2. 180 DERAJAT

2 0 0
                                    

SILVY seorang pengusaha muda yang sukses. Sosok wanita mandiri, cerdas, pekerja keras dan masih berusia 32 tahun. Silvy seorang Janda yang sudah 1 tahun suaminya meninggal akibat kecelakaan pesawat. Silvy belum dikaruniai anak, jadi selama 1 tahun Silvy hidup bersama pegawainya di rumah yang cukup besar. Silvy mempunyai beberapa usaha yang bisa dikatakan berhasil. Pundi-pundi rupiah terus mengalir deras di perusahaannya. Di rumahnya ada 3 mobil, dan 6 orang pegawai. 1 sopir, 1 tukang kebun dan 4 ART.

Silvy sosok yang di sayang oleh pegawai di rumahnya karena keramahan dan kesopanannya terhadap pegawai di rumahnya. Pegawai di rumah Silvy sangat betah, karena sudah dianggap saudara oleh Silvy, sering di ajak liburan bareng, di belanjakan untuk keluarganya.

Sebaik-baiknya manusia, pasti memiliki kekurangan atau kejelekan. Silvy sosok yang tegas dan diktator. Silvy tidak suka dibantah keinginannya tanpa alasan yang masuk di logikanya. Apa yang dia inginkan harus terwujud. Dan Silvy sangat menyukai sex.

Semenjak suaminya meninggal, Silvy menyalurkan hasrat sex nya menggunakan alat atau membeli pria yang bisa memuaskan nafsunya yang liar. Tetapi Silvy tidak sembarangan membayar pria untuk diajaknya hubungan badan, Silvy harus seleksi dan pria itu harus kontrol terlebih dahulu ke dokter untuk kesehatannya.

*****

Sayup-sayup terdengar suara pompa air, vacum cleaner yang menandakan para ART sedang membersihkan rumah.

Setelah selesai mandi, Silvy rebahan di kasurnya. Menggunakan pakaian yang seksi dan semi transparan membuat Silvy terlihat sangat seksi.

"Kak" terdengar suara Arya memanggil dari kamar sebelah

"Ya.. Sini masuk" jawab Silvy sembari bermain HP nya

"Permisi kak" Arya berjalan mendekat ke kasur Silvy.

Arya berdiri di samping kasur Silvy, menunggu apa selanjutnya yang Silvy perintahkan. Silvy tidak tau kalau Arya sudah berdiri di dekat kasurnya karena Silvy masih sibuk dengan HP nya dan posisinya membelakangi Arya.

"Kak" panggil Arya

Silvy membalikkan badan melihat Arya yang sudah berdiri di samping kasur.

"Loh, kenapa berdiri disitu? Sini duduk di samping aku" perintah Selvy

"Iya Kak" Arya menurut apa yang disuruh oleh Silvy.

Perlahan Arya naik ke kasur Selvy, dan Arya merasakan betapa nyamannya kasur Selvy. Selama tinggal di kontrakan dulu, Arya hanya tidur beralaskan kasur Palembang dan Kasur busa. Sekarang Arya menikmati kasur yang benar-benar nyaman.

Setelah Arya duduk di samping Silvy, Silvy meletakkan HP nya di nakas samping kasur. Silvy balik badan lalu menatap mata Arya dengan tajam.

"Aku tau kamu bingung dengan semua ini dan aku tau pasti kamu mencari tau kenapa aku seperti ini ke kamu" ujar Silvy sembari mengelus pipi Arya.

Kepala Arya yang menunduk, perlahan dagu Arya diangkat oleh Silvy. Saat mata Arya menatap mata Silvy, dengan lembut Silvy mencium bibir Arya. Bau wangi dari tubuh Silvy tercium oleh Arya, dan juga Arya melihat pakaian Silvy yang sangat menggoda itu membuat Arya tidak bisa berkata-kata. Arya hanya diam dan pasrah. Rasa takut, tegang, bahagia, bercampur menjadi satu.

"Kamu anak yang baik dan sopan. Saya menguji kamu saat kita perjalanan ke Jakarta semalam. Aku tau kamu mencium kening aku, aku tau kamu deg-degan dan yang pasti kamu punya nafsu. tapi kamu tetap menjaga aku dengan baik dan menghormati aku sebagai wanita. Padahal aku sengaja peluk kamu." ujar Silvy dengan suara lirih dan dengan tatapan mata yang penuh dengan kasih sayang.

TEGUR AKU DENGAN SAJADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang