bagian_8 Tersesat

83 17 24
                                    

Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan dan kata kata maklum tahap belajar

...................

Happy reading ygy.

....................





Rania menginjak ranting!!

"SIAPA?"teriak pria tsb

Rania langsung berlari sekencang mungkin

Rania menoleh kebelakang,dia tak melihat peria itu mengikutinya, rania pun berhenti dan beristirahat di bawah pohon.

Setelah beristirahat rania melanjutkan perjalananya.

Tapi dia tak menyadari bahwa dari tadi dia di ikuti oleh seseorang,orang tersebut menyeringai melihat rania dari jauh


.......................



Tiba tiba hujan datang dengan derasnya,membuat rania basah kuyup kedinginan.

"Mamiihihihihi,"lirih rania bergetar.

"Papihihihihi,"lirih rania lagi

Rania pun jatuh pingsan karena terlalu kedinginan.

Seseorang yang melihat rania pingsan pun langsung menggendong rania dan membawa ketempatnya.

..............................


Sedangkan dikediaman denandra dihebohkan dengan hilangnya rania.

"Pii, maafin mami"

"Ini semua gara gara mami, hiks,, hiks,, coba aja tadi mami gak ijinin rania keluar pasti rania gak bakalan hilang, hikkss hikkss,"isak putri

Hendra memeluk putri untuk menenangkan istrinya itu.

"Udah ya ma, ini bukan salah kamu, lagian kan kita udah serahin 100 bodygart buat cari anak kita"

"Papi gimana sih!!!, kenapa kita gak ikut cari??!!"

"Yaudah, ayok"

....................

Hendra putri dan zikri mencari kesekitaran supermarket didekat rumah mereka,tapi mereka tak menemukan rania, mereka sudah menanyakan kepada banyak orang, tapi tidak ada yang tau.
Ditengah perjalanan mereka melihat sendal jepit yang sudah terputus.

"Pii, ini sandalnya rania kan?"tanya putri

"Iya, pasti rania gak jauh dari sini"

"Pokoknya mami gak mau kehilangan rania lagi"

"Gak mauuu, hiksss, hiksss, hiksss,"isak putri


............................





Sedangkan rania menatap sekelilingnya, rania menatap tanganya yang terikat dengan tubuhnya yang didudukan dikursi.

Ceklek




Pintu terbuka menampilkan seorang pria.

Deg



"Hey sayang?, mau main denganku?"tanya pria tersebut sambil mengelus pipi rania lembut.

Rania tak bergerak sedikit pun, dia menatap pria tersebut dengan tatapan datarnya

"Kenapa diam sayang, kamu mau kaya wanita tadi kan?"tanya pria tsb lembut.

"Kamu liat kan begitu bahagia nya wanita tadi?"ucap pria tsb

Yap, pria tsb pria yang tadi rania liat sedang membunuh seorg wanita.

"Sebelum kita main,kita kenalan dulu oke?, biar lebih seru,,nama saya, Rehan,"ucap rehan

Rehan mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya.dan mengarahkan pisau lipat itu kearah pipi rania.

"Mulus banget pipinya, sayangkan kalo gak ada nama raihan,"ucap rehan dan mulai melukiskan nama raihan dipipi rania.

Rania tersenyum melihat rehan

"Rehan,"panggil rania lembut

Pokus rehan teralih kearah rania yang tersenyum manis kearahnya.ia sedikit tertegun melihat senyuman itu, ia melihat dibalik senyuman yang rania berikan kepadanya, senyuman yang menampakan luka yang sangat dalam.

"Nama kamu rehan kan?"Tanya rania

"Tapi, kenapa tadi kamu sebut nama raihan?,"ucap rania lembut.



"Kenapa lo gak nangis?"tanya rehan dingin

"Buat apa juga rehan?, aku udah biasa kok, kalo aku nangis nanti yang sakitin aku tambah seneng dong, lagian ya, aku liat dari mata kamu, kamu tuh sebenarnya baik, aku liat dimata kamu kamu nahan semua beban dihati kamu, kamu lampiasin semuanya dengan cara kamu begini,"ucap rania lembut sangat lembut.

"Itu lagi dahi rehan kenapa?"tanya rania

Rehan mengulum bibirnya, dia tak mampu untuk menhan senyumnya, sudah lama tak ada yang menghawatirkanya.

"Sini!!, biar nia obatin,"ucap rania kemudian dia merogoh saku jaketnya, dia mengeluarkan obat merah beserta plester dari sakunya dan mulai mengobati luka rehan.

"Kenapa gak diobatin sih, nanti kan jadi infeksi, oh iya maaf ya gak pake air, soalnya gak ada air,,hehe,,,"ucap rania cengengesan.

"Selesai,"ucap rania setelah menempelkan plester kedahi rehan

"Pipi lo berdarah"

"Gakpapa gak sakit kok, ini udah biasa,"ucap rania dengan senyum diantara wajah pucatnya.

"Gue minta maaf, harusnya gue gak sakitin lo, lo baik nia,"ucap rehan, dia tau nama gadis didepanya karna rania sendiri yang mmenyebut namanya sendiri

"Rehan belum jawab pertanyaan nia,"ucap rania

"Yang mana hmm?"tanya rehan lembut

Ia juga tak mengerti kenapa bisa ia cepat luluh dengan gadis dihadapanya, padahal setiap ia mendapatkan mangsa ia tak pernah luluh dengan perkataan apapun dari mangsanya, tak tau dengan rania, ajaib memang.

"Rehan kenapa sebut nama raihan?"tanya rania hati hati

"Itu nama asli gue, raihan alfion aglar,"ucap raihan

"Udah obatin dulu luka lo"ucap raihan lembut dan menggendong rania

"Rania panggil agla aja ya?, soal pipi aku gapapa kok,"ucap rania

"Gapapa gimana?, liat tuh pipi!"

"Gak bisa, gak ada cermin,"balas rania

"Liat tuh muka udah pucet banget"

Rania tak bergeming

Raihan menoleh kearah rania
Dia langsung membawa rania keluar dari rumahnya lebih tepatnya rumah para korbanya.untuk membawa rania kerumah dakit.


...................

"Hiksss,,,,,papi, nia belum ketemu"




.....................


Bersambunghhhh


Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Biar aku semangat lanjutin ceritanya

Ig;ica.hoerunisa.52

tt;ica.hoerunisa.52

wp;ica.hoerunisa.52
;ica_52


Masalah yang rania panggil papi dan maminya dengan nada bergetar,
Itu tuh aku tuh bingung gimana gitu,ya

Yaudah lah ya,malah kayak orang ketawa juga gak papa🤣🤣

Bubaaayy🤗🤗🤗

Ini cerita asli hasil pemikiran aku sendiri ya

RANIA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang