3

320 31 2
                                    

゚・✧🐱🐱✧・゚

Ten saat ini sedang menyiapkan makan malam bersama Haechan, Hendery? seperti biasa dia rebahan di kamarnya. "Hahh.." Haechan menghembuskan nafasnya kasar setelah selesai mempersiapkan semuanya, Ten yang melihat anak bungsunya kelelahan hanya bisa kekeh "Halah kamu baru segitu aja udah cape, mae setiap hari beresin rumah biasa aja tuh" kata Ten yang membuat Haechan menatapnya sinis "Yakan mae udah biasaaa ishhh" Ten tertawa mendengar rengekan anak bungsunya, namun tawa Ten terhenti karena mendengar suara bel rumah mereka bunyi. ia ingin membuka pintu itu tetapi Haechan sudah berjalan di depannya, dengan segera Ten menahan anaknya dan berkata "biar mae aja yang buka, Echan panggil hyung aja" Haechan mengangguk mendengar maenya berbicara dan menuju arah kamar hyungnya, Ten melihat anaknya tersenyum lalu ia berjalan kearah pintu untuk membukakan pintunya.

゚・✧🐱🐱✧・゚

BRAK

"HYUNGGGGG" Haechan berteriak dengan suara emasnya dan mendobrak pintu kamar Henderry, membuat sang pemilik kamar terkejut "HAECHAN, UDAH HYUNG BILANG KALO BUKA PINTU PELAN PELAN. KAMU NI BUKA PINTU KAYA ORANG MAU NGAJAK BERANTEM AJA" teriak Hendery, Haechan menutup telinganya rapat ia terlalu malas untuk mendengar teriakan emas milik hyungnya itu Sedangkan Ten yang mendengar teriakan anaknya hanya menggeleng gelengkan kepalanya berbeda dengan Johnny ia tidak peduli dengan tengkaran Hendery dan Haechan dia hanya sibuk dengan ponselnya sekarang ini. Sebenarnya ia masih memikirkan kenapa anaknya tidak memakai marganya? malah memakai marga istrinya ingin ia menanyakan ini kepada istrinya ah tetapi ia gengsi. "hehehe mian hyung, ayo makan tadi echan sama mae udah nyiapin makanan" kata Haechan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal setelah itu ia turun dari kamar diikuti dengan Hendery yang memasang muka di tekuk karena perbuatan adiknya itu.

゚・✧🐱🐱✧・゚

Hendery dan Haechan membulatkan matanya tidak percaya setelah meliat Johnny di meja makan, bahkan mereka mengucek matanya beberapa kali takut penglihatan mereka salah. Bagaimana mereka tidak terkejut? kalau yang datang itu Johnny, Haechan mengira kalau yang datang tadi adalah tetangganya yaitu Lucas. Hendery berniat untuk kembali ke kamar tetapi Haechan menahannya "hyung aku tau hyung benci sama daddy, tapi hyung harus makan kasian perutnya." kata Haechan dengan suara pelan miliknya yang tidak bisa di dengar oleh kedua orangtuanya sebelum Hendery mengeluarkan suaranya terlebih dahulu, Hendery hanya mengangguk pasrah lalu Haechan menarik tangan Hendery menuju meja makan ia takut hyungnya tiba tiba kabur ke kamar dan mengunci pintunya. Hendery duduk berhadapan dengan Johnny dengan Haechan yang berada di sampingnya, Ten duduk di sebelah anak bungsunya. Hendery menatap Johnny dengan tatapan tajam, sedangkan yang di tatap tidak peduli dengan sekitarnya. "cih dia ga ngasih uang tapi malah ikut makan gak malu apa" gumam Haechan pelan Johnny dan Ten tidak bisa mendengar suara Haechan tetapi pendengaran Hendery sangat kuat ia terkekeh mendengar adiknya berbicara, setelah itu mereka semua makan. Hening, tidak ada yang membuka suara saat ini. bahkan Haechan yang dikenal dengan anak yang ceria dan bisa mencairkan suasana juga ikut diam. Setelah selesai makan Hendery membantu Haechan dan maenya membereskan meja makan, Hendery mengambil piring Johnny yang belum di sentuh olehnya sama sekali dan mengangkat nya ke tempat baskom piring kotor yang dibawa oleh Haechan. Johnny menatap Hendery dengan tatapan dingin "Saya belum makan Seo Hendery, kenapa sudah kamu angkat?" Ucap Johnny, Hendery yang mendengar Johnny berbicara menatapnya dengan datar  "Apa kau tidak malu dengan kami? Kau tidak menafkahi kami dan dulu haechan meminta uang mu untuk beli beras tetapi kau tidak memberikannya, kau malah pergi dengan jalang sialan itu. dan sekarang kau malah ikut makan, dimana letak otakmu? dan lagi namaku LEE HENDERY BUKAN SEO HENDERY!" ucap Hendery penuh penekanan, Haechan yang mendengar hyungnya berbicara berusaha menahan tawanya. Berbeda dengan Johnny saat ini ia sedang menahan emosinya ia mengepalkan tangannya "Dasar kau anak sialan, anak tidak tau sopan santun. Apa kau tidak diajari cara berbicara dengan sopan kepada orang tua?" tanya Johnny dengan suara lantangnya namun Hendery malah menampakkan senyum mematikannya "Kau pria bajingan tidak pantas di sebut orang tua." Setelah selesai berbicara Hendery mengambil baskom yang ada di tangan Haechan dan membawanya ke wastafel, dilanjutkan dengan Ten yang mencuci piring piring kotornya. Johnny yang merasa perutnya berbunyi langsung pergi meninggalkan rumah, ia pergi ke restoran untuk mengisi perutnya bersama Winwin, Jaemin dan Shotaro.

゚・✧🐱🐱✧・゚

Halo guys maaf ya beberapa hari kedepan aku ga up dulu soalnya mau ujian, jangan lupa vote ya guysss.

Anak yatim di nafkahi anak sendiri di yatimi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang