Chapter 2 : Danger of the Dragon

69 1 0
                                    

"Tuan Mayori, aku ingin berbicara sesuatu  dengan mu..", ajak Icha

"Ada apakah Pangeran Icha?", tanya Mayori

"Ini tentang Red Dragon, apakah ayahku pernah membahas ini disini?", tanya Icha dengan nada memaksa


Mayori pun gugup untuk meberitahunya, karna hal ini hanya orang orang pemerintahan lah yang boleh tahu. Ia pun terlihat gelisah, antara takut dan demi menjaga rahasia pemerintahan Teritori. Red Dragon ialah salah satu Marga Shinobi yang hampir hancur, yang terletak di dekat kota Iwaki, daerah Annohama Ville Command. Dinyatakan runtuh, karna semua penduduk habis dikarenakan amukan Red Dragon, daerahnya pun kini menjadi kota mati.


"Aku... Akuu tidak tahu tentang itu....", jawab Mayori dengan gugup

"Aku tahu kalau kau berbohong Mayo.... Cukup jelaskan saja...", kata Icha dengan nada cukup tinggi

"Maaf Tuan Icha, aku tidak punya hak menjelaskan ini pada mu..", "Maaf, saya ijin permisi dulu, banyak yang harus saya  urusi, maaf..."


Mayori pun keluar dari ruangan, dengan badan gemetar ia melangkah keluar.


"Apakah kau menganggap ini sebagai loyaltias mu sebagai Pemerintah?", "Dan apakah ini yang kau berikan saat shinobi membutuhkan mu namun kau tak mendengarkan teriakan minta tolong mereka?" , "Apakah kau sudah memberikan apa yang shinobi butuhkan?", celetuk Icha kepada Mayori

Mayori pun berhenti sejenak, setelah mendengarkan perkataan Icha tadi. Ia pun sadar, bahwa ia harus memberikan apa yang harus ia berikan demi Shinobi yang ada di Anno.


"Red Dragon ialah salah satu Marga Shinobi yang hampir hancur, yang terletak di dekat kota Iwaki, daerah Annohama Ville Command. Dinyatakan runtuh, karna semua penduduk habis dikarenakan amukan Red Dragon, daerahnya pun kini menjadi kota mati. Sekarang, naga itu berada dalam gua merah, tidur menunggu mangsa, karna dia sekarang makhluk yang rapuh.", "Namun, kekuatan naga itu bisa berpindah ke orang lain", "Dan karna itu Gua Merah, di isolasi oleh pemerintah Teritori Shinobi", "Agar, tak seorang pun yang akan menganggunya lagi....", penjelasan Mayori kepada Icha.


Setelah menjelaskan itu, ia beranjak keluar tanpa ada sepatah kata pun. Meninggalkan Icha yang sedang kebingungan, yang menanti kabar dari medan daerah timur. Hari yang berganti sore, sore berganti malam. Hari sili berganti seiring dengan waktu.


Sudah 3 minggu, Icha berada di Aomori tidak mendengar kabar dari medan daerah timur Anno.


"Aku harus pergi......!", Kata Icha dalam hati.


Ia pun berangkat ke Gua Merah, menggunakan Motornya, ia melaju sekencang kencangnya.


Sementara itu, Kuroki, adik Icha sudah berada pada medan timur Annohama. Dengan dibantu Zatsuki Hirasawa, salah seorang sahabat Icha dan Kuro. Mereka berkerja sama, untuk membantu mengamankan medan daerah timur. Tembakan berasal dari ke dua sisi, bekas bekas peluru berceceran dimana mana, perang di daerah timur memang harus di pertahankan, agar tak merebut daerah terlarang, Gua Merah.


Dengan 2 pedang besarnya, Kuro menghabisi para Assassin's, menggerakannya dengan lincah. Sambaran pedang yang tak terhindar, menebas para assassin's yang berada di dekatnya.


"Kuro!" teriak seseorang dari atas tebing. "Cepat kemari!Daerah Battlathon tertembus oleh Mortar!"

Kuro yang sedang sibuk dengan urusan tadi, secara cepat pergi dari tempat itu.

Kuro berlari dengan lincah bersama Zatsu, seseorang yang satu tim dengan Kuro dan Icha. Ia berlari dengan amarah yang meluap - luap, dengan membawa pedangnya ke medan Anno Central Park.


Sementara itu, Icha, sedang menuju dimana Gua Merah berada. Ia menelusuri seluruh gua, mencari jejak dan bukti apa yang dapat ditemukan.

Setelah selang beberapa meter, ia menemukan bagian terbesar dari gua itu.

"Inikah tempat ia bernaung?", "Tempat sebesar ini...." Katanya sambil berdejak kagum. Ia menelusuri seluruh bagian terbesar itu, dan tak sengaja.


#Kraakk

"Apakah ini..." Seru Icha sambil menyingkirkan sesuatu yang melekat di dekatnya. "Dari mana semua ini berasal?Apakah ini ulah si Naga...." Katanya sambil melusuri gua.


Lalu, Icha melanjutkan penelusurannya, menyalakan api dari sebatang kayu untuk di jadikan obor. Asap yang tebal seketika menyelimuti seluruh gua, dan dengan terkejut ia melihat sesuatu yang besar.


"Aku harus mendekatinya.."


Ia pun mendekati tempat dimana sesuatu itu berada.


"Inikah Red Dragon?"


Icha yang diselimuti rasa penasaran, berusaha mencari cara untuk memperoleh informasi dari naga itu. Sisi demi sisi ia putari dan ia periksa, namun tampaknya tidak ada yang menggambarkan bahwa itu kepalanya.

"Sial!" Teriaknya sambil menendang Naga itu. Namun, tanpa sadar, tiba tiba gua itu bergerumuh rusuh.

Gua yang tadi diam, sekarang menjadi gempar. Batu batuan berjatuhan dari langit, air yang gemercik. Dan tiba tiba sesuatu yang besar itu bangkit perlahan.

"Apakah itu?", tanya Icha sambil melihat ke atas.


つづく

Shinobi : Art of Ninja[DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang