OO

6K 386 30
                                    

Milikku
────── ∙ ∙ ──────

Milikku────── ∙ ∙ ──────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kim Sunoo, siapa yang tidak tau dia?

Seorang solois asal korea selatan yang sukses di usia mudanya, karena umurnya masih menginjak usia ke 18thn. Orang yang memiliki banyak bakat, talenta dan visual yang tidak bisa di anggap remeh. Walaupun ia terkesan masih dipandang seorang bocah polos yang baru terjun ke dalam dunia peridolan. Namun tak disangka debutnya menarik semua kalangan untuk mencintainya, lantas membawa pengaruh besar untuk permusikan dan perekonomian agensinya. Dia adalah pria kesayangan agensi tentu saja, mendebut Sunoo sama saja dengan memajukan nama K-Pop, dia memecahkan banyak rekor pada industri k-pop dihari pertama MV debutnya keluar. Dia juga menghadapi banyak penghargaan bergengsi dan selalu mendapatkan undangan colaborasi dari musisi luar maupun dalam korea.

Dibalik kesuksesan Sunoo tentu saja terdapat Engene di belakangnya. Dari sebagian Engene mungkin sudah menjadi fans Sunoo dari masih berjuang di trainee. Masa dimana keringat, air mata, serta mental Sunoo  diuji begitu keras. Setiap saat latihan tak mengenal henti, waktu istirahatnya pun hanya sekitar 4 jam dalam sehari, lalu di wajibkan berdiet, dia hanya diperbolehkan memakan sayur, melatih vokal,  seperti nada, dan kestabilan nafas. Sunoo ingat dimarahi pelatihnya seperti sudah menjadi makanannya sehari-hari, apa lagi saat itu ia berusia 16thn dimana remaja seusia itu pada umumnya masih harus menata mental untuk memproses masa mendewasa. Dan usaha tak menghinatkan hasil, Sunoo sukses dengan kerja kerasnya sendiri bahkan diusia mudanya.

Sebagian fans juga ada yang suka dari  visualnya yang tampan dan cantik di sekali waktu. Visual yang begitu menonjol hingga agensi pun tak menyia-nyiakan keuntungan untuk mengolahnya menjadi uang. Sunoo juga mendapati sifat bawaan agensi, yaitu selalu tersenyum manis untuk semua orang mau di depan kamera ataupun tidak, sifat murah tersenyum itu tuntutan dari agensi yang sebenarnya ia sangat terbebani, karena Sunoo sendiri anak yang cukup pemalu untuk tersenyum, apa lagi terhadap orang asing. Dikorea sendiri pula memiliki sifat yang sangat individual otomatis Sunoo harus menelan mentah-mentah resiko saat senyumnya diabaikan.

Sunoo berbakat dalam menari competition juga dalam mengekspresi mukanya dengan tepat. Sunoo memiliki tubuh yang atletis, fleksibel, minimalis, walaupun dia cukup lemah jika terlalu aktif. Hingga sang manajer menyuruh Sunoo agar senantiasa membawa vitamin dalam ranselnya. Sunoo juga memiliki bersuara berat namun teksturnya sangat lembut ditelinga seperti sebuah kue kering tapi rasanya lembut dimulut. Semua, Sunoo miliki semua.

Terlalu sempurna hingga tanpa dia sadar hampir sebagian fans-nya adalah fanboy. Sebenarnya itu cukup mengejutkan Sunoo, ia ingat waktu pertama kali agensi membuat fanmeeting agar Sunoo dengan fans dapat berinteraksi. Dan saat itu Sunoo terkaget karena hampir 50 bangku diisi oleh pria berbadan besar, fans wanita yang datang bahkan bisa Sunoo hitung lewat jari.

"Hey Sunoo. Latihan sampai disini dulu besok kita lanjut, sudah larut malam kuharap manajer mu tidak menyalakan aku saat tau kau kurang tidur."

"Ah baiklah Hyung, terimakasih atas latihan hari ini." Ucap Sunoo sopan.

"Sama-sama, kalau gitu aku pulang duluan. Sampai jumpa esok kim."

"Iya Hyung, sampai jumpa esok juga."

Pria yang Sunoo panggil dengan sebutan Hyung itu pergi dari ruang dance. Sekarang hanya tersisah Sunoo dan alunan musik. Sunoo menatap jam di handphone nya. Tengah malam lebih tepatnya pukul 1 pagi kurang, Sunoo lantas membersihkan barang-barang dan bersiap pergi meninggalkan ruangan dance. Besok dia memiliki banyak jadwal untuk pemotretan iklan. Jangan sampai manajernya mengomel karena ia tidak fokus kerja.

