4. Kita Tunda Misi Pencarian

18 3 0
                                    

Happy Reading


"Sudah sampai dimana mereka berjalan?"

"Mereka sudah sampai di daerah yang tak jauh dari sungai dekat dengan kediaman harimau putih, Tuan."

Seseorang yang dipanggil Tuan itu menggeram serta mengepalkan tangannya kuat. Kemudian menghunuskan tatapan tajam nan bengisnya kepada seorang pemuda yang melapor.

"Habisi nyawa sebagian dari mereka. Buat mereka saling menghancurkan solidaritas satu sama lain. Setelah itu bawa seorang pria yang sudah kita incar dari awal kehadapanku dalam keadaan hidup!"

"Satu lagi, jika kau tidak bisa mendapatkan pria itu. Jangan harap kau masih bisa hidup!"

"Baiklah, Tuan."

Setelah memberikan gestur hormat pada tuannya. Pemuda dengan jubah yang menggantung dibahunya itu pergi menjalankan misinya.

Namun, sebelum itu ia berjalan menuju salah satu tempat sembari memasang topeng iblisnya. Langkah kakinya tenang di atas tanah keras dan suaranya menggema menyeramkan. Seringainya muncul di balik topeng iblis yang ia kenakan ketika ia sampai dihadapan seorang pemuda lainnya. Pemuda lain itu tidak terlihat baik kelihatannya. Wajahnya  babak belur penuh luka, tubuh dan tangannya terikat rantai yang dikunci di sebuah kursi tua. Tak hanya itu, ada dua penjaga tak berwajah yang juga menggunakan jubah hitam.

"Fujihara.. kenapa keliatan lemes. Lo laper ya, belum makan?" tanya pemuda itu meledek.

Sedangkan Fujihara yang tertunduk lemas itu mendongak menatap tajam ke arah pemuda bertopeng dihadapannya. "Menurut lo?" desisnya.

"Hahahaha.. mendingan lo ikut gue aja kenapa sih. Jadi pengikut iblis gak seburuk yang lo pikirin. Lo bisa jadi kuat, lo juga bisa berbuat bebas sesuai kemauan lo. Daripada lo ke siksa gini, ujung-ujungnya mati."

Menanggapi itu, Fujihara terkekeh lalu berdecih "Cihh, banyak omong, bangsat."

Merasa terhina karena merasa tawaran baiknya di tolak mentah-mentah, pemuda bertopeng iblis itu memerintahkan dua penjaga di situ untuk menyiksa Fujihara hingga tenaga pemuda itu habis.

"Penjaga! Siksa dia sampai tenaganya terkuras habis. Tapi ingat, jangan sekali-kali mencoba untuk membunuhnya," titahnya lalu berlalu meninggalkan tempat itu.

Kedua penjaga mengangguk kemudian langsung menjalankan perintah. Mereka melepas rantai yang mengikat Fujihara untuk memasung pemuda berparas tampan itu.

Karena ini merupakan kesempatan kecil bisa lolos, Fujihara mencoba melawan dan kabur. Tenaga yang tersisa sedikit itu ia kumpulkan dengan hasrat ingin pergi dari tempat ini. Ia sudah menyusun strategi dengan waktu singkat.

Bughh

Kretakkk

Kepalanya menghantam bagian dada salah satu penjaga. Kakinya yang baru terbebas dari rantai langsung menendang penjaga yang lainnya. Kedua penjaga itu terhempas. Dan baru ia sadari, penjaga yang ia hantam bagian dadanya dengan kepala, tubuhnya hancur berantakan. Sedangkan penjaga yang satu lagi masih bangkit dan menghalangi Fujihara untuk kabur.


Fujihara tersenyum tipis. Ia tau letak kelemahan para penjaga yang jika di dunia fantasi sering di sebut legion itu. Namun, jika boleh memberi makhluk ini nama-- prajurit jompo sepertinya bagus juga.

Strange Forest (The mystery of a forest)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang