Badut ✨🤡

761 48 3
                                    

a.n :
Typo is art~✨👄(+bonus)

























































~ · · Cintaku bertepuk


~ · · Harap yang tak ada


~ · · Rintihan nada asmara


~ · · Kau kehidupanku, meski kau tak tau..
Ada aku dihidup mu~





































"Lo bisa ngak sih berhenti ngasih makan ama segala macem ke gue?" Seorang lelaki bertubuh tinggi terlihat sedang memarahi seorang lelaki dengan wajah manis didepannya. Lelaki manis itu hanya menatap lantai saja saat lelaki pujaannya ini marah padanya, nampak sudah jengah dan kesal pada dirinya.

"Gue ga bakal tertarik buat makan ataupun pakai barang barang yang lo kasih." Lanjut kata si lelaki yang lebih tinggi. Matanya yang sipit memandang tajam pada si manis yang terlihat takut sekarang.

"Dan lo seharusnya juga sadar diri, gue tuh ga suka sama lo dan ga bakal pernah suka! Jadi stop ngasih gue makanan atau barang barang gajelas! Karena gue ga bakalan suka lo balik hanya dengan lo yang ngasih gue ini itu mulu." Tegas lelaki itu.

Dia lalu menyodorkan secara kasar sebuah tempat makan tupperware pada si manis.
"Ambil ini. Gue ga butuh. Mulai hari ini stop ngasih ngasih gue makanan atau apapun." Suruh dia tegas.

Tupperware yang diserahkan kembali itu diambil oleh si manis. Dia menatap sendu tempat makan itu. Dia padahal sudah mengisinya dengan makanan yang betul-betul dia masak dengan sangat niat. Tapi malah ditolak oleh si crush mentah-mentah. Sebenarnya bukan pertama kali dia ditolak begini, tapi untuk penolakan yang kali ini rasanya lebih sakit dan sesak dibandingkan sebelumnya. Lelaki yang dia dambakan itu sangat tidak suka padanya, bahkan mungkin membencinya.

"Cih, annoying."

Perkataan dengan nada yang kentara seperti mencibir itu terdengar jelas dilontarkan oleh si lelaki yang lebih tinggi. Menatap malas lelaki yang lebih mungil darinya itu yang sedang tertunduk sembari menatap sendu tempat makan yang berada ditangannya. Si manis itu terlihat jelas seperti menahan tangis. Tapi dia mana perduli, si tampan itu langsung saja berlenggang pergi meninggalkan si manis yang masih diam terpaku ditempat.

Setelah kepergian dari lelaki itu, si lelaki manis dengan rambut yang berwarna sugar brown itu perlahan mengangkat kepalanya. Sambil memejamkan mata, dia menghembuskan nafasnya pelan. Sepasang matanya kemudian kembali ia buka. Sedari tadi berusaha keras untuk tidak menangis saat lelaki yang dia sukai itu menolaknya secara keras.

Sebenarnya dia sudah merasa kebal dengan penolakan dari si crush, tapi penolakan kali ini rasanya lebih serius. Dari penolakannya tadi, dia seolah benar-benar jujur mengatakan kalau rasa suka dan damba dirinya ini pada si tampan itu benar-benar sangat mengganggunya, membuat risih dirinya. Penolakan si tampan itu yang tadi juga mempertegas kalau mau bagaimanapun dia berusaha mereka tak akan dapat bersama atau menjalin hubungan, karena lelaki itu yang sampai kapanpun tak akan pernah akan membalas perasaannya.

Miris sekali.

Rasanya dia ingin menghilangkan perasaan ini saja. Tapi mau bagaimanapun ia mencoba, rasanya sangat mustahil untuk dirinya berhenti menyukai lelaki dengan ketampanan yang tidak manusiawi nya itu. Atau mungkin karena dia belum bertemu orang lebih baik dari si crush nya itu, jadi dia belum bisa untuk menghilangkan perasaannya?

You Want me? ² ╎ All x RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang