Seharian ini Neo menghabiskan waktunya di kamar. Matanya yang bengkak menatap kosong langit-langit kamarnya.
Entah sudah berapa lama ia menangis. Neo tidak peduli. Remaja itu butuh waktu untuk menyembuhkan luka di hatinya.
Ia mengabaikan panggilan telepon yang sedari tadi berbunyi di ponselnya. Ia juga mengabaikan panggilan mamihnya yang sedari kemarin terus memanggilnya. Bahkan ia membolos sekolah saat ini.
Ternyata cinta memang tidak seindah yang pernah ia pikirkan. Neo menyesal telah luluh dengan mudah oleh cowok bernama Geometri Rahesa. Tidak Neo sangka, ternyata Geo sama sekali tidak serius dengan Neo. Buktinya cowok itu berbohong kepadanya.
Geo berkata banyak tugas osis yang harus cowok itu kerjakan. Tapi nyatanya itu hanyalah omong kosong.
"Tugas osis apaan? Malah berduaan di mall," gumam Neo pelan.
Dasar Geo sialan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsenic [END]
Teen Fiction"Hubungan kita itu ibarat arsenik, terlihat abu-abu sekaligus beracun." *** "Gue suka sama lo." "Hah?" "Mulai sekarang, lo jadi pacar gue, pacar seorang Geometri Rahesa." *** Kata Thiana, Geometri Rahesa itu cowok idaman. Pintar, ganteng, dan kaya r...
![Arsenic [END]](https://img.wattpad.com/cover/307868991-64-k228988.jpg)