゚・✧🐱🐱✧・゚
Pagi ini Ten mendengar ketukan pintu dan segera membukakan pintu, ia melihat Johhny yang baru saja pulang.
"Kau kemana saja? kenapa baru pulang?" pertanyaan yang keluar dari mulut Ten, Johhny yang mendengar nya membalikkan badan "kau jangan ikut campur dengan urusanku sialan." Ten hanya menghela nafasnya "Aku hanya bertanya, kenapa kau sangat membenciku?" Johnny menatap Ten sekilas dengan tatapan datar "Karena pernikahan ini, winwin marah denganku dasar kau jalang pembawa sial." Hendery yang mendengar pertengkaran kedua orangtuanya hanya menghembuskan nafasnya lalu ia menghampiri kedua orangtuanya "Jaga bicaramu brengsek, kau yang sialan." Johnny yang mendengar suara itu lalu membalikkan badan dan menghampiri Hendery "Begini caramu berbicara denganku? Aku ini ayahmu dan kau sangat tidak sopan Hendery, dimana etika sopan santunmu?" Hendery melipat tangannya sambil mengeluarkan smirknya "kau tidak pernah menafkahi aku dan haechan lalu kau minta aku menganggapmu ayah? pria brengsek seperti mu sangat tidak pantas di sebut 'ayah' dan kata jalang itu lebih pantas untuk pacarmu. Ah iya satu lagu, Kau tidak usah berbicara tentang etika kalau sikapmu masih seperti bajingan." Ucap Hendery menekankan kata ayah dan pacarmu. Johny yang mendengar Hendery berbicara mengepalkan tangan hendak mendaratkan tangannya ke pipi Hendery, dengan segera Ten menahan tangan suaminya itu "Kau boleh mengataiku jalang, tetapi jangan pernah kau menyentuh kedua anakku terlebih lagi kau akan menyakiti mereka berdua." Johnny langsung menepis tangan Ten dengan kasar lalu ia pergi menuju keluar rumah dan dengan kecepatan penuh ia pergi menuju kantor, Ten menghampiri anak sulungnya "Hendery, kau tidak boleh membenci ayahmu" Hendery mengerutkan kening nya ketika Ten mencoba menegur anak sulungnya "Kenapa mae? Pria sialan itu pantas di benci dan sampai kapanpun aku tidak akan menganggap dia ayahku." Ten hanya menghela nafasnya, (Hendery kalo udah benci orang ya gini susah di tegurnya) "Sudah lebih baik kau mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, mae akan membangunkan Haechan terlebih dahulu." Hendery mengangguk dan dia segera mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah゚・✧🐱🐱✧・゚
Ten masuk kedalam kamar Haechan dan membangunkan anak bungsunya itu. "Haechan, ayo bangun sayang kamu ga sekolah?" Ucap Ten sambil mengusap rambut Haechan "engh.. 5 menit lagi mae" Ucap Haechan dengan suara seraknya itu "udah jam setengah 7 ini, ayo bangun hyungmu udah nungguin tuh." Ten masih setia mengelus rambut anak bungsunya, mendengar kata 'jam setengah 7' haechan segera bangun dan mengumpulkan nyawanya. lalu ia bergegas mandi, Ten yang melihat anaknya itu hanya tersenyum dan segera turun kebawah untuk menemani anak sulungnya sarapan. Setelah mandi haechan bersiap siap dan turun untuk sarapan bersama keluarganya. Haechan yang melihat hanya ada mae dan hyungnya "Mae, hyung kemana daddy?" tanya haechan ia mendudukkan dirinya ke kursi, baru saja Ten ingin menjawab pertanyaan anak bungsunya tetapi Hendery sudah berbicara terlebih dahulu "Tidak usah bertanya tentang pria sialan itu Lee Donghyuck, aku menunggumu di depan." Ucap Hendery lalu ia segera mengambil tasnya dan menuju keluar rumah, Ten hanya menghela nafas mendengar anak sulungnya berbicara Haechan yang melihat tingkah hyung dan helaan nafas maenya hanya diam dia memutuskan untuk melanjutkan makannya. (Fyi Hendery sebelumnya ga pernah manggil Haechan dengan nama aslinya makanya Haechan diem.) Setelah selesai makan Haechan mengambil tasnya lalu ia berpamitan dengan maenya "Mae echan sekolah dulu ya, mae baik-baik dirumah" Ten yang mendengar haechan berbicara langsung menghentikan langkah anak bungsunya "Tunggu dulu haechan" Haechan yang mendengar maenya berbicara segera menghentikan langkahnya dan melihat maenya yang membawa nampan yang penuh dengan kue "Haechan bawa ini ke sekolah ya, nanti haechan jual" Haechan hanya mengangguk dan menerima nampan tersebut, lalu ia menghampiri hyungnya.
゚・✧🐱🐱✧・゚
Hendery melihat Haechan membawa nampan yang penuh dengan kue ia segera mengambil alih nampan tersebut, hal itu membuat Haechan bingung "Biar aku saja yang bawa" Haechan yang mendengar hyungnya berbicara hanya mengangguk lalu mereka pergi ke sekolah jalan kaki. Ya Johnny tidak pernah menafkahi anaknya ia hanya menafkahi anak kekasihnya, sebab itu Ten memutuskan untuk berjualan kue. Sesampainya di sekolah Haechan dan Hendery menuju ke kantin untuk menitipkan jualannya dan setelah pulang sekolah mereka akan mengambil uang hasil jualan tersebut. Biasanya kue mereka laku, tetapi karena hari ini sekolah mereka di pulangkan lebih awal jadi kue tersebut masih tersisa sangat banyak. Hendery menghembuskan nafasnya dan mengajak Haechan pulang, sesampainya mereka dirumah Hendery menaruh nampan tersebut di meja makan dan pergi ke kamarnya untuk ganti baju. Haechan duduk di meja makan sambil melamun, ia sudah terhanyut dalam pikirannya 'apa daddy sama sekali tidak peduli dengan kita?' Hanya itu yang ada di pikirannya sekarang "Loh, Haechan kok sudah pulang? dimana hyungmu?" Suara Ten berhasil menyadarkan Haechan dalam lamunannya "Iya mae guru lagi rapat makanya di pulangin cepet, dery hyung ada di kamar" Jawab Haechan seadanya, Ten menyadari kue nya masih tersisa ia mempunyai ide untuk menjualnya di sekitar pasar, lalu ia melihat anak bungsunya yang masih setia dengan lamunannya "Haechan jangan melamun, lebih baik sekarang kamu ganti baju. Echan mau nemenin mae jualan kue kan?" Haechan sadar dari lamunannya dan mengangguk "iya mae echan mau, tapi kita mau jualan dimana?" tanya Haechan kepada maenya "kita jualan di sekitar pasar, ajak hyungmu juga ya" Haechan hanya mengangguk dan pergi ke kamarnya untuk ganti baju lalu ia pergi ke kamar Hendery.
゚・✧🐱🐱✧・゚
Halo selamat datang di book pertamaku, maaff yaaa kalo feelnya gadapet.
Jangan lupa vote teman teman! -echan
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak yatim di nafkahi anak sendiri di yatimi [END]
Short StoryCOMPLETED Johnny yang tidak pernah menafkahi anak dan istrinya, tetapi dia menafkahi Winwin yang merupakan kekasih Johnny beserta anak kekasihnya yang bernama Xiaojun Jaemin dan Shotaro, ayah mereka bertiga meninggal sejak 4 tahun yang lalu. Sejak s...