asin-asin nanti dikiranya kakak pengen nikah."
Leo terkekeh mendengar perkataan Sunny. Sunny pun menyadari Leo sedari tadi masih berada di dapur. Pria itu duduk di kursi yang berada di dapur dan diam saja memperhatikan. Ya memang karena Sunny yang tidak mengizinkannya membantu apapun.
"Daripada ketawa-ketawa, mending cobain ini.", Sunny menghampiri Leo dan ia langsung menyodorkan sendok dengan secuil makanan pada Leo. Leo sempat tertegun karena bingung ia ingin mengambil sendok itu dari tangan Sunny atau bagaimana. Dan berujung Leo memakan makanan dari sendok yang dipegang oleh Sunny. Apakah itu dapat dikatakan Sunny menyuapi Leo?
"Gimana?"
Pertanyaan Sunny itu memecah pikiran Leo yang sedang salah tingkah. Aduh tadi gimana ya rasanya?
"Manis.", jawab Leo.
"Hah? Manis?" Tadi kayanya gak masukin gula deh. Sunny mencicipi lagi masakannya dari sendok yang sebelumnya dipakai oleh Leo. "Gak manis. Ini sudah pas. Iya kan??"
Leo masih terperanjat. That's indirect kiss, right?
"Iya. Enak kok enak. Maksud saya manisnya pas, asinnya juga sudah pas.", ujar Leo.
Sunny tersenyum. Lalu ia mematikan kompor dan mulai mendinginkan masakan buatannya sebelum dikemas dalam kotak-kotak yang telah ia siapkan.
Anak perempuan yang berada di dapur itu tersenyum pada Leo. Anak itu tahu bahwa Leo suka pada kakaknya. Leo sudah pernah berkata jujur pada anak-anak yang bertanya mengapa Leo suka melihat ke arah Sunny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Steal a Beta's Heart
Romance⚠️ OMEGAVERSE (A/B/O Universe) ⚠️ Sequel dari cerita "My Alpha is My Omega" Kisah ini akan menceritakan perjalanan cinta seorang pewaris perusahaan konglomerat yang bernama Leo. Bagaimana jika seorang alfa dominan yang terkenal dingin dan tidak dapa...