chapter 01

1 0 0
                                    

Sepertinya pria tersebut sedang tersulut emosi, terlihat dari tatapan matanya juga wajahnya yang merah padam, menahan gejolak amarah agar tidak meloncat keluar, dan akhirnya melakukan tindakan yang tak pernah dia pikirkan sebelumnya.

”Sudah Mina, saya sudah lelah dengan semua tingkah mu ini. Saya sudah menahan nya selama berbulan-bulan. Demi kebahagiaan anak-anak, saya rela membiarkan kamu melakukan apapun, asalkan tidak melupakan tugasmu yaitu menjadi ibu untuk mereka” jelas pria bertubuh tinggi, sambil mulai mengatur napasnya agar normal kembali.

”Untuk tugas mu menjadi istri, selama ini saya tidak pernah memaksakan tugas itu.Tapi tetap saja, kamu tidak boleh membawa sembarangan orang kerumah. Apalagi melakukan kegiatan hina seperti tadi, kamu memang jalang, sepatutnya saya tidak pernah membawa kamu kerumah” lanjut pria berkacamata itu, seperti yang dilihat amarahnya sudah mulai memuncak dan siap keluar kapan saja.

Sang wanita yang sedari tadi ditunjuk-tunjuk menggertak giginya tidak terima dengan ucapan pria tersebut, mengatakan dirinya adalah jalang.

’padahal mah bener' batin cia sambil berdecih menonton drama di depannya ini, bahkan melupakan niatnya untuk mengunjungi lotie

”APA?! JALANG KATA KAMU MAS?!, BAHKAN DIA LEBIH BAIK DARIPADA KAMU.”  bentak wanita itu yang ikut terpancing emosi, bukanya dia juga berhak memiliki pasangan.

Tapi… bukankah dia sudah bersuami?

”bukanya dari awal, mas bilang saya boleh melakukan apa saja. Dan pernikahan ini? Semuanya hanya bohongan tanpa adanya cinta.”

”persetan dengan cinta, bahkan meilirik ku saja, kau sendiri tidak pernah. Saya sebenarnya malas mengurusi anak-anak mu yang sangat susah di beri tahu itu, dan kamu sebagai suami pun tidak pernah memperhatikan istrinya. Hanya mementingkan istri pertamamu yang sudah jadi abu itu, jelas-jelas dia tidak pernah kembali” sambungnya dengan sedikit penekanan di setiap kalimat, pria itu bungkam dengan seribu kata,.setelah mendengarkan kaliat terakhir wanita tersebut.

”KENAPA DIEM MAS?! NYATANYA ISTRI YANG KAMU PERTAHANAN POSISINYA DIHATI KAMU UDAH MATI AGRA! ZIVA UDH GADA. SADAR!!!”  ucap wanita itu nyalang, dia sudah malas. Selalu seperti ini, pria yang berstatus suaminya tidak pernah melupakan sosok ziva. Dia juga marah, karena tidak pernah di perhatikan oleh pria yang sempat singgah dalam kehidupannya.. walaupun tidak lama
.
Dengan mata memerah mengeluarkan air matanya, sepertinya kali ini sungguhan menangis tidak hanya akting.

Tubuh Pria tersebut terlihat menegang, dia belum bisa menerima fakta tersebut. Dari dulu sampai sekarang, yang ada dipikirannya adalah bahwa sang istri tercinta masih hidup..

..Hidup dalam hatinya , dan tidak akan ada yang bisa mematahkan fakta tersebut, bahkan dirinya sendiri tidak akan sanggup. Kakinya serasa lemas, hatinya ngilu, jantungnya berdetak cepat.

Terasa Sudah tidak mampu menopang tubuhnya dan terjatuh begitu saja di lantai dingin itu, menutupi wajahnya dengan lengan, terlihat jelas seberapa frustasinya pria itu, apalagi pertengkaran mereka di dengar oleh kedua anaknya. Dia merasa bersalah, tidak bisa menahan dirinya sendiri dan terpuruk seperti sekarang.

”KALAU GITU, KITA PISAH AJA MAS. KALAU DIPIKIR LAGI,TIDAK ADA YANG SPESIAL DI HUBUNGAN KITA. DAN AKU TIDAK PERNAH SUDI MENGANGGAP MEREKA ANAK” tunjuknya kearah cia dan Daren.

