9). Tio's friends?

198 21 7
                                    

ANNYEONG HASEYO YEOROBUNN
betul g gua nulisnya
HIKS HIKS AK KANGEN KALIANNNN
GIMANA GIMANA ENAK G DI GHOSTING AUTHOR WKAKWKAKKWA
SUMPAH AK TU PUYENG BUAT BIKIN CHAPTER NYA
DANNN AK PUYENG SAMA US
NNTI AK CERITA CERITA DI AKHIR CHAPTER
KALIAN ENJOY AJA DULU YAA

SOOO DON'T FORGET TO VOTE!!!!



















































Setelah menyelesaikan acara menghubungi temannya atau bisa dibilang abang karena yudha lebih tua dari jeffry.
Jeffry langsung menuju ke rumah dan membersihkan diri.





Di rumah sakit...





"eugh"
[bukan desah ya yeorobun]
Tio merasa pusing yang sangat menyakitkan dan tubuh yang luka lebam. Tio merasakan kalau tubuhnya sudah hancur lebur.

"TIO! Tio Tio sudah bangun" Buna Baek yang sebelumnya sedang tertidur dan terbangun karena tangan Tio bergerak, Buna Baek pun langsung membangunkan daddy Chan.

"Dad, dad bangun Tio sudah sadar" sambil menggoyangkan tubuh besar suaminya.

Daddy pun langsung bangun dan beranjak dari sofa yang panjang menuju ranjang Tio.

"Tio, Tio anakku, akhirnya sadar"

"Kepala Tio pusing" Sambil menggenggam tangan sang bunda.

"Panggil dokter sama perawat mas" Suruh Buna Baek.

Daddy Chanyeol langsung menekan tombol merah yang di atas kepala Tio.

Dokter dan perawat pun langsung datang.

"Bu, Bapak dimohon untuk menunggu di luar dahulu, kami akan memeriksa keadaan anak anda" Dokter pun langsung menutup pintu ruangan, Buna Baek dan Daddy duduk di kursi luar dan melihat Tio sedang di periksa.

5 menit kemudian...

Dokter keluar dari ruangan yang artinya pemeriksaan sudah selesai.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Buna Baek dengan raut wajah yang cemas dan Daddy Chan yang sama juga cemasnya.

"Kondisi Tio sekarang sudah membaik dan Tio hanya sakit kepala karena pukulan keras yang Tio dapatkan" Buna Baek dan Daddy Chan mengangguk.

"Bapak dan Ibu bisa melihat Tio sekarang, saya pamit dahulu untuk mengerjakan tugas lain, permisi" Pamit Dokter.

"Terima kasih Dokter" Dan langsung memasuki ruangan.

"Gimana Tio udah merasa enakan?" Tanya Buna Baek.

"Sudah bun"

"Tio haus?"

"Iya bun"

*berasa kek ratu lagi dilayanin seorang pelayan yh*

Buna Baek segera mengambil segelas air hangat untuk Tio.

"Pelan-pelan Tio"

Tio langsung meneguk.

"Udah?"

"Udah bun"

"Tio tiduran lagi ya?"

"Iya bun"

"Tio tau ga Buna sangat khawatir sama kamu"

"Buna nangis kalau kamu di perlakukan seperti itu" Buna Baek yang menangis sambil menggenggam tangan Tio.

"Iya, Buna nangis jadinya kita ga jadi buat an-" Ucap sang Daddy yang terpotong dan langsung dapat pukulan yang mengenal lengan Daddy Chan.

*hih bapa chanyeol ini otak isiny skidipapap terus*

"AKH! sakit yang" Daddy Chan yang meringis kesakitan.

"Kamu gausa gitu mas tak pukul kamu"

"Ampun Bun"

"Maafin Tio ya Dad, ini salah Tio karena udah bikin Buna sedih dan Daddy gajadi deh kasian Daddy"

"Ga kok engga, Ini bukan salah Tio, Daddy mu ngarang, ga ada ini bukan salah Tio"

Tio tersenyum dan menggenggam tangan Buna Baek.

Dan terjadilah adegan peluk berpelukan keluarga yang hangat ini.

Tok tok tok

Ada suara ketukan pintu ruangan. Mereka sudahi acara berpelukan dan Buna Baek beranjak dari kursi yang dekat dengan ranjang Tio.

"Ya sebentar" Buna Baek langsung membuka kan pintu nya.

Tio terkejut dan matanya berkaca kaca atas kedatangan dua orang itu.

siapakah mereka itu?






































TBC

hiks hiks halooo maaf ya chapter nya gaje banget karena ide aku cuma itu dan aku kecewa soalnya aku habis hiatus terus ngasi chapter nya yang sedikit, maaf yaa

aku harap kalian ga bosen ama cerita ini

kalian tau g si kalo US TU SUSAH!!!!
ni aku tambahin tanda seru ny !!!!!!!!!!!

pokoknya ak pusing tujuh keliling

udh gitu aj ngobrol mengobrolnya

see youuuu


bagus ga😎

why not? || jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang