•|𝘽𝙖𝙗 𝙎𝙖𝙩𝙪

202 17 1
                                    

»»—— 𝑩𝒆𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒂 𝒎𝒂𝒊𝒏 𝒇𝒆𝒎𝒂𝒍𝒆 𝒄𝒉𝒂𝒓𝒂𝒄𝒕𝒆𝒓 ——-««

𝘽𝙖𝙗 𝙎𝙖𝙩𝙪
𝑴𝒆𝒆𝒕 𝒂 𝒏𝒆𝒘 𝒇𝒓𝒊𝒆𝒏𝒅𝒔

▌│█║▌║▌║ - ║▌║▌║█│▌

❝ Saudara sesumpah? ❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❝ Saudara sesumpah? ❞

Sang ibu yang pergi hendak memanen sayuran , buah-buahan berserta rempah jauh di dalam hutan.

(Name) duduk sambil menggoyangkan kakinya kesana kemari diatas pohon yang sudah tumbang, matanya berkilat bosan.

"Ibu mungkin akan lama, jadi aku akan pergi sebentar. Tidak akan lama."

Ekornya berkibar senang saat berlarian diantara curamnya bebatuan, dan pohon-pohon besar yang menghalangi pandangan.

Mata yang tajam mampu membantunya untuk menjauhi binatang-binatang roh yang buas dan melihat pemandangan yang sangat indah dikala teriknya mentari pagi.

"Ini sangat keren!"

Matanya berkilauan dengan senang, bahagia. Melupakan siapa dan se-sengsara apa dirinya di kehidupan lampau.

Semakin berlari kedepan, luasnya sungai membentang dengan air yang sangat jernih, (Name) berlari mematokkan dirinya untuk menuju ke sungai tersebut.

Tangannya dimasukkan kedalam kolam sungai yang terasa sejuk meskipun cahaya dan panas mentari yang semakin terik.

"Wah, sejuk sekali!"

Alas kaki yang sedang dipakai mulai dilepaskan secara perlahan, salah satu kakinya yang tidak terpasang alas kaki dicelupkan ke dalam sungai

Ekor dengan bulu berwarna coklat dan sedikit ombre putih di beberapa titik kecil, berkibar dengan cepat.

"Aku akan mengajak ibu kemari, ibu terlalu sering di dalam rumah mungkin dia perlu udara segar dan sejuk seperti ini"

Saat anak serigala kecil itu bermain dengan air, suara ranting pohon dan daun kering bergema di dalam hutan.

Telinganya yang sensitif terhadap suara mencoba fokus namun tidak bisa, dikarenakan dirinya terlalu senang dan asik bermain air.

Bayangan besar menutupi badan (Name) yang sedang berjongkok di depan sungai, telinga dan ekornya berkedut tegang setelah melihat bayangan besar di belakangnya dengan jelas

Makhluk itu mengarahkan kakinya ke atas punggung (Name) di saat mata coklat hazel miliknya melirik sosok monster di belakangnya

Pupil matanya bergetar, melihat laba-laba raksasa yang siap membunuhnya kapan saja dengan satu serangan, dalam diam untuk menerima semuanya (Name) meminta maaf pada ibunya dalam hati

Douluo Dalu: Become a main female characterWhere stories live. Discover now