Udah siap baca chapter ini?
Vote+spam komen
Veera menuju ending. Kira kira nanti sad atau happy ya?Chapter ini mengandung unsur dewasa🔞mohon untuk bijak dalam membaca dan jangan menirukan adegan tersebut jika masih di bawah umur⚠️
.
.
.
Malam pukul 20.00 dua orang yang berstatus berpacaran itu sudah sampai di club. Mereka sedang menunggu temannya. "Mau minum ra?" Tawar Bintang kepada Veera. Veera yang mendengar itu langsung menggeleng "disini nggak semua minuman yang bikin mabuk, ada juga yang enggak. Aku ambilin ya kamu tunggu disini." Ucap Bintang lalu pergi meninggalkan Veera yang masih dalam posisi duduk.Tidak lama kemudian Bintang datang dengan membawa dua gelas minuman dan kembali duduk di sebelah Veera. Ekspresi veera bergidik ngeri melihat minuman itu. Bintang yang menyadari ekspresi veera langsung meyakinkan pacar nya itu. "Nggak papa ra, ini aman kok nggak bahaya nggak ada racunnya dan nggak bikin mabuk" Ucap Bintang meyakinkan. Lantas veera langsung meminum minuman itu
1 detik
2 detik
3 detik
Oke aman nggak terjadi apa apa-batin veera
Entah kenapa Veera mencurigai Bintang. Ya memang tidak ada alasannya tapi ini nggak masuk akal banget sih mau nunjukin bukti kok di tempat yang berisik kayak gini, bau alkohol lagi.
"Sambil nunggu temen aku minum lagi ra" ujar Bintang sambil menyodorkan minuman veera. Veera yang memang sedang haus langsung meminum minuman itu kembali sampai habis. Tiba tiba Veera merasakan seluruh badannya panas dan gerah. Veera mengibaskan tangannya berharap mendapatkan angin untuk tubuhnya yang gerah ini, namun nihil.
Bintang yang melihat Veera sudah berada di bawah pengaruh obat itu tersenyum licik "Good job" ujarnya lalu pura pura bertanya kepada Veera "kenapa ra?"
"Gerah"
"Sini aku iket rambut kamu" Bintang mendekat kepada Veera. Mengeluarkan ikat rambut dari saku celananya. Veera yang melihat Bintang membawa ikat rambut itu langsung bertanya tanya pada dirinya sendiri. Bagaimana Bintang bisa membawa ikat rambut itu? Ah tapi masa bodoh lah.
Bintang mendekat dan mulai mengikat rambut Veera. Mereka sekarang posisinya sangat dekat hingga hembusan nafas Bintang dapat didengar Veera. Ia merasakan kehangatan dan kenyamanan. Tidak tau kenapa saat Bintang sedang mengikat rambut Veera, veera justru memeluk Bintang. Memang posisi Bintang sekarang berada di depan Veera.
Bintang yang merasakan tubuhnya sedang di peluk itu, ia lalu membalas pelukan Veera. Tidak mau menyia-nyiakan waktu dan kesempatan, Bintang menghisap leher Veera yang membuat Veera mendesah tidak tertahan.
Semakin merasakan kenikmatan itu, Bintang membawa Veera ke kamar yang ada di club. Merebahkan tubuh Veera lalu menindihnya dan kembali melumat bibirnya rakus. Kedua tangannya ia gunakan untuk meremas dua gundukan besar milik Veera, desahan pun lolos dari mulut Veera.
Kemudian beralih melepaskan satu persatu kancing veera. Lalu membuka celana Veera termasuk celana dalamnya juga. Kini veera sudah tanpa kain sedikitpun untuk menutupi tubuhnya. Bintang sudah melihat semuanya. Setelah itu Bintang melepaskan semua pakaiannya, dan mereka berdua sudah telanjang.
Bintang terus menggempur dibawah sana. Veera mulai menangis merasakan sakit dan nyeri dibawah sana "Gue hancur. Mahkota yang 17 tahun gue jaga sekarang udah hancur gitu aja" -Batin veera
"Maaf, maafin gue. Gue ngelakuin ini karna gue masih nggak rela mama gue meninggal gara gara keluarga lo" -ucap Bintang di dalam hati
Pada malam itu mereka melakukannya. Melakukan kegiatan yang seharusnya tidak mereka lakukan. Apalagi status mereka masih berpacaran dan hubungan mereka sekarang sedang tidak baik baik saja.
Dan tanpa Veera sadari ada 3 kamera yang telah merekam aktivitas mereka berdua di ranjang.
.
.
.
Malam ini Ariel, Reno, Risyad dan Talita sedang berada di rumah Ariel. Jika di tanya kenapa jawabannya adalah Talita yang menyuruh ke rumah Ariel karna ingin di ajari Ariel mengerjakan pr. Talita tidak mau di ajari oleh suaminya, karna nilainya tergolong pas pasan."Sekali kali minta di ajarin orang lain gapapa lah ya" -batin Talita
"Sekali kali apaan orang udah kesekian kalinya" -batin risyad
Ariel dan Talita masih fokus memandangi buku sambil memegang bolpoin "jangan deket deket" ujar Risyad sambil menatap sahabat dan istrinya itu yang sedang belajar bersama
"Cembokur lo?" Reno melihat Risyad. Dan Risyad sama sekali tidak berniat untuk menjawab.
"Besok ada pr. Kalian nggak ngerjain?" Tanya Ariel sambil melihat kedua sahabatnya itu. Risyad sepontan berkata "kan bisa nyontek lo"
"Tuh kan orang ngerjain pr aja masih nyontek sok sok-an mau ngebantuin ngerjain pr aku" ujar Talita yang masih fokus dengan bukunya.
Risyad yang mendengar itu mengumpat sedikit didalam hati. Ngeselin banget bini gue untung sayang -batinnya.
"Veera nggak belajar bareng sama lo sekalian" ucap Reno bertanya kepada Talita. "Nomornya nggak aktif kak tadi udah coba aku chat" jelas Talita
.
.
.
Tbc.....
Gimana?
Maaf ada unsur dewasanya, mohon untuk bijak saat membaca ya
Thankss udah 1k😭
Spam vote+komenBtw mau menginfokan kalau akun Instagram ku bermasalah:( kayaknya aku kalau bikin akun bermasalah terus dah:-
Kalian kalau mau follow di tik tok aja ya
KAMU SEDANG MEMBACA
VEERA [Selesai]
Teen FictionMengisahkan seorang gadis yang kesepian dalam hidupnya, hidupnya hancur saat dia berusia 17 tahun karna Balas dendam di masalalu