Seorang wanita cantik yang mati dalam keadaan menyedihkan, mendapatkan simpati dari dewa pengasih yang membuatnya bertransmigrasi ke dunia Douluo Dalu
dan menjadi salah satu pemeran utama wanita/female main Character. lalu disinilah bagian menarik d...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
❝ Saudara sesumpah? ❞
"Ya, ini hanya beberapa proses dari pertumbuhan"
"Aku harus mandiri!"
Gadis itu menghentakkan kakinya, berjalan menuju gerbang sebuah desa yang menjadi tempat tinggal barunya
Baru saja menapak-kan kakinya di depan desa, namun lagi-lagi dia mendapat cemoohan dari beberapa anak warga berserta dengan orang tuanya
"Dasar orang aneh!"
"Benar! Aneh! "
(Name) hanya diam, tidak berniat membalas, menjawab hinaan dari orang-orang itu, dirinya suka apa adanya dari yang dia dapat.
Ini semua turunan ibunya, untuk apa dia malu?dasar aneh, dia justru bangga dengan ini dirinya membuktikan bahwa penampilan itu tidak penting
"Aku rindu dengan kakak Jun dan Lian"
Selama tinggal di desa ini (Name) bercocok tanam di belakang rumahnya hitung-hitung untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan untuk memasuki akademi seperti yang dibilang Lian atau serigala hitam yang ditemuinya 1 tahun lalu.
Hasil panennya juga lebih dari cukup untuk sebagian dijual dan sebagian lagi dia olah menjadi makanan, walau dia tidak begitu menyukai sayur.
Tapi mau bagaimana lagi, membeli 1kilo daging saja sudah cukup menguras uangnya sampai 1 Minggu ke depan.
Setelah memanen sayuran dia akan menjualnya di pintu luar desa yang dipenuhi dengan orang-orang yang lewat.
Walau dia dengan terpaksa harus menutupi telinga dan ekornya dengan sebuah jubah agar pelanggan tetap membeli dagangannya.
Ibunya pernah mengajarkan dirinya bercocok tanam menggunakan kekuatan roh, yang membuat tanaman mendapat citra rasa sendiri, membuat tanaman itu bertambah lezat.
Tentu saja cara itu berhasil, sebab tokonya cukup ramai oleh orang-orang yang selalu ingin membeli sayurannya.
"Ini cukup banyak untuk kebutuhan satu bulan ke depan"
"Tapi kakak Jun melarang untuk berhenti, karena disini uang adalah segalanya"
Setelah menaruh kotak berisi uang diatas meja, (Name) berjalan-jalan menuju bukit yang berada di belakang rumahnya.
Saat sampai puncak (Name) melihat sosok anak laki-laki yang sedang berkultivasi, aura biru dari tanaman perak biru lalu mekar menjadi bunga.
Dengan perlahan (Name) menghampiri anak tersebut dan duduk disampingnya , telinganya bergerak kesana-kemari terlihat tertarik dengan apa yang dilakukan oleh anak itu.
