Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raja Jenos kini tengah bermain golf bersama Presiden James, ditemani wanita wanita cantik yang menyegarkan mata mereka
"bagaimana rasanya menjadi pengantin baru?"
Jenos hanya menggedikkan bahu nya acuh, "tidak begitu istimewa.."
"kalau tidak istimewa itu tanda bahwa kau hanya terobsesi pada Veronica, bukan mencintainya" James menyimpulkan
Jenos menghela napas dan memilih duduk di rerumputan
"entahlah, aku tidak begitu mengerti tentang cinta" pelan Jenos menatap James kini memukul bola
"tidak mengerti, tapi kau memiliki tiga istri.." decih James
"tapi kurasa kau sangat mencintai yang pertama" lanjut James yang sukses membuat Raja Georgia itu terdiam
"bisa kau ceritakan sedikit tentang Ratu mu?" James duduk disamping sahabatnya itu, Jenos menatap James yang seperti nya sangat penasaran
sempat hening beberapa saat sebelum akhirnya Jenos menjawab
"dia.... mencintaiku..."
James mengangguk pelan, tentu saja seorang Ratu akan mencintai Raja nya bukan?
"aku pernah mendengar cerita tragis dari negara didekat Korea utara, dia adalah Raja yang tidak pernah tahu bahwa Ratunya mengidap penyakit mematikan.. ia menyia-nyiakan waktu yang begitu singkat sampai akhirnya Ratu nya wafat tepat sesaat setelah melahirkan Pangeran mereka..." James bercerita dan dengar baik oleh Jenos
"aku tidak sedang menyinggung mu, tapi jika kau tidak mencintai Ratu mu saat ini.. bisa jadi kau akan mencintainya saat dia sudah tidak bisa kau gapai lagi.. entah dipisah oleh waktu, atau cinta nya yang beralih pada orang lain.. kau tidak takut dengan itu?" lanjut James pada Jenos yang menatap dirinya
"kau mengurungnya saat ini, kau membuat tidak ada lelaki manapun bisa jatuh cinta padanya.. tapi bagaimana jika suatu saat Ratu mu lah yang jatuh cinta pada lelaki selain dirimu? apa yang bisa kau lakukan jika sudah seperti itu?"
"itu tidak akan pernah terjadi" jawab Jenos cepat
"bisa saja terjadi.." James tak kalah cepat nya
"berhati-hatilah.. karna menjadikannya Ibu Negara Rusia bisa saja ku lakukan.." ucap James terang terangan sembari tersenyum pada Jenos dan menepuk pundak Raja Georgia itu lalu pergi meninggalkan Jenos menatap kepergian nya dengan pandangan marah
Renjun membuka matanya dalam keadaan yang sangat sunyi.. Ratu Georgia itu duduk di pinggir ranjang, melihat dirinya yang kini telah memakai jubah tidur entah pelayan mana yang memberikan nya . Renjun tak ingin ambil pusing tentang itu, tentang apa yang telah terjadi ia akan melupakan nya .
kaki putih bersih itu menapak di lantai marmer dengan tanpa alas kaki, dapat ia rasakan sejuk nya ubin istana ini.. dibawanya langkah menuju balkon kamar yang menampak kan view langsung menghadap ke taman . semilir membelai kulit cederanya dengan sangat lembut, indahnya jika setiap hari akan sedamai ini.. pikir Renjun .
