Felix Sesat

551 36 1
                                    

"Felli tunggu disini sebentar, ya? Hyun jagain adek ya?" Minho dengan cepat membawa Jeongin ke toilet.

Felix cuma menatap mama nya yang menghilang. Sementara Jisung sibuk dengan cheesecake nya. Hyunjin sibuk dengan game di ponsel milik Minho.

Felix menatap Seungmin yang tidur dengan tenang di sampingnya. Sekarang Felix lagi bingung, bagaimana ini? Dia bosan, tapi sepertinya saudara saudaranya sedang sibuk dengan dunia sendiri.

Mereka di tinggal sendiri tanpa pengawasan orang dewasa. Minho mempercayai Hyunjin, tapi sepertinya Hyunjin tidak bisa di percayai.

Chan sibuk mencari oleh-oleh, Changbin dan Chaeryeong masih sibuk pacaran, Minho pula sibuk dengan Jeongin yang eek. Mana baunya hmm..

Felix menghela nafas. Menggoyang kan kaki nya. Dia bosan, ingin bermain ini di tengah mall. Pasti mama papa nya marah nanti.

'Pelgi sebental nda apa, kan?'

Felix mulai berpikir. Jadi dengan otak kecilnya, Felix berjalan pelan meninggalkan saudaranya yang sibuk dengan dunia sendiri.

Felix mendekati toko roti, melihat pelbagai macam roti yang disediakan. Tapi Felix udah makan kok. Udah kenyang.

Felix kembali berjalan hingga berhenti di satu toko. Disana ada papa nya yang sedang sibuk mencari oleh-oleh. Saat Chan ingin menoleh, Felix dengan cepat bersembunyi. Felix cekikikan ketawa. Dia tiba-tiba keinget cerita Mission Impossible yang dia tonton bareng Chan.

Felix berjalan semakin menjauh dari saudara-saudara nya.



















"Umm Felli.. Lapal nda?" Jisung menoleh, lalu membulatkan matanya kaget.

"Hyunjin hyung!!!!" Hyunjin dengan cepat menoleh kearah Jisung yang menutup mulutnya karena shock. "Kenapa, gembul?" tanya Hyunjin. Tapi sebelum Jisung menjelaskan, Hyunjin tau duluan. Adik cantik nya hilang.

Karena gamau bikin Jisung khawatir dan Seungmin bangun dari tidur, Hyunjin pura-pura cool.

"Ehem.. Gapapa kita tunggu Mama sama Papa" ucap Hyunjin dengan suara bergetar. Dia takut dimarahi.

Chan dan Minho datang bersamaan. Chan menatap Minho bingung. "Dari mana?" tanya Chan. Minho balas menatap. "Toilet, Ayen eek." balas Minho membuat Chan membulatkan matanya.

"Kamu tinggal anak-anak sendiri? Mereka masih kecil" marah Chan. Minho menatap tidak terima. "Terus? Mau aku biarin Ayen? Kakak itu! Besok ga boleh nyari oleh-oleh nya? Udah tau hari ini kita mau jalan sama anak-anak malah sibuk nyari oleh-oleh. Besok kan kita pacaran berdua." Minho marah tentu saja. Chan bungkam.

"Anak-anak kita masih ada kok. Nih liat- lho Hyun!? Felli dimana?" mendengar ucapan Minho membuat Chan dengan cepat menatap anak-anak nya. Benar Felix hilang.

"Hyun! Mama udah bilang jagain adek, kan?!" Minho membentak Hyunjin yang menunduk. Terlalu takut untuk menatap wajah menyeramkan milik ibunya.

"Ini salah kamu, Minho! Kenapa kamu biarin mereka? Ini mall, bahkan kita ada di negara asing!" Chan menatap marah kearah Minho yang terdiam. Mau bagaimana? Tidak mungkin Minho membawa ketiga-tiga anaknya hanya untuk membersihkan Jeongin?

Tapi walau apapun Minho takut dengan Chan yang sekarang. Chan lebih menyeramkan jika marah.

Chan mengusak rambutnya frustrasi. "Kalian tunggu disini!" Chan langsung pergi meninggalkan Minho dan anak-anak nya. Minho terduduk. Jisung dengan cepat memeluk Minho.

"Mama... Angan angisss.." Minho tersenyum, mengusap kepala Jisung lalu mencium pipinya. "Kalian benar tidak melihat Felix, hm?" tanya Minho lembut. Jisung dan Hyunjin menggeleng.

Oddinary Family [BANGINHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang