'aku akan menjadi mataharimu dan menerangi kegelapan yg menyelimuti dirimu'
***
"Huh selesai juga." Eysa menghembuskan nafas kasar karna ia sangat lelah.
"Siapa bilang?beres² cepet. Kita pindah." Ucap Sanja sambil membereskan barang-barang nya.
Eysa membelalakkan mata saat mendengar kata pindah.
"Lo mau tetep tinggal di sini terus ngerepotin ortu Lo?" Sanja masih tetap dengan kegiatan membereskan barang-barang nya yg akan di bawa.
Eysa menggeleng sebagai jawaban nya.
"Yauda sini biar gue yg beresin, Lo mandi aja dulu." Eysa membereskan semua barang-barang mereka yg akan di bawa.
Sanja pun masuk ke dalam bath up untuk melakukan ritual mandi nya, tanpa ia sadari bahwa ia lupa mengunci pintu.
Setelah selesai ritual nya Sanja pun bangun dari bath up nya.
Eysa merasa kebelet dan bergegas menuju WC, ia lupa bahwa sekarang ia telah bersuami. "Aaaaaaaaaa" Eysa langsung menutup pintu
"anjg anjg apa an tadi?gue galiat gue galiat sumpah"
Sanja merasa terkejut dan langsung mengunci pintu, "ngapa ke WC goblok."
"Gue lupaa kalo udh punya suami, sorry." Eysa duduk di tepi kasur sambil menunggu suaminya selesai.
"Anjg, dia liat ga ya?ayss." Ucap Sanja di dalam kamar mandi.
Sanja keluar dari kamar mandi dengan wajah malu, ia tak mau melirik Eysa. Gw goblok banget si lupa ngunci pintu bantinnya.
Eysa bergegas masuk ke kamar mandi dan melakukan ritual mandi nya. Kok di ga ngomong sepatah kata pun ya, apa dia marah? Bantin Eysa.
Di rumah baru...
Mereka masih berdiam dan tak ada yg membuka pembicaraan. Eysa memasuki kamar kosong yang ada di bawah. Sanja heran, bukan nya kamar nya di atas.
"Lo ngapain di situ?" Sanja mengangkat satu alis nya.
"Lo pasti ga mau sekamar kan?yauda gue disini aja."
"Ga, Lo sekamar sama gue." Sanja langsung menarik tangan istrinya itu untuk memasuki kamar utama yang berada di lantai dua.
Ceklek ...
"Wawww!! Warna hijau!" Eysa berteriak kegirangan karna dinding kamar itu berwarna hijau army.
"Lo suka?" Eysa mengangguk sebagai jawaban.
"Lo tau dari mana gue suka warna hijau?" Eysa bingung karena selama ini ia tidak pernah memberi tau Sanja kalau dua suka hijau.
"Setiap gw ketemu Lo, Lo demen banget pake benda warna hijau army. Trus case handphone Lo jg warna hijau, wallpaper lock screen Lo juga warna hijau." Jawab Sanja.
"Lo nyebelin gini tapi Lo jeli juga ya."
[22.30]
"Lo ngapain tidur di sofa? Sini aje." Eysa menawarkan tempat tidur dengan senang hati.
"Ga, Lo bau." Sanja hanya bercanda.
"Kurang ajar, gue abis mandi ye." Eysa melempar kan bantal ke arah wajah Sanja tapi meleset.
Sanja berdiri dan berbaring di sebelah Eysa.
"Awas Lo macem²! Gue sunat lagi ntar!" Eysa mengancam suami nya itu.
"Ntar ga bisa punya anak dong." Sanja hanya menjahili Eysa.
"Bodo, punya anak sama si Jessica aja Sono. Kan dia pacar Lo." Ucap Eysa dengan nada ketus.
YOU ARE READING
SANJA
Teen Fiction"Aku akan tetap mencintaimu, akan tetap dan tak akan pernah berubah." "Cintaku hanya kamu, tak akan ada yg lain Eysa." Gadis yg masih menginjak usia 16 thn harus menerima kenyataan bahwa ia di jodohkan oleh lelaki yg sifat nya random. Bagaimana kela...