Maaf author shock dan kena mental, 0 komentar di dua part terakhir LH bikin mental author goyah
Sekarang gak ada harapan lagi
Silahkan menikmati reader’s
---------------------------------------------------------------------------
VI
Wajah kesal Mars masih kentara jelas ketika dirinya dan Bellona sudah sampai apartemen, dia bersungut-sungut berjalan cepat menuju kamarnya tak menghiraukan panggilan Bellona
Brak!!!
“Mars! Mars! Mars! Cepat kesini!” seru Bellona kesal dengan tindakan Mars yang membanting pintu kamarnya keras
Beberapa menit kemudian Mars keluar kamar menenteng dua ransel besar nya, Bellona yang sedang mengambil minum di kulkas di buat terkejut
“oh! Mau kabur?” cemooh Bellona sambil meminum cola nya
Kemarahan Mars semakin bertambah, dia sudah capek dipermainkan oleh sang praetor. Tangan nya dengan kasar membanting ransel, kemudian mengahampiri Bellona dan menatapnya sengit
“saya sudah muak! Anda mempermainkan dan menipu saya” sembur Mars marah
sambil membuang botol cola nya, Bellona mengeluarkan ipad dari tas lalu meletakkan nya di meja supaya Mars bisa melihat jelas apa yang terpampang di Ipad tersebut
“udah gw bilang! Ini salah loe sendiri gak baca surat perjanjian nya baik-baik” bentak Bellona menunjuk-nunjuk Ipad nya keras yang untung nya tidak rusak karena kuku panjang milik nya
Mengetahui fakta itu lagi Mars hanya bisa meneguk ludah
“tapi! semua potongan itu tak masuk akal praetor” protes Mars lagi
Tubuh Mars terdorong maju mendekat ke wajah Bellona karena sang praetor menarik dasinya. Wajah mereka berdua sangat dekat sampai Mars bisa merasakan nafas Bellona menyapu wajah nya
“di dunia ini gak ada yang gratis Mars! loe harus bersyukur bisa tidur nyenyak pakai AC dan gak perlu repot-repot cari makan karena disini semua tersedia!”
Semua yang dikatakan praetor nya memang benar tapi menurut Mars kalau seperti ini terus maka dia harus bekerja bersama Bellona selama 200 bulan atau 17 tahun.
“dan jangan coba-coba berpikir tinggal di kost murah dan kumuh” ancam Bellona cepat sebelum Mars mengutarakan pendapat nya
“kenapa?” Tanya Mars bingung
Sebelum melepaskan dasi Mars, Bellona melancarkan aksi yang tak terduga. Sang dewi perang mendaratkan ciuman di pipi sang dewa perang
“karena gw mau elo jadi artis”
Bellona mengedipkan matanya sambil berlalu meninggalkan Mars yang masih syok dengan muka memerah. Bellona menyeringai licik memasuki kamar nya
Setelah bisa menguasai dirinya, Mars beranjak menuju kamar Bellona untuk mempertanyakan kalimat yang dilontarkan sang praetor
“maaf praetor, apa maksud anda ingin menjadikan saya artis?” Tanya Mars mengetuk pintu kamar Bellona beberapa kali
Selang beberapa saat Bellona muncul dengan baju yang sudah diganti, secara reflek Mars mundur menjauh agar tak terlalu dekat dengan Bellona. Ciuman tadi nampak nya berdampak besar bagi Mars, dia tak berani menatap lama wajah Bellona
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifetime Contract
HumorTanpa sengaja Mars menabrak mobil mewah Bellona dengan gerobak bakso nya, sejak saat itu hidup sial Mars dimulai. Mars harus ganti rugi dengan menjadi asisten pribadi Bellona yang merupakan bos agensi artis terkenal di ibukota, dia sering dibuat kes...