Cia yang hanya menonton dari tadi pun mulai tersulut emosi yang membuncah, bagaimana tidak? Wanita gila itu berani-beraninya membentak sang ayah juga menyebutkan nama sang bunda dengan sembarangan dengan mulut kotornya, padahal ayah dan bundanya tidak salah.

Daren, anak sulung dari pasangan Arga dan ziva atau orang tua kandung cia. Baru keluar dari kamarnya,dengan keadaan yang masih setengah sadar, karena baru bangun. Dan mendengar keributan pagi hari ini, terlihat sang ayah yang terduduk dengan Isakan yang terdengar sendu, dia menghampiri nya dan menenangkan ayahnya.

Apa yang sebenarnya terjadi??

Bugh

Bukan tamparan seperti pada cerita lain, cia melayangkan pukulan yang mendarat sempurna di pipi kiri ibu tirinya itu, tidak peduli dengan posisinya hanya sebagai anak, jika itu menyangkut keluarganya, pemerintah pun berani ia tantang. Hal itu,Membuat Daren yang melihat semakin kebingungan.

Mina masih syok dengan apa yang terjadi barusan, dia memalingkan wajahnya menghadap si pelaku.

”OH, BERANI SEKALI KAMU YA!! Sudah di urus dari lama, bisa bisanya melakukan itu pada ibu sendiri ya? Anak tidak tahu di untung memang.” Mina mendekati cia lalu mencengkram rahangnya kuat. Cia tidak meringis sedikit pun, tatapanya berubah semakin dingin pada wanita di depannya. Tanpa rasa takut sedikit pun, dia menepis tangan kotor yang menyentuh wajahnya lalu mendorong tubuh wanita itu hingga tersungkur kebelakang.

Hm, lumayan  keras.

Lumayan cukup membuat wanita itu tidak bisa bangkit lagi. Dirinya yang diperlakukan semena-mena ,membuat darah Mina samakim naik pitam, wanita itu berteriak kepada Cia

”DASAR!!GILA!!”

Cia berdecih, mengusap wajahnya kasar, Marasa jijik karena sudah di sentuh wanita jalang sepertinya. Ewww

”oh wow, nyonya.” Cia berekspresi seolah terkaget dan sedikit memundurkan langkahnya dengan kedua tangan yang berada di depan dada, seperti sedang menjinakkan hewan buas.

” Kalau aku gila, berarti kau lebih gila bukan?  Buktinya kau sedang berbicara dan meladeni orang gila ini!” sarkas cia mendorong kepala wanita didepannya dengan telunjuk.

Tak peduli,para pembantu melihat perilakunya yang kurang ajar barusan, karena wanita ini pantas mendapatkanya, dia sudah sabar untuk bulan-bulan sebelumnya. Tapi, tidak sekarang! Suasana hatinya sedang hancur dan malah di hadapi dengan situasi seperti ini.

Padahal hari libur ini sangat nikmat digunakan untuk menghabiskan waktu menonton drama dan bersantai di kamar seharian. Lagi pula, wanita ini tidak pernah benar-benar mau menerima keberadaan nya, begitupun sebaliknya. Kenapa pula dia harus menerima kehadiran orang sebagai ibu pengganti nya ini(?)

Gadis itu ikut berjongkok di depan Mina, menghela nafas didepan wajah wanita itu. Memberikan gestur lelahnya
”Sutt” cia memberi aba-aba untuk wanita itu Tetap diam dan mendengarkannya.

”Oke! gua yang bakal jawab pertanyaan Lo depan bokap gua sekarang hm?, Bukan begitu yang Lo inginkan?, Sebuah jawaban.” Ucap cia sarkastik

” Iya ngga, mama (?) Hm” tatapan gadis itu semakin kuat, dan semakin gencar mengeluarkan tatapan membunuhnya.

Tangan nya sudah gatal ingin memukul pipi sebelahnya wanita itu, dia sangat geram, emosinya sudah tidak terkontrol lagi. Tatapanya,seperti ingin membunuh wanita di depannya itu. Dia sudah ingin melayangkan pukulan lagi, tapi tanganya di tahan oleh seseorang

Tbc

Jangan Votment nya kak<3
Follow juga deh hehe
Next???

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different; valeciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang