BABY AYEN!

872 40 2
                                    

"Mama?"

Changbin mengusap tengkuknya pelan. Kemana mama nya? Selalunya pagi-pagi lagi Minho sudah bangun dan menyiapkan sarapan.

Hyunjin yang di gandeng Changbin juga turut bingung.

"Changbin hyung, apa jangan-jangan mama mau melahirkan?" ucap Hyunjin panik. Changbin ikutan panik, siapa tau kan.

"Jinnie, kamu cari di kamar mama papa ya. Kalo ketemu mama jangan langsung teriak, datang ke hyung terus kasi tau hyung ya" Hyunjin mengangguk mengerti, lalu dia berlari ke kamar mama papa nya. Chan sudah berangkat karena ada meeting mendadak.

Changbin mencari Minho di dapur dan di kamar mandi. Tidak ada. Dia menyusul Hyunjin ke kamar orang tua nya, dan dia melihat ada Hyunjin yang berdiri di depan pintu sambil menutup mulutnya.

Bukannya bantuin dia malah shock.

Changbin mendekati Hyunjin, lalu dia melihat mama nya yang sedang kesakitan.

"Mama!" Changbin mendekati Minho. "Aduh duh, Binnie bawa mama ke rumah sakit ya? Hyunjin sama adik-adik dulu, kamu bisa bikin susu untuk mereka kan?" Hyunjin mengangguk dan Minho tersenyum. Anak nya walau kadang nyebelin, tapi mereka bisa diandalkan.

Changbin membantu Minho bangun, lalu mengambil tas berisi keperluan Ayen . Changbin membawa Minho ke mobil lalu pergi ke rumah sakit. Meninggalkan Hyunjin yang langsung memasuki kamar adik kembarnya dan menepuk pantat mereka pelan.

"Sstt sstt tidur yaa tidur jangan nyusahin hyung mulu, kalian berisik mana beban lagi sstt.. Yes! Jinnie ga sekolah"

Chan ga boong waktu dia bilang Hyunjin itu anak titisan setan tapi setan yang ganteng.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chan buru-buru deketin Changbin yang duduk menunggu di depan kamar operasi. "Papa" panggil Changbin pelan.

"Mama gimana, Bin?"

"Masih di dalam, pah. Sabar ya" ini pertama kali Changbin menemani Minho yang melahirkan, saat si kembar lahir dia berada di Gimpo, menjaga  mendiang neneknya.

Dia berfikir, apa menggugurkan anak di dalam kandungan akan terasa lebih sakit dari ini? Saat di mobil, Minho sempat berteriak karena tidak tahan dengan rasa sakitnya, Changbin juga melihat ada sedikit darah yang mengalir di kaki mama nya.

Rasa bersalah menyapa dirinya. Dia selama ini membunuh anak nya yang bahkan belum lahir di dunia hanya karena takut ketahuan.

Bang Christopher Chan, memang tampak tenang, tapi Chan itu sangat tegas. Bahkan tidak akan segan untuk memukul anaknya sendiri. Cukup sekali Changbin merasakannya, hanya karena dia berteman dengan anak-anak yang di anggap sampah oleh papa nya, dia tidak mau merasakan nya lagi. Itu menyakitkan.

Tapi, bukankah dia bisa dianggap sebagai pengecut?

Cklek

"Keluarga Tuan Lee Minho?"

"Ya kami keluarganya"

"Tahniah, bayi dan ibunya berjaya diselamatkan. Bayinya laki-laki"

Chan tersenyum lebar lalu mengucapkan terimakasih ke dokter itu.

Changbin menatap Chan yang terlihat bahagia. Chan memeluk Changbin lalu menangis di pundaknya.

"Bin, ayen udah lahir hiks. Mama kamu berhasil melahirkan ayen"

Tanpa sadar senyuman terukir di bibir Changbin. Apa dia juga akan bahagia saat mendengar orang yang dia sayangi terselamat melahirkan anak nya?

Changbin ingin merasakan momen itu.

Oddinary Family [BANGINHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang