Happy Reading
Arkan diam, mencoba mengembalikan ketenangannya. Dia sungguh bingung, perasaannya campur aduk karena suara suara aneh yang ia dengar dan hawa mengerikan yang ia rasakan tadi. Bahkan, ia sampai mengabaikan panasnya suhu tubuh Derangga yang ia peluk erat.
Jaka mengerutkan dahi. Heran dengan ekspresi Arkan yang seperti orang linglung setelah berteriak tadi. "Lo kenapa dah, abis liat setan?"
Yang ditanya hanya menggeleng kemudian menatap Jaka yang menghembuskan asap rokoknya ke udara. Ia berpikir, mengapa Jaka terlihat santai dan biasa saja? "Lo gak ngeliat apa apa waktu mau kesini?"
"Nggak. Emang lo liat apa? Kuntilanak?" Kelakar Abi, kemudian ia sedikit tertawa sambari menghisap lagi rokok yang berada di antara jari telunjuk dan jari tengahnya itu. Ada ada saja anak ini. "Udah ah, lo mau makan ikan bakar kaga? Yang lain nunggu tuh di luar."
"Ya maulah." Arkan langsung bangkit dan berjalan keluar dari gubuk bersama dengan Jaka. Mereka meninggalkan Derangga sendirian yang tanpa mereka sadari, ada aura aura hitam mulai bermunculan di sekitar gubuk.
Di tepi sungai yang mengalir dengan tenang, sekumpulan anak muda itu memakan ikan bakar bersama-sama. Satu ekor ikan dimakan oleh 3 orang karena jumlahnya yang sedikit. Mereka makan sambil bersenda gurau.
"Gua ada teka teki." Semua pandangan beralih kepada Ares yang baru saja berbicara. Ares merasa pada saat sekarang ini suasana harus sedikit lebih hidup. Salah satu cara yang kira-kira bisa membangkitkan suasna adalah dengan memulai teka teki. "Hewan hewan apa yang suka kebersihan?"
Setelah ia melontarkan teka teki nya. Sebagian orang melanjutkan kegiatan masing masing-masing karena tidak berminat sama sekali. Berbanding terbalik dengan sebagian orang yang lainnya. Mereka tampak antusias dan langsung mencoba berpikir apa jawabannya.
"Ares?" jawab Cece. Ia bermaksud untuk bergurau dengan menjawab menggunakan nama Ares. Sekalian untuk mengejek sebenarnya. Akan tetapi, respon Ares tak sesuai dengan apa yg ia maksud. Ares mengira jika Cece ingin menjawab dengan memanggilnya terlebih dahulu.
"Iya sayang, ada apa? Kamu tau jawabannya?" Ares tersenyum manis ke arah Cece yang hanya memutar bola matanya malas.
"Tau, jawabannya Ares."
"Yeee lo kira gue hewan gitu?" Mendengar ucapan Ares yang kurang menerima jawabannya, Cece pun tertawa dan Ares hanya memancing yang lain untuk menjawab. "Gak seru lo. Yang laen yang laen, mari jawab."
"Badak."
"Salah."
"Orang Utan."
"Salah."
"Kudanil."
"Salah."
"Ikan."
"Salah." Sebagai orang yang memberikan teka teki, Ares merasa bangga karena belum ada yang berhasil menjawab dengan benar. Kemudian ia pun memberitahukan jawabannya.
"Jawabannya adalah.... Gajah"
"Ha? Gimana gimana?" Arkan yang tadinya hanya menyimak dan tidak berminat menjawab merasa janggal. Bagaimana bisa Gajah di anggap sebagai hewan yang menyukai kebersihan? Apakah ada faktanya?
Ares semakin merasa meninggi ketika melihat wajah-wajah kebingungan dari teman-temannya. Kemudian laki-laki pemilik senyum manis itu memperjelas akan jawabannya. "Gajahlah kebersihan. Hahahaha"
"..... "
Semuanya hening, merasa teka-teki ini tidak lucu sama sekali. Mereka semua membiarkan Ares terbahak-bahak sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Forest (The mystery of a forest)
AdventureSaling percaya atau tuduh-menuduh akan merajalela dan menguasai semuanya. #RaNuSa ☡Warning⚠ - ini alami dari pemikiran saya, jika ada kesamaan atau semacamnya itu saya tidak tau. Karena ada beberapa orang yang memiliki pemikiran yang sama. Tapi past...