Sunoo mengunci ruangan itu dan mengasihi ke petugas penjaga, dia berjalan sambil memakai masker serta topi. Berjalan sedikit terburu-buru karena tau saat malem seperti ini terlalu rawan berkeliaran.

Butuh waktu sekitar 15mnt untuk sampai ke apartemennya, kalau ia menggunakan kendaraan mungkin lebih cepat sampai tapi kali ini dia lupa membawa mobil agensi. Tidak apa-apa terpenting sekarang ia telah sampai di gedung apartemennya.

Saat telah sampai di gedung apartemennya handphone Sunoo tiba-tiba berdering di dalam ransel, sudah sangat yakin pasti itu dari sang manager. Dengan santai Sunoo melanjutkan perjalanannya masuk kedalam gedung, bermaksud mengabaikan deringan panggilannya. Jangan katakan Sunoo nakal karena tidak mengangkat telepon sang manajer, ia sudah terbayang bagaimana nanti manajernya mengomel karena kali ini Sunoo pulang terlambat, Sunoo tidak butuh omelannya, yang Sunoo butuh hanya ranjang empuk serta guling nyaman. Hari ini sangat melelahkan kau tau?

Sesampainya di lift Sunoo hanya nemukan satu orang di dalamnya, Sunoo masuk dan menekan angka 8 sesuai dengan lantai apartemennya berada.

Dreettt drettttt drettt

Handphone Sunoo kembali berdering namun entah kenapa dia juga mendengar panggilan tak terjawab dari orang sebelahnya. Sunoo melirik orang disampingnya dengan penasaran, orang berbaju serbah hitam dan kepala yang tertutup oleh topi berwarna senada. Tubuhnya 2x lebih besar dan tinggi dibanding dirinya.

Saat handphone Sunoo sudah tidak berdering orang itu pun juga mematikan panggilannya, Sunoo dapat mendengar saat orang itu kembali menekan tombol panggilan dan saat itu juga handphone Sunoo berbunyi.

Tidak mungkin kan..

Badan Sunoo gemetar, sunoo mengigit bibir guna memenangkan perasaan panik. Lift terbuka buru-buru Sunoo lari meninggalkan orang tersebut. Membuka sandi apartemennya dengan tangan gemetar lalu menutupnya dan mengunci. Dia diam sebentar sebelum akhirnya berlari ke jendela menutupnya rapat dengan gorden jendela, mematikan semua lampu hingga hanya tersisa lampu tidur.

Sunoo duduk di sofa ruang tamu berusaha menenangkan diri berfikir positif mungkin itu semua kebetulan, ia lantas membuka ranselnya mencari ponsel yang sendari tadi berbunyi, mata Sunoo membesar kaget saat menukan 12 panggilan dari nomer tak kenal. Ternyata dari tadi yang menelfonnya bukan sang manajer.

Lalu siapa dia?

Ting

XXXXX

Kita tadi bertemu di lift hahah kau sangat imut sayang, I like it.
Aku punya hadiah untuk pertemuan pertama kita, cari lah kotak warna hitam di bawah ranjangmu. Salam kenal cantik, panggil saja aku, PSH.

Deg

"PSH(?)" Sebenarnya siapa orang itu, Sunoo lantas berjalan ke ranjangnya. Memeriksa ke bawah kolong dan benar saja terdapat kotak hitam disana. Sunoo yakin dia tidak pernah menaruh barang di bawah ranjang, jadi bisa pasti kotak hitam inilah yang dimaksud.

Sunoo membuka kotak itu dengan kasar, dia sudah tidak perduli lagi bila sisah robekannya mengotori ranjang.

Begitu terbuka bau amis menyerbu Indar penciuman Sunoo, sangat menyengat benar-benar amis. Sunoo melirik untuk mencari sumber baunya namun yang Sunoo dapat adalah... Sebuah kondom yang masih penuh dengan cairan kental, Sunoo tidak yakin namun ia tidak bodoh untuk tak memahami cairan apa itu

Sperma

Jijik, Sunoo benar-benar jijik sekarang lalu matanya menangkap sesuatu dibawah kondom itu terdapat dua foto dirinya yang sedang telanjang dada. Foto yang Sunoo rasa baru diambil tadih siang saat ia mengganti pakaian untuk pemotretan. Orang itu mengambil gambar dirinya telanjang? Seingat Sunoo di ruang ganti hanya ada dirinya seorang.

"Apa semua ini... Ba- bagaimana  bisa orang itu dapat menaruh kotak ini di dalam apartemen ku? Men- mengapa dia mengirim hal menjijikkan seperti ini?"

Gila. Ini sangat gila.

TBC.

A/N: Lanjut?

Milikku [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang