12

1.2K 159 26
                                    

(a/n) next akan lebih banyak cuplikan flashback nya.. :]



























"Semua makanan ini kau yang memasaknya?"

Pria yang asik menaruh makanannya itu langsung mengangguk. Tangannya sangat gesit meletakkan barang-barang seperti sumpit dan piring tersusun cantik di meja makan.

"Wah kau memang luarbiasa Presdir muda! Aku saja yang tinggal sendiri masih di masakan oleh manajerku hehehe atau kalau dia malas kita membeli makan diluar" Sunoo duduk didepan Sunghoon memperhatikan semua yang laki-laki itu lakukan.

Oh kalian harus tau. Sekarang Sunoo memiliki kebiasaan mengamati Sunghoon ketika fokus mengetik sesuatu untuk interaksi dengannya. Bukan hanya itu saja suara keyboard yang ditekan seakan menjadi melody kesukaan nya sekarang. Entahlah Sunoo tak mengerti sejak kapan hal tersebut menjadi kebiasaan mengasikkan baginya.

Yang jelas Sunoo suka berbincang dengan pemuda tersebut.

"Dari kecil aku sudah bisa memasak. Terkadang juga aku suka beli makanan diluar atau menyuruh asisten rumah tangga dirumah memasak untuk ku. Hanya saja akhir-akhir ini aku terosebsi membuat makanan lezat entah itu resep terdahulu atau yang terbaru. Demi seseorang."

"Silahkan dimakan, Sunoo-ya." Sunghoon memberikan akses Sunoo memilih makanan mana yang ingin dia coba.

Si manis hanya dapat menahan air liurnya saat keluar melihat sekumpulan asap meluap dari setiap makanan. Masih hangat.

Sunoo akhirnya memilih mangkuk yang berisi Sup ayam. Bahkan makanan itu belum masuk ke mulut kecilnya Sunoo sudah dibuat berdecak kagum karena aroma lezat yang keluar bersamaan dengan uap Sup ayam.

Dan hap..

BRAK

"WOAH ENAK!" ini adalah reaksi alami Sunoo ketika dapat merasakan makanan enak. Dia akan berdiri dari kursinya dan berteriak seperti itu.

"Kau memang luar biasa Presdir muda! Aku rasanya ingin menangis saat memakan ini, Astaga. Aku pikir cacing diperut ku akan berpesta malam ini karena dapat merasakan makanan kelas bintang empat puluh."

Sunghoon memperhatikan itu semua. Sebuah pujian yang tak terkesan dibuat-buat. Juga reaksi spontan yang sangat manis. Senyum kecil Sunghoon akhirnya terbi, terbukti dari penampakan kedua taringnya ikut timbul pada sela-sela bibir.

Dia lucu..

"Oh iya. Aku ingat kau bilang 'demi seseorang' kalau boleh tau siapa?"

"Maaf. Tidak bisa ku beritahu."

"Eh tak perlu meminta maaf aku paham semua orang punya privasi masing-masing."

Kunyahan Sunghoon melambat dia kembali terfokus pada Sunoo yang asik dengan lauknya. Sesekali tersedak dan bertingkah random seperti memejamkan mata sambil berkomat-kamit memuji makanannya.

"Daebak Sunghoon kapan-kapan ajari aku memasak sup ayam ini, tolong:<"

Suara kekehan Sunghoon keluar membuat Sunoo teralihkan padanya. Kesimpulan terbaru dari pengamatan Sunoo adalah Sunghoon dan tawanya benar-benar satu paket bom waktu.

Kenapa bom waktu? Karena itu bagus untuk keselamatan kita. Sunoo bahkan yakin saat ini pipinya bersemu manis. Hatinya lemah!

"Boleh saja. Mulai sekarang panggil aku sensei."

"Ha'ik Sunghoon sensei."

"Selesai makan kau tidak perlu bereskan kekacauan ini. Biasanya asisten dari rumah ku bakalan kesini untuk periksa piring kotor"

Milikku [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang