Di tahun 2081, semua dunia bukanlah seperti yang dulu. Perang saudara pecah dimana-mana, di barat timur selatan bahkan utara.
Zeinz, sebuah mesin mematikan yg dikemukakan oleh dr. Raijin De'etere. Zeinz sendiri adalah sebuah mesin mematikan yang memanipulasi DNA manusia. Yang bisa menjadi seorang manusia bionik ataupun seorang manusia iblis. Zeinz terdapat 3 versi, Mk.I, Mk.II, dan Mk.III. Akibat kehancuran ini, Zeinz di hentikan dari percobaan maupun pertahanan.
Zeinz sering disebut penyebab ini, dan menjadikan dunia memberlakukan hukum alam.
Siapa kuat dialah yg bertahan.
Jepang, adalah salah satu negara dengan tingkat ancaman perang saudara tertinggi di dunia. Mengalahkan dominasi kawasan Afrika dan Timur Tengah.
Semua ini bermula, ketika 3 kekuatan Jepang melawan satu sama lain. Sisi Utara yang dipimpin oleh Yashida Kiyoma, Tengah oleh Chan Gu, Selatan oleh Roymura Hiroshi. Mereka lah yang memulai ini, hingga tercipta teritori Shinobi, Assassin's, dan Samurai.
Dari tahun ke tahun, ratusan orang jatuh akibat perang ini. Hingga perpindahan kekuasaan pun ikut berganti.
Perang Annohama, perang dimana Shinobi merebut kembali daerah Annohama yang dulu adalah tempat tinggal seekor Red Dragon. Perang dimana kekuasaan berebut tempat dengan kemanusiaan, disitulah dimana cerita Ichate, seorang Shinobi, dimulai disini.
Hentakan kaki, yang membuat orang bergetar, dentuman Artileri, yang mengerikan, dan suara pedang yang saling bersentuhan, yang membuat khawatir. Terlihat seseorang, yang sedang berlari untuk mencabik cabik Assassin's, sebuah prajurit dari daerah Tengah. Gerakan pedangnya yang mengerikan, yang muncul dari hutan dengan Aurora Blast-nya, sebuah teknik teleportasi jarak dekat. Ichate seorang Shinobi terlatih, dan juga ninja tipe Zeinz yang berkekuatan Serigala, yang mempunyai teknik pedang yang sadis. Seseorang yang berasal dari Marga Kiyoma, yang menjadi kepercayaan para shinobi untuk menjadi pemimpin mereka.
Dia masih berlari menghampiri seorang penembak, yang jauh di hadapannya. Aurora Blast-nya pun digunakan lagi, untuk menghindar, membunuh, mengecoh mereka yang berusaha menyerangnya. Dengan lihai dia menggerakan pedangnya, segera menebas senjata penembak itu, sekalian dengan penembaknya.
"Ini bukan lah hari baik mu...", bisik Icha ke Penembak malang itu.
"AAAARRRRHHHHHH!!!", teriak penembak itu.
Setelah selesai dengan masalah itu, ia menghampiri Kapten Hurogawa yang sedang berada di sisi timur medan pertempuran.
"Bagaimana keadaannya kapten? Apakah kita sudah berhasil mendapat kontrol di sisi timur?", tanya Icha ke kaptennya.
"Masih belum pak, kita membutuhkan beberapa pemanah di sisi depan untuk dapat mendorong mereka mundur.", jawab si kapten.
"Baik, kirim pesan bantuannya ke pos Kyota secepatnya!", pintah Icha.
"Siap Pak!", jawab Si kapten sambil memberi hormat pada Icha.
Icha pun melanjutkan perburuannya di medan perang Anno. Ia pun bergegas ke pos D-Ann 118, tempat di mana para shinobi menjalani pengobatan. Dengan kecepatan cahayanya, ia berlari hanya beberapa menit sampai ke tempat yang berkilo kilo meter itu. Sesampainya...
"Apakah disini aman?", tanya Icha sambil memasang wajah khawatir kepada seorang shinobi penyembu.
"Aman pak! Disini masih terjaga ketat dengan Gattling Cannon yang berjaga, bersamaan dengan para shinobi pelindung", saut seorang shinobi penyembu.
Setelah saat itu, dia kembali ke tempat dia berawal tadi, yaitu Base F-Ann 01.
Dengan lincah ia berlari menuju pohon satu ke pohon yang lain, menghindari setiap batang yang hampir ia tabrak. Namun, ditengah tengah perjalanan, ia dihadang oleh 5 Assassin's.
"Mau kemana?ha-ha-ha-ha!", sentak salah seorang assassin's itu.
Dengan begitu, Icha pun menghentikan langka kakinya menuju F-Ann.
"Hanya kalian kah yang disini?", tanya Icha dengan santai.
"Tak perlu kau tanya berapa jumlah kami..."
"Tak usah basa basi ICHA!!Ayo sergap dia!!", suruh salah seorang dari mereka.
Dengan begitu, Icha berusaha berlari, mereka pun ikut.
Pepohonoan yang tadinya tenang, sekarang menjadi ribut akibat pertaruang 4 orang itu. Dengan lincah, Icha menggerakan pedangnya, menghindari mereka, dan tanpa sangka. Shiro, Kapten Assassin's ikut bergabung dengan mereka.
"KYAA-AAAAHHH!!", teriak Shiro sambil mentarget Icha.
"Kau?!", "Terkejut huh?"
"Bisakah kau menyingkir sebentar dari Hidupkuuuu!!!", teriak Icha sambil menghindari mereka.
"Targetku adalah kau!", "Kapten!Awass!"
Dengan cepat, Shiro menghindari serangan balik Icha. Pertarungan pun berjalan sedikit lama, hingga Icha tak sempat sampai ke F-Ann tempat waktu.
Dengan terpaksa, ia melarikan diri dan tak menghiraukan mereka. Dengan cepat, ia berlari dari pohon ke pohon, ranting ke ranting. Aurora Blast-nya pun akhirnya ia keluarkan.
Akhirnya, ia sampai ke F-Ann, tempat dimana pusat komando Anno berada.
"Aku ingin bertemu Kuroki, panggil dia ke ruang kontrol...", perintah Icha.
"Baik master"
Kuroki, seorang pemuda yang menjadi pemimpin Shinobi, menggantikan Ayahnya. Dan ialah adik dari Ichate.
Dengan bergegas, ia menuju ke ruang kontrol utama untuk menemui Kuro.
"Ada apa?", tanya Kuro
"Sisi timur dalam bahaya, bisa kau menambah pemanah dan mengaktifkan Gattlingnya segera?"
"Terlalu bahaya, disana adalah wilayah hutan, berdekatan dengan lokasi Red Dragon!"
"Dan jika kita menambahkan Gattling, sama saja kita bunuh diri!"
"Mereka dalam ancaman Kuro!", sentak Icha.
"Aku tak bisa memberinya! Kau hanya akan membuat Naga itu bangun!"
"Tapi nyawa mereka akan menjadi taruhan!Pertahanan kita sudah habis disisi timur!", "kita juga bisa mendirikan sbuah gedung anti-Suara di sekitar Gua Merah!"
"Itu hanya akan membuang waktu kita! Kita sedang membangun, tetapi mereka bergerak tanpa henti"
"Pernahkah kau berpikir tentang nyawa prajurit mu!! Yang tak henti hentinya menahan gempuran assassin's!"
"Tindakan konyol mu itu hanya membuat kita tertinggal satu langkah dengan musuh!",
"Tetapi perilaku mu yang akan membunuh mereka semua, yang telah mengorbankan diri demi loyalitas!",
"Sekali lagi Icha, aku tak akan mengirim bantuan disana...", "Terlalu beresiko", lanjut Kuro
"Kauu.....", "Argh"
Dengan raut wajah yang marah, ia meninggalkan ruangan itu. Setelah itu, Icha menuju ke Aomoru, kota dimana semua kegiatan shinobi berpusat. Dengan motornya, ia segera menuju kota itu untuk mengetahui bagaimana kondisi pemerintahan selama perang berlangsung.
Setelah sampai disana, ia menuju ke lantai Goverment Room Control dimana semua kegiatan pemerintahan dikontrol, untuk menemui Mayori Hiragawa, Komandan perang shinobi yang dipercaya oleh Marga Kiyoma.
"Tuan Mayori, aku ingin berbicara sesuatu dengan mu..", ajak Icha
"Ada apakah Pangeran Icha?", tanya Mayori
つづく