'i love u my husband'
* * *
Eysa menyadari kedatangan Sanja di bangku taman. Dengan cepat Sanja duduk di sebelah Eysa.
"Lo terima perjodohan ini?,tapi kenapa?" Eysa bertanya hal itu pada Sanja.
"Ya karna gue ga mau bokap gue kecewa, bukan karna gue cinta sama lu." Jawab Sanja
"Idih" Eysa mengerutkan kening nya saat mendengar jawaban yg di tuturkan Sanja.
"Dan dengan satu syarat, Lo ga usah ikut campur urusan gw setelah kita nikah ntar."
"Ya." Eysa menjawab nya dengan singkat karna setiap berbicara dengan Sanja pasti ujung-ujungnya ribut.
* * *
"Cie cie yg mau nikah Ama Abang gue, jadi Kaka ipar gue dong nih." Wiona terus mengejek Eysa dari tadi karna eysa selalu cemberut dari tadi pagi.
"Hah?!! Demi apa?Lo di jodohin sama si Sanja?" Queen sangat kaget bukan main, karna Queen sangat tau kalo Eysa sangat sering ribut.
"Gatau dah, pusing pala gue." Eysa bangkit dari duduk nya karna mau ke kelas, karna tiba tiba kepalanya sangat terasa berat dan pusing.
"Ayo kita anter." Ucap kedua sahabatnya.
Di perjalanan menuju kelas, kepala Eysa sangat terasa pusing, dan dengan tiba² Eysa ambruk.
"Eysa!aduh gimana ini?" Kedua sahabat nya sangat panik.
"Bentar gue panggil Abang gue dulu." Dengan cepat Wiona memanggil Abang nya.
Wiona sudah mengelilingi beberapa tempat yg sering di tempatin Abang nya dan sahabat Abang nya.
"Bang!!!" Dengan nafas yg masih Ter engah engah Wiona menyamperi Abang nya itu.
"Kenapa?" Tanya Sanja
"Itu,,,ituu! Huh huh" nafas Wiona masih belum stabil.
"Itu apa an??" Tanya lelaki yg bernama Ardion laksana, ia adalah Sahabat dekat nya Sanja.
"Si Eysa pingsan." Ucap Wiona.
"CK, nyusahin." Jawab Sanja.
"Ga boleh gitu ke calon istri." Ucap lelaki yg berada di samping Sanja, ia adalah Farel terio. Farel bisa di bilang sahabat paling dekat Sanja.
Dengan terpaksa Sanja bangun dari tempat duduknya, dan pergi menuju ke tempat Eysa pingsan dengan di ikuti Wiona dari belakang.
***
"Eunghh, sssh." Eysa merasakan nyeri yg hebat di bagian kepala nya, sebenarnya Eysa pingsan karna tidak makan dari kemarin malam.
Eysa melihat Sanja yg tertidur di samping ny dengan memegang alat kompres.
"Lo baik cuman kenapa takdir kita kek gini, ga adil." Eysa menitikkan air mata saat mengingat perjodohan mereka.
Sebenarnya Sanja masih sadar, tapi ia memilih diam. Tapi karna semakin lama tangisan Eysa semakin hebat, Sanja memilih bangun dan menghapus air mata Eysa.
"Lo ga bole nangis terus, walau gue ga cinta sama Lo, gue bakal tetep Nerima perjodohan ini."
"Lo denger dari tadi?" Tanya Eysa.
Sanja mengangguk sebagai jawaban.
"Lo belum makan?ntar gue suruh Wiona bawa makanan, makan sendiri jangan manja." Sanja bangkit dari duduk nya dan meninggalkan Eysa sendiri di UKS.
***
"Makanya kamu kalo di suruh makan itu langsung cepet makan." Sudah 1 jam lebih mema nya memarahi diri nya.
"Ya." Ucap Eysa singkat dan langsung masuk ke dalam kamar nya untuk membersihkan diri.
Keesokan pagi nya....
"Lo ntar pulang sama gue." Ucap Sanja yg muncul ntah dari mana.
"Gamau." Dengan segera Eysa menolak ajakan Sanja.
"Ga boleh bantah calon suami."
"Baru calon jg." Jawab Eysa
"Di suruh bunda ke butik, milih baju pengantin. Gue ga Nerima penolakan." Sanja pun meninggal kan Eysa yg masih diam dari tadi.
Kringgggggg kringgggg....
Bel sekolah berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran telah habis. Dan tak butuh waktu lama, siswa siswi berhamburan keluar dari kelas untuk pulang.
"Lama banget ni anak, panas pula." Sanja mengeluh dari tadi karna Eysa sangat lama.
"Liat noh temen Lo, lagi nungguin calon istri." Farel meledek temen nya itu yg sedang kepanasan.
"Temen Lo juga nying." Ucap Dion.
"Diem." Ucap Sanja dingin.
Eysa yg baru keluar dari kelas langsung menyamperi Sanja.
"Lama banget Lo." Ucap Sanja.
"Ribet, ayo jalan." Jawab Eysa.
"Udah?"
"Udah."
"Yauda turun."
Plakk..
Eysa mengeplak kepala Sanja yg terbungkus helm.
"Sakit bodo." Sanja kesakitan karena pukulan Eysa bukan main main.
Di butik...
Mereka memilih baju masing-masing.
"Cantik." Tanpa sadar Sanja mengeluarkan kata cantik dari mulut nya
"Makasih, gue tau kok gue cantik." Dengan rasa pede Eysa mengatakan terimakasih.
"Gaun nya bukan Lo." Sanja sangat malu.
"Idih, mau bilang gue cantik aja gengsi amat."
***
Hari yg di tunggu-tunggu pun tiba. mungkin bagi orang pernikahan adalah hal yg paling membahagiakan untuk sebuah pasangan, namun bagi Eysa hari pernikahan adalah hari paling menyakitkan.
"Anak mama udah mau jadi istri orang, kamu harus nurut sama suami kamu ya nak. Sekarang ga ada lagi yg mama bangunin tiap pagi." Levi sangat sedih karna harus melepaskan anak perempuan satu-satunya.
"Mama jangan ngomong gitu, kan masih ada Zio sama Atha." Ucap Eysa seraya memeluk mama nya.
Di luar tempat ada Sanja yg sedang duduk berhadapan dengan ayah nya Eysa.
"Saya kawinkan Sanja Arghio Winata bin Ardi Winata dengan putri saya Ayerane Eysana Diransa binti Erik Diransa dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."
"Saya terima nikah nya Ayerane Eysana Diransa binti Erik Diransa dengan mas kawin berupa 2 buah mobil sport , 1 apartemen, 1 pesawat , dan seperangkat alat sholat di bayar tunai." ucap Sanja dengan lantang
"Bagaimana para saksi?sah?"
"SAHHH!" ucap para tamu undangan.
Eysa pun turun mengenakan pakaian pengantin yg membuat ia terlihat sangat anggun, di samping kanan ada mama nya dan di samping kiri ada bunda nya Sanja.
Eysa pun duduk di sebelah Sanja dan mencium pundak tangan nya Sanja.
BERSAMBUNG...
allo semuaaa, maap kalo cerita nya gajelas. Semoga kalian sukaaa loveeee.
Jngn lupa vote yuuuu, share jg Ding.
Papayy love kuu...
SPAM NEXT
Follow @zxthisha.q
YOU ARE READING
SANJA
Подростковая литература"Aku akan tetap mencintaimu, akan tetap dan tak akan pernah berubah." "Cintaku hanya kamu, tak akan ada yg lain Eysa." Gadis yg masih menginjak usia 16 thn harus menerima kenyataan bahwa ia di jodohkan oleh lelaki yg sifat nya random. Bagaimana kela...
