Aroma yang bahkan bisa membuat tikus pindah rumah pun mulai tercium dari dapur. Tak lama setelah bau tersebut menyebar ke seluruh pelosok rumah, suara langkah kaki mulai terdengar dengan cepat menuju dapur.
"Ivy Natch!!!" Pekik sosok pria dengan nafas tersengal sengal, tapi abaikan soal pernapasannya dahulu dan lihatlah dapur rumahnya yang berantakan, banyak bahan berserakan di mana-mana. Bahkan asap hitam juga terlihat keluar dari masakan yang dimasak istrinya.
"Ah? Pas sekali ya. aku baru buat omelet, kalau di makan sendiri pasti aku akan memuji diriku terus. Jadi kau mau menjadi hamster percobaan ku kan?" Nada penuh kasih sayang terdengar keluar dari mulutnya yang manis itu, tapi suaminya, Acheron Natch tahu betul apa yang istrinya masak itu adalah adalah suatu bencana. Sayang sekali sebelum menolak pemuda itu sudah melihat sebuah benda putih bertuliskan angka sedang dalam keadaan mengenaskan, sial memang. Istrinya membawa sandera.
"Nah, tutup mata dulu dong~" Pinta sang istri, sementara Acheron terpaksa menurutinya dan mulai menutup matanya, mimik wajahnya memang tenang, tapi pikirannya sudah mulai membaca segala doa yang ia tau agar masakan istrinya tidak seburuk yang selalu terjadi.
Tepat saat dia membuka matanya, dia melihat wajah sebuah nasi goreng berbalut telur yang bahkan belum matang sama sekali. Sontak ia menatap istrinya yang menatapnya dengan wajah polos nan bahagia.
"Gobl*ok." Tanpa sadar atau memang kebiasaan, sebuah kata mutiara keluar dari mulutnya seusai melihat bentuk makanan sang istri."B*angsat dah di masakkin baik baik! DI SENTUH SEDIKIT KEK B*ABI! JANGAN LU HINA!"
Penampilan lugu nan bersahaja itu langsung berubah layaknya sebuah hul(u)k. Perempuan yang di yakini ialah nyonya keluarga Nacht ini langsung menancapkan garpu ke meja tanpa peduli meja itu berlubang, mimik wajah nya penuh dengan kekesalan."MASAK YANG BENER NAPA?! INI SIH KAGA BISA DI MAKAN! LIHAT TELUR NYA! ITU TELUR BUSUK SIALAN!"
"AKU KAN GA TAU DASAR BEG*O! INI KAN SALAH MU YANG TAK MAU MENARUH TELUR DI KULKAS AGAR TELURNYA AWET!"
"INISIATIF SENDIRI LAH BANGSA*T. KALAU CUMA BISA MASAK MASAKAN SIMPLE JANGAN SOK KERAS MASAK YANG SUSAH JALAN*G." Balas suaminya dengan sedikit bumbu pedas di kalimatnya.
"LAH SEWOT LU ANJIN*G" Pisau yang selama ini masih berada di tangan ivy ditancapkan ke talenan kayu hingga talenan tersebut langsung terbelah menjadi dua bagian. "Kenapa tidak kau aja yang masak ta*i?" Tanya istrinya dengan senyum lebar di wajahnya seakan-akan tidak ada yang terjadi sebelumnya.
Emosinya sudah memuncak, apalagi wajah istrinya itu terlihat seperti sedang menantangnya. Dia mengambil panci di yang berada di lantai dan memutuskan untuk memasak makan malam kali ini. Namun belum ada 10 menit berlalu, Acheron terbaring lemas di lantai dengan wajah pasrahnya sementara ivy tertawa terbahak-bahak di sampingnya. Masakannya hancur total, bahkan dapurnya sekarang lebih berantakan dari sebelumnya.
Ah jangan lupakan lalat yang kini mengerubungi dapur layaknya mengira tempat ini sekarang adalah tempat sampah.
"…aku ragu kalian menikah karna keinginan sendiri." sepasang suami istri tersebut melihat ke arah suara itu berasal. Berdiri dengan tegak, putra tertua mereka, Xavier Natch yang sedang menatap datar pasangan suami istri toksik tersebut. Sepertinya anak yang kemungkinan akan masuk smp ini sudah pasrah dengan hidupnya yang mempunyai ortu seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos: Spyxfamily
FanfictionKadang sebuah keluarga sempurna bukanlah solusi dari seluruh hal. Bagaimana jika keluarga sempurna seperti keluarga Forger malah bertemu dengan sebuah keluarga bencana yang di kenal dengan keluarga Nacht?