Real scene

9.3K 43 1
                                    

Selesai aku magang, aku mulai cari cari di internet. Disana aku ketemu sama dom baru aku (panggil aja si X) aku sama si X ini tadinya cuman temen, tapi ya... menjalar sampe hal yang 18+ juga.

Kamipun memutuskan untuk bertemu, pertamanya kami berjalan2 memutar mall. Lalu akupun dibawa kerumahnya. Sesampainya, dia memberikan peraturan yang harus aku patuhi. Mendengar aturannya saja sudah membuatku basah.

Dia pun langsung duduk dikursinya "Bisa strip tease ?" tanyanya. Aku mengangguk malu "coba" tegasnya. Akupun mulai menanggalkan pakaianku satu persatu. Mulai dari kaos, celana, bra, sampai celana dalam. Terpampang jelas tubuhku didepannya.

"Lu merangkak kesini, buka celana gw" perintahnya. Aku yang gengsian pun hanya bisa mematung didepannya.
"Ayo cepetan anjing" tegasnya. Akupun bergegas merangkak ke depannya dan membuka celananya.

"Kok lama bgt ? Masih mikir lu ?" Aku langsung menggelengkan kepalaku,
"Berlutut sini" perintahnya. Dengan cepat akupun berlutut didepannya seperti jalang yang penurut. Diapun memakaikanku collar merah milik anjingnya.

Dia mulai meremas buah dadaku, dan melumat pentilku. Aku mulai mendesah keenakan. "Suka diginiin ?" Ejeknya "suka.." jawabku pelan. Diapun menarik collar dileherku dan mendorongku ke kasur. Disitu kakiku yang merapat dibuka paksa olehnya. Terpampang jelas memekku yang baru dicukur kemarin malam. Dia meraba vaginaku yang sudah basah "udah banjir aja nih memek"

Akupun menutup wajahku karena malu. Dia yang melihatku seperti itu langsung menampar pipiku. "Mana mukanya" tegasnya. Akupun langsung membuka tanganku. Dia pun memasukan dua jari kedalam vaginaku sambil menjilati itilku akupun gemetar hebat dibuatnya. Melihatku seperti itu, dia hanya tertawa puas sambil mengejekku

Tidak lama kemudian, aku hampir sampai di orgasme ku yang pertama. Tapi sedikit lagi aku mencapai orgasme, dia menghentikan gerakannya. "Ayolahh" rengekku. Diapun mengejekku "udah sange bgt ?" "Iyaaa plisss" mohonku. Melihatku seperti itu, dia mengeluarkan juniornya "nih isepin dulu" akupun langsung menghisap juniornya. Dia menjambak kepalaku dan mendesah hebat. Sembari aku menghisap juniornya, beberapa kali dia menampar pantatku dan memainkan payudaraku

Sampailah dia orgasme yang pertama. Aku pun mengerjainya dengan melepaskan hisapanku. "Kok berenti ?" Tanyanya, akupun tertawa mengejek. Tp ternyata tidak berakhir bagus. Dia menampar pipiku dan menjambak rambutku, membuka paksa mulutku dan memasukan juniornya. Dia pun menggerakan juniornya secara cepat dan membuatku tersedak beberapa kali. Akhirnya, dia mengeluarkan spermanya kemulutku.

"Lu ngapain nantangin ?" Bentaknya, aku menggelengkan kepalaku pelan.
"Jawab anjing!" "Gapapa..." Kataku pelan. "Lu berlutut disini" aku pun tidak mau mengambil resiko lagi dan menurutinya. Dia mengambil vibrator dari lemarinya, "jongkok" akupun jongkok didepannya, dia memasukan vibrator kedalam vaginaku dan menyalakan dalam kecepatan sedang. "Berlutut yg tegak, tangan dikepala" aku pun menurutinya. Aku merasa diperlakukan seperti anjing.

Dia pun melihatku dalam posisi seperti itu, aku cukup kesal karena vibrator itu tidak cukup untuk membuatku orgasme. "Cepetin lagii" lirihku "kok lu yg ngatur?" Katanya. Akupun hanya terdiam, dia mengatur getaran vibrator itu secara acak dan memainkan payudaraku lagi.

Dia pun mengatur vibrator itu dengan kecepatan tinggi membuatku gemetar dan jatuh dari posisiku. "Ngape lu" ejeknya. Aku merasa sangat terangsang, dia pun duduk dan mengocok juniornya lagi sambil melihat pemandangan didepannya. Aku pun hampir merasakan orgasme ku yang pertama "mau cumm" teriakku, dia langsung menurunkan kecepatan vibratornya. Aku merangkak kearahnya "aku mau cum, plis plis plis" mohonku dengan vagina yang masih berdenyut2.

Dia hanya tertawa melihatku dalam keadaan seperti itu, "coba gonggong" perintahnya. "woof woof" tanpa pikir panjang akupun menggonggong didepannya, dia terlihat tertawa sangat puas melihatku. Lalu, dia menaikan kecepatan vibratornya "cum lah" tidak lama kemudian, aku sampai di orgasmeku yang pertama.

Setelah itu, dia pun melepaskan vibratornya dan menyuruhku berbaring dikasur. Dia memasukkan vibratornya lagi, dan mengikat tangan dan kakiku dengan tali pramuka, dan menempelkan lakban kemulutku. Dia pun menyalakan vibratornya lagi dengan kecepatan tinggi. Aku mulai bergetar hebat karena baru saja orgasme. "Gw mau makan, lu disini dulu" katanya.

Aku pun ditinggalkan dikamarnya, dalam posisi seperti itu. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku pun berusaha melepaskan ikatan itu dari tubuhku, tapi tidak bisa. Lalu aku menyerah dan menikmati vibrator yang menempel divaginaku. 1 orgasme, 2 orgasme, 3 orgasme. Dia belum juga kembali.

Setelah orgasme ku yang keempat, vaginaku mulai terasa perih. Dan akhirnya dia kembali, dan melepaskan lakban dimulutku "Ud cum berapa kali ?"
"Empat" jawabku. Dia pun melepaskan vibrator dan ikatan di tubuhku. Lalu, dia memandikanku dan memberiku makan.
Lalu cuddle, sambil mengobrol santai dan pulang :)




Sub DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang