Seorang wanita cantik yang mati dalam keadaan menyedihkan, mendapatkan simpati dari dewa pengasih yang membuatnya bertransmigrasi ke dunia Douluo Dalu
dan menjadi salah satu pemeran utama wanita/female main Character. lalu disinilah bagian menarik d...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
❝ Saudara sesumpah? ❞
Dalam satu bulan penuh hubungan keduanya semakin dekat, terkadang (Name) akan memasak makanan untuk keluarga tang dan pergi agar tidak mengganggu latihannya agar masuk akademi.
Terkadang juga keduanya bertemu untuk latihan bersama dan memanen sayuran, Yang sekarang lapaknya agak diperbesar karena (Name) merasa tidak adil saja
Dirinya hanya memberikan sayur kepada tang san tapi tidak memberinya upah dalam bentuk uang, jadi keduanya berkerja sama untuk meningkatkan semuanya.
Hasil dari dagangan akan dibagi 2, berserta sayur-sayuran yang tersisa. Kakek Jack pun tidak segan-segan membantu kedua anak itu dengan meminjamkan gerobak dan pesuruh untuk membantu (Name) menjual sayuran.
"Ini sangat menyenangkan! Sudah lama sekali aku berkerja dengan orang lain!"
"Benarkah? Aku juga senang mendengarnya kalau kau puas"
Tang san dan (Name) tertawa sambil menatapi awan sore yang sangat indah, diiringi dengan suara pohon yang tertiup angin.
"Besok aku akan berangkat ke akademi nuoding, bagaimana denganmu (Name)?"
"Uh, aku akan ikut? Tapi tidak perlu menggunakan kuota desa.. untuk pendaftaran uangku lebih dari cukup, lalu mungkin aku akan bekerja paruh waktu disana"
Anak laki-laki tersebut menganggukkan kepalanya, lalu mengusap Surai coklat milik (Name) yang terlampau halus.
"Kita harus lebih hemat, sepertinya nanti akan ada tingkat lanjut yang membuat kita mengeluarkan banyak uang"
"Ya.. itu tidak masalah selama ada xiao san!"
"Hahaha, benarkah?"
"Hmmm, benar!"
(Name) bangkit dari duduknya, lalu mengulurkan tangannya untuk membantu tang san bangkit.
Tang san yang melihat uluran tangan (Name) hanya mengikutinya tanpa ingin bertanya.
"Ayo ke rumah ku, aku sudah membuat makanan! Bawa ini untukmu dan ayahmu"
Keduanya berlari menuruni bukit, (Name) tersenyum lebar dan tang san sendiri menikmati pemandangan yang indah tersaji di hadapannya
'Ini terasa begitu hangat, lebih dari sekedar mendapatkan orang tua di kehidupan ini'
