23. Presentasi

4.6K 538 18
                                    

Pagi itu Neo dipilih secara paksa oleh ketua kelompoknya sebagai pembicara di presentasi nanti. Dikarenakan Neo tidak memiliki kontribusi sedikitpun dalam membuat powerpoint.

Neo tentu saja senang. Hobinya berbicara, dan ia tidak masalah jika hanya berbicara. Tapi, tentu saja ia menolak jika disuruh untuk menjawab pertanyaan teman-teman sekelasnya nanti.

Ketika kelompoknya dipanggil, Neo paling semangat maju ke depan. Toh, tugasnya hanya membicarakan materi yang ada di powerpoint kelompoknya.

"Pagi! Kelompok kami akan mempresentasikan materi tentang Ovulasi dan Menstruasi," ujar Neo sambil menggeser slide berikutnya. "Anggota kelompok kami ada saya sendiri, Neo. Lalu disebelah saya ada Redo, Mila, dan Tika."

Slide bergeser kembali. "Kalian tau kan, menstruasi itu proses keluarnya darah kotor?" ujar Neo dengan mata yang menatap teman-teman sekelasnya.

"Jawab ngapa! Malah diem semua!" dengus Neo.

"Iya tau!" jawab teman-teman Neo serempak.

"Anjing pintar!" puji Neo.

"Babi Neo!"

"Asu!"

Satu persatu makian keluar. Semuanya tertuju pada Neo. Sampai-sampai guru biologi yang sedari tadi duduk di belakang meja guru merasa diabaikan.

"Diam!" teriak Rini, guru biologi itu. Ketika suara sudah hening, ia berbicara. "Lanjutkan Neo."

"Sekian penjelasan dari saya, selanjutnya akan dijelaskan oleh teman-teman saya," ujar Neo sambil nyengir.

"Guna lo buat apa anjir!? Cuma bikin kesel doang?" tanya Thiana sambil melotot.

"100 buat Thiana! Beri tepuk tangan yang meriah!" seru Neo sambil tepuk tangan sendirian.

Krik krik krik.

"Neo! Bisa diam tidak!?" bentak Rini sambil menggebrak meja untuk kedua kalinya. Entah kayunya yang sudah lapuk, atau Rini kesurupan Tsunade. Meja guru ambruk! Hancur dengan suara yang keras.

Neo cuma bisa diam. Begitu pun teman-temannya. Semua mata memandang Rini dengan horor.

"Siapa ketua kelas di sini?" tanya Rini dengan tampang garang.

"Fiko Bu!"

"Fiko nanti kamu ke wakasek, bilang mejanya hancur karena di makan rayap!" titah Rini dengan mata yang melotot.

"Ba-baik Bu!" ujar Fiko terbata-bata.

"Baik, silahkan dilanjutkan presentasinya!"

Presentasi dilanjutkan oleh Redo. Lalu oleh Tika, setelah itu oleh Mila. Sampai di penutupan, lagi-lagi giliran Neo.

"Jadi, kesimpulannya adalah menstruasi terjadi jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma." Neo tersenyum jahil. "Nah, kalian tau kan menstruasi itu nyebelin, nyakitin dan pokoknya bikin kesel. Kali ini tim saya ada life hack buat cewek-cewek yang gak mau menstruasi."

"Apa solusinya?" tanya Thiana penasaran.

"Seperti yang tadi saya bilang, menstruasi itu terjadi karna sel telur tidak dibuahi sperma. Artinya, kalo kalian gak mau menstruasi. Kalian harus hamil!" ujar Neo sambil tertawa.

"Life hack pala lo!" dengus Thiana.

"Nah, gue juga ada life hack. Buat kalian yang pengen punya anak ganteng dan blasteran kayak gue. Coba deh kalian open bo ke bule-bule. Terus kalian cari yang ganteng, lumayan. Memperbaiki keturunan."

"Neo kenapa jadi bahas open bo!?" teriak Rini menggelegar. Suaranya sudah mengalahi sound system.

"Iya Bu maaf!" Neo menunduk.

"Apa ada yang ingin bertanya?" tanya Redo sambil meringis.

"Anjrit! Bau apaan ini woi!?" pekik Tika heboh sambil menutup hidungnya. Diikuti oleh Redo dan Mila.

"Maaf Bu, saya kentut." Neo nyengir.

"Astaga Neo! Bau neraka! Saya bisa pingsan!" jerit Rini sambil terbirit-birit keluar dari kelas. Diikuti oleh teman sekelas Neo.

Arsenic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang