Don't forget to klick 🌟
Comment and Share!...........................................................................
.
.
.
.24.00 P.M_
" kau yakin soal ini kak??"
"sssttstt..., Solar diam saja dan ikutin aku, selama ini aman~ "
" tapi wajah mu tidak mendukung"
"Erkh..."
Solar menatap datar kakak nya di sampinya di tengah-tengah kegelapan malam yang mencekam sementara yang ditatap—Taufan tertawa canggung dan menatap arah lain, mereka berdua kini sedang di sekitar belakang sekolah mereka, " misi menyelinap seperti ini kemungkinan berhasil nya sangat kecil,kenapa kak Taufan kepikiran untuk menyelinap seperti ini?ada apa dengan otak nya? Padahal kita itu bukan SPY " batin Solar heran sekaligus tertekan menatap Taufan untuk meminta jawaban, "U-uhh..ayo! kita ke dalam"
KRIEEETTT...
Mereka berdua masuk kedalam lewat pintu belakang sekolah yang tersembunyi dan berlumut, selain itu untuk menuju gedung sekolah mereka harus melewati taman yang mengitari gedung-gedung SMA 1 Rajawali Bandung, "Kak Taufan..." geram Solar menatap nya tajam "salahkan pintu nya dong!" balas Taufan sambil berbisik. Mereka menysuri taman di balik semak-semak secara terpisah, tapi sebelum itu Taufan memberikan sebuah alat komunikasi berbentuk seperti earphone kepada Solar yang sedang sibuk memakai kacamata Nightvision nya "jangan sampai terputus, ingat aku di dalam gedung kau di luar gedung megawasi sekitar ok?" Ucap Taufan memberi perintah lewat Earphone, "tenang saja, kau akan ku awasi lewat drone ku..kak, jangan lupa pakai Nightvision mu dan bawa senjata kecil mu" jawab Solar sambil menerbangkan Drone yang di kendalikan lewat pikiran (tentu dengan bantuan kecil seperti 'kacamata'), Taufan mengancungkan jempol nya kea rah drone yang terbang dan segera menuju ke dalam gedung sementara Solar berpindah tempat dari lokasi saat ia menerbangkan drone nya.
Mereka berdua mengira bahwa pergerakan mereka aman-aman saja sejauh ini tapi tak jauh dari titik berpisah sang sulung sudah mengetahui gerak-gerik nya dan dari tadi memperhatikan nya, ia tak sendirian di belakang nya ada Ice yang sudah siap dengan Sniper kesayangan nya. " jangan kira kalian berdua bisa seenak nya saja melakukan sesuatu selama dalam pengawasan ku"
###
TAUFAN POV
"AARGGHH!!"
Aku terbangun dari tidurku seperti di kagetkan oleh hantu, tunggu sebentar.. aku tidur? Dan kenapa aku seperti di tempat yang empuk?
Aku segera melihat sekeliling ku dan melotot kaget, KOK AKU DI RUMAH DI KAMAR??!!!
Sebentar ...hal yang aku ingat terakhir kali adalah aku berada di lorong sekolah dan sedang berhadapan dengan seorang yang tinggi nya setelinga ku dan ia memakai topeng aneh! Kok aku bisa tiba-tiba di kamar??
"AAA!!"
BRAK!
" Adoohh!!"
Aku menoleh ke samping dan melihat Solar sudah terjatuh dengan tidak elit nya, aku menatap nya datar. "ASTAGA! KOK KITA DISINI?!" Kaget nya melihat sekeliling, ternyata dia langsung sadar ya...
"kak Taufan! Siapa yang membawa kita kesini?!"
"Aku"
Kami segera menoleh ke sumber suara yang menyeletuk percakapan diantara kami dan ternyata itu Halilintar kembaran ku sudah berdiri sambil bersender di depan pintu kamar kami dan di sebelah nya ada peralatan menyusup milik ku dan Solar,Aaahh... seperti nya ia menunggu kami hingga terbangun. Solar langsung memberikan nya tatapan tajam dan segera menghampiri nya lalu mencengkram kerah kemeja nya, "Kau!" desis Solar penuh amarah, wow..Solar sudah dalam mode marah dan seperti nya tadi Hali sedikit terkejut, heh kau belum melihat nya marah ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
A NOTE || Case close ☑
Teen Fiction[15+] . . . Solar Gabriel Adidantara dan kakak kedua nya di bingungkan oleh benang merah masa lalu yang belum terpecahkan, bangkit nya kasus yang telah lama di lupakan, dan sesosok masa lalu datang kembali. Teka-teki yang begitu rumit dan membingung...