two (hanya enam bulan)

7 6 3
                                    

Aurora berjalan menuju caffe Kenangan, ia sudah membuat janji kepada ketiga sahabatnya untuk bertemu dicaffe langganan mereka.

"Hi" Sapanya kepada dua orang diseberang sana.

"Ehh Capella mana?"

"Pella masih ada kelas, katanya sebentar lagi dia nyusul" Ujar Mella, selaku kembaran Pella.

"Minum dulu, itu udah gue pesenin Matcha latte kesukaan lu" Ucap Joyya, diantara mereka ber empat, hanya Joyya yang paling waras dan peka terhadap lingkungan.

"Thanks Joy" Joyya hanya membalas dengan sejyum simpul.

"Oh iya, lu mau cerita apaan Au?"

"Dua hari lagi gue bakal nikah" Ujarnya langsung. Mella dan Joyya hanya tertawa, bahkan Mella sampai memegangi perutnya yang terasa kram karena terlalu berlebihan tertawa.

"Yang bener aja lu? Gak ada angin gak ada hujan gak ada badai tiba-tiba bilang mau nikah" Ledek Mella.

"Emang ada yang mau sama lu?" Jleb! Kalimat Joyya sangat menusuk hati Aurora.

"Ck. Gue serius, kalau gak percaya buka aja nih" Aurora memberikan kertas berwarna hitam dengan perpaduan warna emas yang sangat elegant.

"Undangan siapa nih?"

"Gue lah!" Joyya dan Mella berpandangan, sebelum akhirnya Joyya memutuskan untuk membaca terlebih dahulu.

Joyya tampak shock, ia masih tidak menyangka bahwa beberapa hari lagi sahabatnya ini akan menjadi isteri orang, dan yang paling mengejutkan lagi, calon suami Aurora adalah ketua BEM di kampusnya.

"Kenapa lu Joy? Kok keliatannya kaget banget?" Mella menatap aneh Joyya yang melotot kearah Aurora.

"Lu baca aja sendiri, Mel" Mella merebut kertas undangan yang berada ditangan Joyya, baru membaca beberapa tulisan saja sudah membuat mulut Mella terbuka lebar.

"WHAT THE FUCK?! OH MY GOSH!" Mella adalah orang paling heboh sedunia, lihatlah sekarang mereka menjadi pusat perhatian.

"Berisik goblok!" Aurora menggeplak kepala Mella dengan tidak berperikemanusiaan, sedangkan sang empu hanya meringis.

"Ko bisa sih? Jadi lu bakal nikah sama ketua BEM kita? OMG!"

"Ya gitu deh, lagian biasa aja kali Mel"

"Biasa ndas mu! Lu bakal nikah sama hokay bro! Ditambah lagi dengan muka dia yang kayak dewa Yunani itu!" Ujarnya heboh.

"Ck. Gue juga anak hokay kalau lu lupa!" Balas Aurora pamer.

"Iya deh si paling hokay"

"Ehh by the way, Spil ceritanya dong, kok lu bisa tiba-tiba mau nikah sama kak Akhtar" kepo Mella.

Akhirnya Aurora menceritakan semua kejadian waktu itu kepada kedua sahabatnya, dari mulai dia mabuk, ditolong Akhtar, digrebek Mama Akhtar, siapa itu Annet pacar Akhtar, sampai-sampai jumlah mahar yang diberikan pihak keluarga Akhtar.

"Lu harus berterimakasih sih sama orang yang jebak lu!"

"Terimakasih apanya! Lu gak tau seberapa tersiksa nya gue waktu dikasih obat perangsang! Kalau gua gak bisa nahan waktu itu, bisa-bisa aja gue udah bunting anaknya Akhtar!" Semprot Aurora kesal.

"Gak papa dong, tambah bagus kalau lu hamil, kan gue bisa jadi rich aunty" Ujar Mella yang mendapat geplakan maut dari Joyya.

"Mulut lu Mel!" Ancamnya.

"Hehe, piece" kekeh Mella menunjukkan dua jari.

Tidak lama setelah itu, Capella datang bersama seorang perempuan yang kelihatannya sedikit lebih muda daripada mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two A (HIAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang